Carbetocin – Obat Apa – Cara Penyimpanan – Dosis – Kegunaan

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Ketika mendapat resep obat tertentu, kebanyakan orang merasa cuek dan hanya minum obat tanpa paham khasiat serta efek sampingnya. Padahal jika demikian bisa jadi obat ternyata berbahaya bagi tubuh atau berinteraksi dengan obat lain yang diminum sehingga terjadi hal yang berbahaya. Oleh sebab itu mulailah untuk memahami obat yang diresepkan dokter anda. Salah satunya yaitu obat carbetocin.

Umumnya setelah melahirkan ternyata ketika diperhatikan lebih lanjut terdapat resep berupa obat ini yang langsung diinjeksikan tanpa sepengetahuan penderita. Sehingga kadang terjadi efek samping yang tidak dipahami sebelumnya. Berikut ini pembahasan lengkap mengenai obat carbetocin, termasuk obat apa, bagaimana cara penyimpanan obat, bagaimana dosis obat serta untuk apa kegunaan obat tersebut. Sehingga pemakainya dapat sembuh secara maksimal.

Obat Apa

Obat ini umumnya diresepkan oleh dokter kandungan pada wanita yang baru melahirkan dengan gejala medis tertentu. Terutama pada penderita pendarahan hebat. Mekanisme obat adalah bekerja maksimal menstimulasi laju pembekuan darah supaya pendarahan dalam organ tubuh terhenti dan menghindarkan resiko ciri-ciri anemia akut pada pasien yang mengalami pendarahan.

Kegunaan Obat

Sesuai dengan keterangan sebelumnya, obat carbetocin digunakan sebagai obat untuk mengontrol pendarahan setelah melahirkan. Obat ini memiliki merek dagang berupa Duratocin, Pabal, Lonactene, Depotocin, Comoton, dan Decomoton. Umumnya obat ini diberikan sesaat setelah melahirkan terutama pada proses kelahiran dengan operasi Caesar. Komposisinya berupa delapan asam amino yang mengandung oksitosin dan memiliki cara kerja yang hampir serupa dengan obat tersebut. Obat ini tersedia di seluruh negara keculi di Amerika Serikat karena alasan tertentu.

Cara Menggunakan

Jika mendapatkan resep pengobatan ini sebaiknya perhatikan hal-hal di bawah ini saat menggunakannya:

  1. Minum obat sesuai petunjuk yang diberikan oleh dokter supaya tidak timbul efek yang tidak diinginkan. Karena obat ini tergolong sebagai obat-obatan yang keras dan hanya diresepkan dokter pada kondisi medis tertentu yang benar-benar memerlukan terapi obat ini.
  2. Sebaiknya minum obat dengan air putih dan hindari minum obat menggunakan minuman yang mengandung kafein. Hindari pula meminum obat menggunakan susu karena dapat menetralisir efektifitas obat melawan penyakit.
  3. Hindari minum obat bersama dengan alkohol karena bahaya alkohol bagi sistem saraf dapat mengganggu fungsi saraf otak.
  4. Sebaiknya gunakan obat setelah makan sehingga dapat bekerja maksimal di dalam lambung. Waktu yang paling baik yaitu setelah sarapan dan setelah makan malam.
  5. Jika melewatkan satu dosis sebaiknya jangan menggandakan obat, karena dapat menimbulkan efek samping yang berbahaya bagi tubuh. Jika terjadi overdosis akibat kelebihan dosis obat seperti gejala kejang maupun mual dan muntah segera periksakan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan yang lebih sesuai. Jangan tunggu lebih lama atau mempertimbangkan pengobatan yang dilakukan sendiri di rumah.
  6. Pastikan tidak ada riwayat penyakit atau pengobatan yang berhubungan dengan penyakit tertentu yang mengandung antibiotik. Karena umumnya obat akan bereaksi dengan antibiotik dan dapat menimbulkan efek samping yang kurang baik bagi tubuh.

