4 Gejala Tuli Sensorineural Yang Sebaiknya Diperhatikan

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Gejala tuli sensorineural pada dasarnya ada berbagai macam. Tuli sensorineural sendiri bisa saja terjadi karena adanya kerusakan pada bagian saraf telinga dalam seseorang. Kerusakan ini mengakibatkan terjadinya gangguan pada seseorang dalam membawa suara dari area pendengaran menuju ke otak.

Kondisi ini bisa terjadi saat sel saraf dalam rumah siput mengalami kerusakan atau hilang dan kondisi ini bisa saja bersifat permanen. Umumnya tuli sensorineural ini disebut juga dengan istilah tuli saraf dan dapat terjadi dengan tingkat keparahan mulai dari ringan hingga menengah dan bahkan bisa berat atau parah.

Oleh karena itu sebaiknya kondisi tuli ini selalu diwaspadai. Anda bisa mewaspadainya melalui berbagai gejala tuli sensorineural yang biasanya dialami, yaitu sebagai berikut.

1. Suara orang lain terdengar seperti menggumam

Saat seseorang menderita tuli sensorineural maka ia bisa saja kehilangan pendengaran. Artinya ia tidak dapat mendengar suara orang lain dengan jelas. Bahkan suara orang lain hanya terdengar seperti menggumam saja. Hal ini bisa saja terjadi karena saraf pendengaran mengalami kerusakan sehingga pendengaran pun menjadi terganggu.

Kondisi ini akhirnya berdampak pada suara yang terdengar oleh penderita tuli sensorineural. Penderita penyebab tuli sensorineural hanya akan mendengar gumaman saja. Suara yang keras dan jelas bahkan juga akan terdengar seperti gumaman saja.

2. Tidak dapat mendengar dengan jelas

Kerusakan saraf pendengaran tentunya akan membuat seseorang tidak dapat mendengar suara dengan jelas. Oleh karena itu orang yang menderita tuli sensorineural umumnya akan meminta lawan bicaranya untuk terus mengulang perkataannya.

Tidak hanya itu saja tetapi orang yang menderita tuli sensorineural juga akan lebih fokus pada mulut lawan bicara saat sedang berkomunikasi. Ia akan berusaha untuk membaca gerakan bibir lawan bicaranya agar dapat memahami apa yang ingin diutarakan oleh lawan bicaranya.

3. Tidak dapat mendengar suara orang saat berada di tempat bising

Seorang penderita tuli karena saraf penyebab pendengaran kurang jelas yang terganggu tentunya akan mengalami kesulitan untuk mendengar suara orang lain. Terlebih lagi jika ia sedang melakukan komunikasi di tempat yang bising. Tentu ia hanya akan mendengar kebisingan saja tanpa bisa mendengar suara lawan bicaranya.

Jika Anda sedang berhadapan dengan penderita tuli sensorineural maka sebaiknya hindarilah melakukan pembicaraan di tempat yang bising. Pilihlah tempat yang lebih tenang agar penderita sensorineural dapat mendengar suara Anda secara lebih jelas. [AdSense-B]

4. Terus menaikkan volume televisi atau radio

Penderita tuli sensorineural tidak hanya mengalami kesulitan dalam mendengar suara lawan bicara saja. Ia juga akan mengalami kesulitan untuk mendengar suara dari televisi atau mungkin radio. Untuk mengatasinya maka tidak jarang seorang penderita tuli sensorineural menaikkan volume TV agar dapat mendengarkan suara TV.

Bahkan volume akan terus dinaikkan hingga sekeras mungkin sampai orang tersebut bisa mendengar suara TV. Tentu saja hal ini akan sangat mengganggu pendengaran Anda yang dapat mendengar suara secara normal. Oleh karena itu perlu segera diberikan cara mengobati tuli sensorineural.

Gejala tuli sensorineural seperti yang telah tertera di atas sebaiknya selalu diwaspadai sejak awal. Dengan demikian maka Anda bisa melakukan berbagai upaya pencegahan agar tidak sampai mengalami kondisi tuli tersebut.

Dengan meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai gejala dari penyebab telinga tidak bisa mendengar tersebut, maka Anda bisa melakukan berbagai upaya penanganan sejak awal sehingga kondisi tuli tersebut bisa segera diredakan dan bahkan disembuhkan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn