Salah satu jenis rokok elektrik yang kini tengah digandrungi dan banyak digunakan oleh dewasa muda adalah vape. Dianggap lebih aman ketimbang rokok biasa dari segi efek bagi kesehatan, banyak orang memilih beralih ke rokok elektrik jenis vape. Namun tahukah Anda kalau baru-baru ini ada seorang remaja yang apes gara-gara pakai vape?
Seorang remaja asal Nevada menggunakan vape yang kemudian vape ini meledak sehingga membuat rahangnya berlubang serta sebagian besar giginya hancur. Dilansir dari laman CNN, ia langsung bersama sang ibu ke rumah sakit dengan kondisi mulut penuh dengan darah. Operasi jelas harus dilakukan dengan tujuan rekonstruksi tulang yang sudah berantakan serta hancur remuk untuk diperbaiki.
Dr Katie Russell dari Primary Children’s Hospital cukup terkaget menangani pasien dengan kasus insiden tersebut pertama kalinya dan mengatakan bahwa semestinya orang-orang sudah tahu risikonya saat memakai vape. Benda tersebut berkemungkinan besar meledak di kantong maupun di wajah saat sedang dipakai.
Ketika berada di UGD, remaja yang tak disebutkan identitasnya tersebut terus-menerus berkata bahwa ia tak mengira kalau vape miliknya mampu meledak sehingga sampai saat ia dirawat pun masih nampak syok. Beruntung setelah dioperasi dan menjalani perawatan medis, remaja tersebut pulih dengan baik.
Sebenarnya, bahaya menggunakan rokok elektrik tak juga cukup ringan dibanding rokok tembakau biasa kok. Tak hanya dari segi kemungkinan untuk baterai bisa meledak, vape pun mampu memberi efek sama buruknya bagi kesehatan tubuh dengan rokok tembakau dan berikut risiko kondisi kesehatan yang perlu diwaspadai:
- Keracunan
- Kecanduan vape
- Melemahkan sistem kekebalan tubuh
- Risiko bayi lahir cacat
- Kesehatan sistem saraf otak rusak/terganggu
- Penyakit jantung
- Kanker paru-paru
- Radang paru-paru
Dr Russell yang menangani remaja tadi pun mengatakan bahwa pada sebungkus rokok di sana terdapat tulisan bahwa rokok dapat membunuh penggunanya, sementara itu pada produk vape hanya bertuliskan peringatan akan adiktifnya nikotin. Sayangnya, belum ada informasi mengenai kondisi baterai vape dan mengenai risiko baterai bisa meledak.
Tentu saja supaya aman, penggunaan vape perlu dihindari menurut dokter tersebut. Diketahui bahwa ibu dari remaja tadi pun sempat menggunakan rokok elektrik berjenis sama. Namun untungnya dari sejak kejadian yang menimpa sang anak, keduanya memutuskan berhenti dari penggunaan vape.