Dialifer termasuk ke dalam golongan obat keras yang hanya bisa didapatkan dengan menggunakan resep dokter.
Komposisi
- Dialifer merupakan obat berbentuk sediaan injeksi yang mengandung Fe sukrosa sebagai senyawa aktifnya
Indikasi
- Dialifer diindikasikan untuk penanganan kondisi anemia yang diakibatkan kekurangan zat besi
Mekanisme Kerja Obat
Sel darah merah merupakan komponen dalam darah kita yang memiliki tugas penting, yaitu mengantarkan oksigen dan sari makanan ke berbagai bagian tubuh. Tanpa adanya sel darah merah, jaringan tubuh dapat mengalami kekurangan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkannya untuk melakukan fungsinya dengan normal. Sel darah merah yang berada di dalam darah kita memiliki masa hidup sekitar 120 hari, setelah melewati 120 hari maka sel darah merah akan dihancurkan.
Oleh karena itu, tubuh kita selalu memproduksi sel darah merah baru untuk menggantikan sel darah merah yang sudah ‘kadaluwarsa’. Untuk membuat sel darah merah, tubuh kita memerlukan zat besi (Fe) karena setiap sel darah merah mengandung atom Fe di dalamnya. Oleh karena itu, jika seseorang mengalami kekurangan asupan zat besi, ia dapat mengalami anemia.
Kekurangan zat besi bukanlah satu-satunya penyebab anemia, kekurangan vitamin B12 atau asam folat pun dapat mengakibatkan terjadinya anemia. Gejala anemia seringkali tidak disadari oleh sebagian orang karena gejalanya yang tidak spesifik, seperti merasa lemas, mudah lelah, kulit pucat, insomnia, napas pendek, sakit kepala dan sulit berkonsentrasi.
Mengingat pentingnya peranan sel darah merah dalam tubuh kita, maka anemia dapat menyebabkan terjadinya berbagai gangguan dalam tubuh, misalnya tubuh menjadi cepat lelah, mudah terkena infeksi, gangguan jantung dan pada ibu hamil, anemia dapat menimbulkan terjadinya pembentukan janin yang tidak sempurna. Oleh karena itu, kondisi anemia tidak boleh dibiarkan berkepanjangan dan harus segerma ditangani.
Dialifer yang mengandung Fe sukrosa dapat digunakan untuk menangani kondisi anemia akibat kekurangan zat besi karena zat besi yang terkandung di dalam obat ini dapat menggantikan kekurangan zat besi yang terjadi pada tubuh
Dosis dan Cara Penggunaan
- Dosis Dialifer yang biasa digunakan adalah 1 ampul yang disuntikkan secara intravena (disuntikkan ke dalam pembuluh darah vena) dan diberikan sebanyak 3 kali dalam seminggu
- Karena pemberiannya yang dilakukan dengan cara suntikan intravena, maka Dialifer hanya boleh diberikan oleh tenaga medis yang kompeten, misalnya dokter atau perawat
Kontraindikasi
Pasien dengan kondisi-kondisi berikut tidak diperbolehkan untuk menggunakan Dialifer:
- Hipersensitif (alergi) terhadap Fe sukrosa
- Anemia yang bukan disebabkan oleh kekurangan zat besi
Kategori Keamanan bagi Ibu Hamil dan
- Dialifer termasuk ke dalam kategori B, yaitu obat yang cukup aman untuk digunakan oleh ibu hamil tanpa mengkhawatirkan terjadinya efek samping negatif pada bayi
- Belum diketahui apakah Fe sukrosa yang terkandung dalam Dialifer diekskresikan / dikeluarkan melalui ASI, beritahukanlah kepada dokter jika Anda masih dalam masa menyusui saat mendapatkan resep obat ini
Efek Samping
Berikut adalah efek samping yang mungkin timbul setelah penggunaan Dialifer:
- Hipotensi / darah rendah
- Kram otot
- Sakit kepala
- Mual
- Muntah
- Batuk
- Diare
Tidak semua pasien akan mengalami efek samping di atas setelah menggunakan Dialifer. Namun, jika Anda merasakan efek samping apapun, baik yang telah disebutkan di atas maupun efek samping lainnya setelah menggunakan Dialifer, segeralah konsultasikan hal tersebut kepada dokter atau apoteker agar bisa segera ditindaklanjuti.
Interaksi Obat
Berikut adalah obat-obat yang mungkin menimbulkan interaksi obat jika digunakan bersamaan dengan Dialifer:
- Vitamin E dapat menurunkan efek Fe sukrosa jika digunakan secara bersamaan
Banyak obat yang dapat menimbulkan interaksi dengan zat besi dengan menurunkan atau meningkatkan penyerapannya di dalam saluran pencernaan, zat besi pun dapat meningkatkan atau menurunkan penyerapan berbagai obat di dalam saluran cerna. Namun, Dialifer diberikan melalui suntikan intravena sehingga obat tidak perlu melewati saluran pencernaan terlebih dahulu dan dapat terhindar dari berbagai interaksi dengan obat lainnya.
Namun, selalu konsultasikan mengenai obat apapun (sintetis maupun herbal) yang sedang atau akan Anda gunakan kepada dokter dan/atau apoteker untuk memastikan bahwa penggunaan obat tersebut bersamaan dengan Dialifer tidak akan menimbulkan efek samping yang merugikan bagi Anda. jika ternyata obat tersebut tidak bisa digunakan bersamaan dengan Dialifer, dokter atau apoteker mungkin akan menyarankan pemberian jeda waktu antara pemberian Dialifer dengan pemberian obat lainnya atau mengganti salah satu obat dengan obat lain sebagai alternatif.
Perhatian
- Jangan memulai atau mengulangi pengobatan dengan menggunakan Dialifer tanpa menggunakan resep dokter
- Dialifer diberikan kepada pasien dengan cara disuntikkan secara intravena (ke dalam pembuluh darah vena), pemberiannya harus dilakukan dengan cara yang benar dan di tempat yang tepat untuk menghasilkan efek yang diinginkan dan menghindari terjadinya komplikasi, oleh karena itu pemberian obat ini hanya boleh dilakukan oleh tenaga medis yang kompeten seperti dokter atau perawat
- Anda bisa mengkonsumsi makanan yang kaya akan zat besi untuk membantu menangani / mencegah terjadinya anemia akibat kekurangan zat besi, makanan tersebut antara lain kacang-kacangan, daging sapi dan sayuran dengan daun yang berwarna hijau gelap
- Jika Anda merasakan rasa sakit / tidak nyaman pada kulit di tempat penyuntikan Dialifer, Anda bisa meredakannya dengan mengompres bagian yang sakit tersebut