Cara Penyimpanan

Adapun supaya komposisi obat tidak berubah, lakukan cara penyimpanan obat seperti berikut ini:

  • Simpan obat pada suhu ruangan, jangan disimpan pada suhu yang terlalu panas ataupun terlalu dingin. Karena penyimpanan di tempat yang salah dapat membuat obat meleleh terutama jika berada di tempat yang panas.
  • Jauhkan obat dari cahaya matahari langsung terutama yang menyengat dan menyababkan obat meleleh, serta hindari menyimpan obat di tempat yang lembap.
  • Jangan menyimpan obat di kamar mandi supaya tidak lembap. Karena dapat mengakibatkan jamur timbul di obat serta obat jadi berubah komposisinya.
  • Jangan dibekukan di dalam freezer.
  • Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan obat supaya jelas. Selalu ikuti arahan dan petunjuk penyimpanan yang sesuai. Karena umumnya beda obat akan beda cara penyimpanan. Terutama obat injeksi yang membutuhkan penanganan lebih serius.
  • Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan supaya tidak tertelan. Karena efek sampingnya cukup keras jika dikonsumsi dengan tidak benar.
  • Obat ini umumnya hanya diberikan dalam bentuk injeksi dan tidak diberikan dalam bentuk oral.
  • Jangan menyiram obat-obatan ke dalam toilet atau membuang obat di sembarang tempat karena dapat menyebabkan polusi pada lingkungan.
  • Perhatikan masa berlaku obat dan buang obat bila sudah kadaluarsa atau bila sudah tidak diminum lagi.
  • Perhatikan pula jarum suntik yang digunakan untuk menginjeksi obat. Pastikan jarum selalu baru untuk menghindari kenungkinan tertular penyakit lain yang berbahaya akibat pemakaian jarum suntik secara bergantian.

Dosis Kandungan Obat

Karena obat umumnya berupa injeksi maka penggunaan obat yang paling tepat diberikan dalam bentuk injeksi melalui pembuluh darah. Dosis pada setiap penderita bisa jadi berbeda. Namun secara umum obat akan diberikan dari uteri atonia dengan dosis tunggal sebesar 100mcg yang diinjeksikan selama kurang labih 1 menit setelah proses melahirkan.

Obat ini belum diketahui efektivitasnya pada anak-anak. Serta obat ini umumnya tidak diresepkan untuk anak-anak. Oleh sebab itu sebaiknya perhatikan jika digunakan atau diresepkan untuk anak anda. Dengan informasi ini ada baiknya untuk menolak pemberian obat carbetocin untuk anak-anak yang berusia kurang dari 18 tahun.

Efek Samping

Adapun obat ini juga memiliki beberapa efek samping. Karena itu disarankan untuk memperhatikan hal-hal berikut ini sebagai kemungkinan efek sampingnya:

  1. Dapat menyebabkan kondisi menurunnya sel darah putih karena tujuan obat menekan laju pembekuan darah.
  2. Obat dapat menimbulkan rasa badan lemas dan mual. Oleh sebab itu konsumsi obat anti mual supaya rasa mual dapat lebih terkontrol. Apabila penyakit semakin parah dan mengalami muntah-muntah sebaiknya segera bawa ke rumah sakit dan berikan minum sebanyak mungkin supaya tidak dehidrasi.
  3. Efek samping lainnya yaitu berupa terjadinya bahaya diare. Oleh sebab itu sebaiknya minum obat ini bersama dengan obat sakit perut untuk mencegah diare.
  4. Obat ini juga menimbulkan efek samping berupa perut kembung sehingga menyebabkan terjadinya konstipasi dan nyeri pada perut. Sebaiknya jangan lupa untuk makan banyak buah dan sayur yang berserat sehingga pencernaan tubuh tetap lancar tanpa halangan saat mengkonsumsi obat.
  5. Efek samping yang lain yaitu menghilangkan selera makan sehingga memicu berat badan pasien untuk menurun secara drastis.
  6. Efek samping lainnya bisa menyebabkan ciri-ciri alergi seperti ruam, gatal-gatal dan bengkak pada mulut maupun wajah. Dapat pula timbul rasa terbakar pada kulit. Jika demikian segera hentikan pengobatan dan minta dokter meresepkan obat pengganti lainnya.

Demikian penjelasan lengkap mengenai obat carbetocin. Sehingga bagi para pasien dengan terapi obat tersebut dapat memperoleh informasi tentang fungsi obat serta cara penggunaannya yang benar. Jangan sampai tidak tahu menahu tentang pemberian obat dan hanya menerima ketika diinjeksikan begitu saja. Supaya obat bermanfaat maksimal dan dapat menghindari dari efek samping obat yang berbahaya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn