Seorang anak perempuan usia 11 tahun mengeluh sakit perut yang diduga ibunya sebagai salah satu gangguan pencernaan pada lambung. Sang ibu langsung membawa putrinya ke rumah sakit untuk memeriksakan diri yang rupanya kondisi tersebut bukan masalah lambung biasa. Selama dua hari putrinya mengeluhkan sakit perut di mana sebelumnya sudah pernah ke dokter dan dokter mengatakan itu masalah lambung biasa.
Namun karena perawatan biasa tidak membuat kondisi anak semakin baik dan justru semakin parah, ibunya lantas membawa anaknya ke rumah sakit lagi. Putrinya sampai tak dapat berdiri tegak karena keluhan tersebut dan sang ibu mengatakan kepada dokter bahwa kali itu perawatan dengan memijat menggunakan minyak tak berhasil.
Dokter ini pun rupanya sudah terbiasa menangani anak-anak dengan kasus serupa dan ia mengatakan bahwa ada kemungkinan usus besar pasiennya ini terisi banyak kotoran. Dokter juga menerangkan bahwa anak ini bisa jadi buang air besar tapi tak dapat keluar semuanya sehingga ada yang masih terjebak di dalam usus sehingga kotoran terakumulasi.
Anak gadis ini pun akhirnya menempuh pemeriksaan dengan dirontgen dan dilansir dari World of Buzz, dokter mengatakan bahwa rasa sakit perutnya berasal dari kotoran yang ada di dalam usus besar. Menurut dokter jugalah kasus seperti ini tergolong umum apalagi pada usia tersebut.
Kebiasaan makan anak yang tidak memenuhi kebutuhan serat adalah penyebab utama dari rata-rata kasus serupa. Karena anak susah untuk makan sayur, maka asupan serat bagi tubuh cenderung selalu kurang. Sebagai solusi pengobatan, dokter pun memberi anak ini obat khusus pembersih usus agar kotoran dapat dikeluarkan.
Agar anak dapat mencukupi kebutuhan tubuhnya akan serat sehingga tak mengalami gangguan pencernaan apalagi sampai sakit perut hingga sembelit, pastikan orangtua bisa membujuknya mengonsumsi sayur.
- Anak suka meniru, jadi orangtua perlu mencontohkan langsung makan sayur-sayuran agar jadi panutan yang baik.
- Beri tahu anak apa saja manfaat dari mengonsumsi sayur-sayuran setiap hari.
- Ajak anak untuk memasak bersama.
- Minta anak untuk mencicipi masakan sayuran sekali saja, tapi tentunya hal ini diawali dengan mencicip sayur dengan rasa.
- Kreasikan makanan dengan olahan sayur untuk anak jadi agar lebih menarik dan unik.
- Beri anak apresiasi ketika ia memang berhasil dibujuk dan mau makan sayur.
Tak hanya makan sayur, dokter yang menangani bocah 11 tahun tadi juga menganjurkan para orangtua agar memastikan bahwa anak cukup makan buah dan minum air putih supaya kesehatan pencernaan tetap terjaga. Sang ibu dari anak perempuan tadi pun dari pengalaman ini justru memutuskan berbagi kepada orangtua lain tentang pentingnya keseimbangan diet sehari-hari anak.