Baru-baru ini menjadi perbincangan hangat mengenai kebiasaan penyanyi Andien yang sebelum tidur ia memplester mulutnya dengan sengaja. Ia tidur dengan kondisi mulut diplester tersebut yang menurutnya merupakan suatu teknik pernapasan dengan istilah nose breathing, untuk mencegah proses bernapas melalui mulut.
Andien membagikan pengetahuannya melalui Instagram stories-nya beberapa waktu lalu. Ia bercerita bahwa ia sempat datang ke sebuah workshop bersama Gobind Vashdev dan dari situlah ia tahu dan paham bahwa kesalahan cara bernapas bisa menyebabkan 200 penyakit kronis. Menurutnya, kita kerap menyepelekan cara pernapasan yang benar karena bernapas kita lakukan setiap detik setiap harinya.
Dia mengaku memperoleh kualitas tidur yang jauh lebih baik usai melakukan cara ini selama beberapa bulan. Ya, dengan kondisi mulut terplester tiap malam saat tidur ia mengakui bangun-bangun tubuh malah lebih segar. Tenggorokannya pun jadi tidak kering, apalagi pas bangun tidur tak terdapat aroma tak sedap dari mulut.
Hanya saja, mulut diplester ternyata ada kaitannya dengan pengaruhnya bagi ingatan seseorang menurut hasil penelitian yang ada. Para peneliti di Karolinska Institute di Stockholm, Swedia pada The Journal of Neuroscience menunjukkan bahwa bernapas dan berpikir merupakan adaptasi evolusi awal sehingga pengenalan bau merupakan cara bertahan hidup dalam bertahan hidup oleh hampir setiap makhluk, termasuk manusia.
Pada penelitiannya, peserta sehat sebanyak 24 orang diminta menghirup 12 jenis aroma di mana pada percobaan pertama peserta diminta duduk diam selama sejam usai mengendus, hanya saja dengan kondisi hidung tertutup sehingga lewat mulut bernafasnya. Sementara pada percobaan kedua peserta harus bernapas lewat hidung dengan mulut diplester.
Hasilnya, peneliti menemukan kalau pengenalan bau dengan pernapasan lewat hidung secara konsisten itu jauh lebih baik ketimbang pernapasan lewat mulut. Bernapas lewat mulut menandakan pengenalan bau yang rendah karena daya ingat lebih kabur sehingga salah jawabannya saat harus menebak jenis aroma.
Menurut sejumlah sumber pun, gangguan tidur bisa saja terjadi karena pernapasan lewat mulut yang terjadi secara intens. Jenis-jenis gangguan atau masalah pada waktu tidur yang dimaksud seperti mulut kering, tubuh terasa lelah saat bangun, gejala asma timbul saat malam, mendengkur, hidung tersumbat, sesak nafas, batuk-batuk hingga sleep apnea.
Istilah lain untuk cara memplester mulut saat tidur adalah buteyko breathing di mana menurut ahli medis seperti dr Andreas Prasadja, RSPGT dari RS Mitra Kemayoran dilansir dari laman Detik Health, teknik ini baik untuk menyembuhkan kebiasaan ngorok. Hanya saja untuk gangguan tidur lainnya sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter karena kemungkinan ada penerapan langkah medis tertentu lainnya.