Hamil Tapi Menstruasi Lancar, Normal Tidak? Simak 6 Kemungkinan Penyebabnya!

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kesehatan wanita berkaitan dengan menstruasi cukup beragam di mana salah satunya adalah kasus ketika hamil tapi menstruasi lancar, apakah hal seperti ini normal? Beberapa wanita mengalami menstruasi setiap bulan secara lancar padahal ternyata setelah dites, mereka tengah dalam kondisi hamil. Perlu diketahui bahwa perdarahan tersebut bukanlah menstruasi, melainkan berpotensi kondisi-kondisi sebagai berikut.

  1. Implantation Bleeding

Tidak menstruasi tidak selalu menandakan kehamilan, tapi jika menstruasi selalu lancar pasti tidak sedang hamil. Ini karena menstruasi sendiri merupakan suatu proses dinding rahim yang terlepas atau meluruh oleh sebab pembuahan sel telur. Menstruasi atau luruhnya dinding rahim tidak akan terjadi ketika kehamilan Anda alami.

Menurut seorang profesor kebidanan, Dr. Marjorie Greenfield hasil lansiran dari harian Kompas, implantation bleeding bisa terjadi di mana ini adalah terjadinya perdarahan saat ada lekatan embrio pada dinding uterus. Kondisi ini kerap dianggap menstruasi dini karena terjadi selisih 5 hari pasca proses pembuahan dan sebenarnya ini adalah hal wajar. Namun segera periksakan kalau Anda mencurigai adanya keluhan tak normal.

  1. Tumor

Hormon HCG (Hormon Chrorionic Gonadotropin) dilepaskan oleh jenis tumor tertentu yang bersarang di dalam tubuh wanita. Hal ini rupanya dapat menjadi alasan dibalik hasil positif ketika Anda melakukan tes kehamilan sendiri di rumah melalui test pack. Pada umumnya, ini terjadi dari keberadaan tumor indung telur yang masih tergolong sel germinal.

  1. Koriokarsinoma

Koriokarsinoma dikenal sebagai salah satu jenis kanker atau tumor ganas yang membawa sifat agresif dengan gejala metastase perdarahan yang bisa menjalar ke organ paru-paru secara cepat. Kanker atau tumor ganas ini asalnya dari jaringan tubuh yang di dalamnya ada kandungan trofoblas.

Hal ini bisa menyebabkan perdarahan dari vagina yang kerap dianggap sebagai periode menstruasi. Namun jika keluhan lainnya seperti sakit kepala, batuk berdarah, penurunan selera makan, penurunan berat badan, pembengkakan di area perut, menguningnya sklera, sakit tulang belakang, sesak nafas dan juga cairan merembes pada ujung paru-paru, maka potensi besar Anda terkena koriokarsinoma.

  1. Hamil Anggur

Tentu Anda pernah dengar bukan tentang hamil anggur? Ini adalah keadaan di mana seorang wanita mengalami kegagalan hamil karena perkembangan sel telur yang sudah mengalami pembuahan diserang kelainan. Itulah kenapa kemudian sel telur tak bisa mengalami pertumbuhan normal menjadi janin dan bayi.

Kenapa disebut hamil anggur? Ini disebabkan ketidakmampuan plasenta dan sel telur untuk bertumbuh dan pada akhirnya malah memicu pembentukan kista yang bergerombol dengan bentuk mirip anggur putih karena berupa gelembung-gelembung dengan isi cairan di dalamnya. Keluhan paling utama dari kondisi ini adalah perdarahan dari vagina khususnya saat memasuki trimester pertama kehamilan.

Jika Anda tak yakin bahwa ini adalah hamil anggur, coba rasakan dan teliti kembali apakah ada gejala lain yang terjadi, seperti misalnya tulang panggul terasa nyeri, kista dengan bentuk anggur keluar dari vagina, merasakan mual berlebihan, dan muntah yang serius. Biasanya, operasi pengangkatan harus dilakukan sebagai solusi perawatan utama.

  1. Blighted Ovum

Istilah lain untuk kondisi ini adalah kehamilan anembrionik, yakni seorang wanita hamil tapi di dalamnya tak terdapat embrio walau sudah melalui proses pembuahan. Di trimester pertama kehamilan, penderita blighted ovum mampu mengalami keguguran. Ini disebabkan oleh perkembangan kromosom fetus yang mengalami kelainan.

Wanita akan mengalami tanda kehamilan seperti pada normalnya, bahkan disertai payudara yang nyeri, mual, muntah, hingga terlambat haid di awal. Namun setelahnya, Anda akan mengalami perdarahan yang mungkin akan dianggap sebagai periode menstruasi, padahal itu adalah flek tanda-tanda keguguran dengan keluhan volume darah haid sangat berlebihan ditambah perut terus-menerus terasa kram.

Menempuh pemeriksaan seperti USG kehamilan sangat penting supaya dapat dipastikan apakah sudah ada pembentukan isi embrio pada kantong kehamilan. Jika benar mengalami blighted ovum, maka kuretase adalah jalan yang harus ditempuh sebagai tindakan medis perawatannya. Selain itu, dokter kemungkinan juga tetap memberi obat-obatan tertentu yang biasanya menimbulkan rasa kram perut sebagai efek sampingnya.

  1. Kehamilan Palsu (Pseudocyesis)

Pada seorang wanita yang terlalu menginginkan seorang anak karena mungkin mendapat tekanan dari keluarga, sudah lama menikah tapi tak kunjung dikaruniai anak, atau pernah mengalami keguguran, sisi psikologis pun turut terganggu. Saking besarnya keinginan punya anak, hal ini bisa berdampak pada ‘penipuan’ terhadap sistem hormon.

Seorang wanita kemudian bisa merasakan akan adanya hormon-hormon kehamilan yang dilepas oleh tubuhnya sehingga tanda-tanda seperti payudara nyeri dan kencang, perut membesar, hingga janin bergerak di dalam perut seakan ia alami. Tapi saat dengan sengaja dideteksi melalui pemeriksaan USG, janin tersebut tidaklah ada karena memang tidak pernah ada.

Perubahan bentuk tubuh biasanya bisa kembali normal tepat setelah pasien memahami kondisi tubuhnya yang sebenarnya. Saat ia sudah menerima fakta dan realitanya, maka hormon juga turut kembali pada kadar awal yang berpengaruh pada hilangnya gejala-gejala kehamilan yang seolah dirasakan pasien.

Jika Anda ragu dengan alasan kenapa hamil tapi menstruasi lancar, segera temui dokter kandungan dan menempuh USG. Ada kemungkinan bahwa Anda benar-benar hamil dari hasil pemeriksaan sehingga Anda perlu mendeteksi sesegera mungkin tentang perdarahan yang terus-menerus terjadi. Dokter akan membantu Anda mengatasinya setelah dilakukan pemeriksaan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn