Sayuran penambah darah ini sangat penting untuk kita ketahui guna menjaga diri terhindar dari anemia atau kekurangan darah. Sebelum bicara tentang sayuran penambah darah tersebut, ada baiknya kita mengetahui beberapa hal tentang kekurangan darah dan darah itu sendiri.
Kekurangan darah dalam bahasa medis disebut anemia. Darah mengandung hemoglobin yang berfungsi untuk mengangkut oksigen dari jantung, yang diperoleh dari paru-paru, lalu di sebarkan ke seluruh bagian tubuh. Anemia ini adalah kondisi ketika hemoglobin atau sel darah merah dalam darah jumlahnya di bawah normal. Itulah kondisi yang disebut kekuragan darah.
Darah terdiri dari dua bagian; pertama cairan yang disebut dengan plasma dan kedua adalah sel. Sel itu sendiri terdiri dari beberapa jenis sel berbeda. Salah satu yang terpenting dan terbanyak itu adalah sel darah merah. Nah, penambahan darah atau kekurangan darah yang dibicarakan dalam artikel ini adalah penambahan darah dan kekurangan darah jenis ini, yakni sel darah merah. Seseorang yang kekurangan darah atau mengidap anemia akan merasakan beberapa kondisi yang tidak mengenakkan seperti pusing-pusing, mual, nafas pendek, sesak, menjadi pucat, atau bahkan menurunnya kekebalan tubuh. Gejala anemia ini pun bisa berbeda-beda di masing-maing tahapnya.
Baca Juga:
Ada beberapa macam penyebab kurang darah. Pertama, ada kekurangan darah yang disebabkan oleh kekurangan zat besi. Kekurangan darah dengan penyebab kurangnya zat besi ini tentunya timbul pada diri seseorang yang jarang mengonsumsi kudapan atau asupan mengandung zat besi. Kebiasaan minum teh dan kopi, terutama sebelum dan sesudah makan, bisa menyebabkan seseorang kekurangan.. Kenapa bisa demikian? Kita mesti tahu bahwa dalam teh dan kopi terdapat zat yang bisa menghambat penyerapan zat besi oleh tubuh.
Kemudian, mengonsumsi obat-obatan antasida juga bisa menyebabkan kita kekurangan darah yang disebabkan kekurangan zat besi. Obat-obatan antasida yang dikonsumsi sebelum makan memang bermanfaat dalam mengurangi keasaman lambung, namun obat-obatan jenis ini juga bisa menghambat penyerapan zat besi oleh tubuh.
Selain itu, keluarnya darah haid pada wanita usia subur dan ibu hamil yang janin dalam kandungannya turut menyerap zat besi serta vitamin pun bisa menyebabkan seorang wanita kekurangan darah yang disebabkan kurangnya zat besi. Kedua, ada kekurangan darah yang disebabkan kekurangan vitamin. Folat dan vitamin B-12 adalah komponen lain yang dibutuhkan untuk menghasilkan sel darah merah. Maka, kekurangan nutrisi dan vitamin ini serta vitamin lainnya akan membuat seseorang kekurangan darah karena penurunan produksi sel darah merah.
Tidak usah hawatir, kondisi kekurangan darah bisa diobati dengan memperbaiki pola makan dan kandungan asupannya. Contohnya memperbanyak makan sayur-sayuran penambah darah yang bakal dibahas di bawah ini. Perlu diketahui, pada dasarnya makanan yang mengandung banyak zat besi mempunyai kemampuan utuk menambah darah. Berikut adalah sayur-sayuran yang berfungsi dalam penambahan darah.
Baca Juga:
1. Bayam
Bayam merupakan salah satu sayuran yang kaya akan zat besi (fe). Sifat zat besi yang mampu mengikat oksigen sangat penting dalam proses pembentukan sel darah merah. Oleh sebab itu, sangat dianjurkan untuk mengonsumsi bayam bagi mereka yang ingin menambah darah dalam tubuhnya. Semangkok bayam bisa berisi 3,2 mili gram zat besi atau sekitar 20% dari kebutuhan zat besi tubuh wanita. Maka jelas sudah bahwa mengonsumsi bayam setiap hari adalah cara yang sangat baik untuk penambahan darah dalam tubuh.
Selain tiu, zat besi yang terkandung dalam bayam ini mampu menjaga seluruh sel tubuh terpenuhi kebutuhan oksigennya. Bayam juga mengandung banyak vitamin C, vitamin B9, dan betakaroten. Tidak ada cara khusus mengonsumsi bayam guna menambah darah. Semuanya normal sesuai selera. Bahkan, jika kita memilih mengonsumsi bayam dengan cara merebusnya, kuah rebusan bayam itu pun turut mengandung cukup banyak zat besi yang dibutuhkan tubuh.
2. Brokoli
Sayuran penambah darah yang kedua adalah brokoli. Salah satu yang terkandung dalam brokoli adalah zat besi. Sebagaimana pada bayam, kandungan zat besi dalam brokoli pun bisa menambah darah. Selain itu, brokoli juga mengandung asam folat yang cukup banyak. Asam folat sendiri merupakan vitamin B-9 yang termasuk ke dalam vitamin B-kompleks. Vitamin-vitamin tersebut sangat dibutuhkan untuk membuat sel-sel darah merah baru. Sebagai tambahan, brokoli sebetulnya lebih dikenal dengan kemampuannya yang mampu mencegah penyakit kangker dengan anti oksidan yang ada di dalamnya.
3. Kedelai
Bahan dasar tempe dan tahu adalah kacang kedelai. Kacang kedelai, terutama kedelai rebus, mengandung zat besi yang besar dan berperan sangat vital dalam proses penambahan darah pada tubuh kita. Maka dari itu, siapapun yang ingin meningkatkan kadar darahnya, kedelai atau yang sudah jadi tahu dan tempe ini bisa menjadi salah satu pilihan tepat untuk dikonsumsi. Terlebih, tahu dan tempe sangat mudah ditemukan dan terasa sudah bersahabat dengan lidah orang Indonesia.
Baca Juga:
4. Jamur
Jamur menjadi salah satu sayuran penambah darah yang paling dianjurkan untuk dikonsumsi. Salah satu yang paling banyak terkandung pada jamur adalah zat besi yang mana sangat berperan penting dalam proses pembentukan sel darah merah. Oleh karenanya, zat besi yang ada pada jamur sangat dibutuhkan untuk menaikkan kadar darah. Jamur sendiri banyak macamnya. Beberapa jenis jamur yang bisa menambah darah adalah jamur kancing, jamur kuping, jamur shitake, dan beberapa jenis jamur lainnya.
5. Buncis dan Kacang Polong
Menambah buncis atau jenis kacang polong dalam menu makanan kita dapat berakibat positif kepada tubuh. Pasalnya, buncis dan kacang polong mengandung kadar zat besi yang dibutuhkan tubuh untuk menambah kadar darah. Selain itu, kacang polong juga mengandung asam folat yang bisa berfungsi untuk membuat sel-sel darah merah baru. Namun perlu dicatat, untuk anda yang memiliki masalah dengan lambung, sebaiknya tidak terlalu banyak mengonsumsi buncis atau kacang polong ini.
6. Kol
Selain dapat meningkatkan kadar darah pada tubuh kita, potassium yang terkandung dalam kol bisa menjaga pebuluh darah terbuka dan menjaga aliran darah di dalamnya serta menjaga tekanan darah dalam keadaan ideal. Harus kita tahu bahwa tekanan darah tinggi bisa beresiko serangan jantung dan struk. Oleh karena itu, sayuran kol sangat baik utnuk dikonsumsi guna penambahan darah dan menjaga tekanan darah tetap stabil dalam keadaan ideal.
Baca Juga:
7. Sawi
Pada dasarnya, semua sayuran daun hijau mempunyai kemampuan untuk penambahan darah pada tubuh kita. Manfaat sayur atau daun sawi, selain bisa menambah darah dalam tubuh, sawi juga bisa menstimulasi sirkulasi darah dan mempercepat proses metabolism. Sawi mengandung kadar potassium yang tinggi dan sodium yang rendah. Bahkan di luar itu, sawi adalah salah satu sayuran yang menjadi sumber vitamin A dan vitamin K yang berguna untuk kesehatan mata dan kekuatan tulang.
8. Selada
Sayuran penambah darah berikutnta adalah selada. Jenis sayur daun hijau ini kerap disebut sebagai sayuran terbaik untuk menurunkan berat badan. Padahal manfaat selada jauh lebih besar dari sekedar untuk diet. Selada juga termasuk sayuran dedaunan hijau yang bisa menambah darah. Kandungan vitamin C dan beta karotin yang ada pada selada mampu mencegah oksidasi kolesterol. Vitamin C juga membantu penyerapan zat besi yang dibutuhkan untuk membentuk sel darah merah. Selain itu, beberapa manfaat lainnya, mineral yang dikandung selada bisa menghilangkan toksin sehingga kadar asam di dalam tubuh bisa terkontrol seimbang. Hal tersebut bermanfaat untuk produksi energy badan kita.
9. Labu
Beberapa yang terkandung dalam labu di antaranya adalah magnesium, potassium, kalsium, dan zat besi. Potassium dan zat besi ini memiliki peran penting untuk penambahan darah dalam tubuh kita. Oleh sebab itu, labu adalah alternatif sayuran lain yang pantas dikonsumsi sebagai asupan penambah darah. Banyak jenis labu yang memiliki kadar zat besi tinggi yang mana zat tersebut merupakan bagian penting dari sel darah merah. Oleh sebab itu, mengonsumsi cukup labu dapat mengurangi peluang anda dari terkena anemia sekaligus dapat meningkatkan sirkulasi aliran darah anda. Itu sangat berguna untuk aliran oksigen di tubuh anda sehingga dapat meningkatkan fungsi otak. Lebih jauh lagi, labu adalah makanan sumber nutrisi seperti vitamin C, magnesium, dan antioksidan. Nutrisi tersebut sangat bermanfaat untuk menetralisir radikal bebas sehingga daya imunitas tubuh menjadi terjaga.
Baca Juga:
10. Kacang Hijau
Ada dua manfaat yang terkandung dalam kacang hijau. Kacang hijau kaya akan zat besi. Di beberapa sayuran sebelumnya yang telah dipaparkan terlihat bagaimana at besi sangat berperan dalam penambahan darah pada tubuh. Kacang hijau juga sanagt membantu dalam penyerapan nutrisi dan protein. Selain itu, kacang hijau terkenal dengan antioksidannya yang mampu menghindarkan dari radikal bebas, membantu dalam hal pembentukan sel, memaksimalkan kinera saraf, dan menjadi sumber energy untuk menyerap karbohidrat.
11. Asparagus
Asparagus memiliki kadar zat besi yang cukup tinggi. Dari 100 gram asparagus, terdapat 12% zat besi atau 2,14 mili gram. Ini tentu baik dalam penumbuhan darah. Asparagus sendiri merupakan jenis tumbuhan yang termasuk dalam genus asparagus. Tumbuhan ini telah digunakan sejak lama sebagai bahan makana. Asparagus memiliki sifat diuretic dan karenanya sangat berkhasiat untuk memperlancar saluran urin sehingga mampu memperbaiki kinerja ginjal.
12. Kacang Lentil
Jenis kacang ini barangkali kalah pamor dari jenis kacang lainnya seperti kacang panjang atau kacang tanah. Kacang lentil ini mirip kacang hijau, namun berukuran sedikit lebih besar. kacang lentil memiliki tiga warna, yakni hijau, coklat, dan merah. Biasanya diolah menjadi sup atau bubur. Kacang lentil termasuk yang memiliki zat besi cukup tinggi. Dalam satu cangkir, kacang lentil bisa mengandung 6,6 mili gram zat besi. Oleh karena itu, kacang lentil layak dimasukkan ke dalam daftar makanan yang mampu memningkatkan kada darah dalam tubuh. Sangat baik dikonsumsi bagi sipapaun yang mengidap anemia atau kekurangan darah. Di luar itu, kacang lentil juga bermanfaat untuk menurunkan kolesterol, gula darah. Baik juga untuk kesehatan jantung dan pencernaan.
13. Kentang
Banyak yang sudah tahu bahwa kentang dapat menambah darah dalam tubuh. Kentang baik dikonsumsi pengidap anemia. Namun tidak begitu banyak yang tahu bahwa kandungan zat besi yang berperan penting dalam proses penambhan darah itu lebih banyaak terkandung di kulit kentangnya. Zat besi yang ada di kulit kentang lima kali lebih besar dibandingan dengan zat besi yang terkandung di daging kentang.
Baca Juga:
14. Umbi Merah
Umbi merah terkenal sebagai makanan obat anemia. Jenis sayur ini mengandung zat besi yang cukup tinggi. Umbi merah mampu membantu memperbaiki atau repairing dan mengaktifkan kembali sel darah merah. Sekali sel darah merah kembali berfungsi, maka suplai oksigen ke seluruh bagian badan akan bertambah. Mengonsumsi umbi merah setiap harinya pasti akan menambah darah atau secara mudah memulihkan pengidap anemia. Dalam penyajiannya, umbi merah baik dikonsumsi dengan cara apapun. Selain bermanfaat bagi keshatan, mencampurkan umbi merah dengan sayuran hijau atau dengan wortel dan tomat menjadi salad juga terdengar lezat untuk dicoba.
15. Tomat
Sayuran penambah darah yang kelima belas ialah tomat. Vitamin C merupkan kandungan nutrisi pokok pada tomat. Vitamin C ini membantu untuk mempermudah penyerapan zat besi. Semakin banyak menyerap zat besi, maka akan semakin banyak penambahan darah yang terjadi pada tubuh. Tomat juga kaya akan betakarotin dan vitamin E yang mana keduanya bermanfaat untuk kesehatan rambut dan kulit. Kita dapat mengonsumsi satu hingga dua buah tomat setiap hari untuk meningkatkan asupan vitamin C di dalam tubuh sehingga dapat menyerap zat besi lebih banyak lagi. Dengan demikian penambahan darah pun semakin banyak.
Itulah beberapa sayuran yang bisa menjadi pilihan untuk menambah darah dalam tubuh kita. Selain sayuran, masih banyak makanan lain yang juga berperan untuk penambahan darah seperti telur, daging, dan beberapa jenis buah-buahan. [AdSense-C]
Sebagai tambahan, Secara garis besar, ada tiga jenis anemia yang diklasifikasikan berdasarkan ukuran sel darah merahnya. Pertama, microcytic anemia, yakni ukuran sel darah merah lebih kecil dibandingkan yang normal. Penyebab utama microcytic anemia adalah kekurangan zat besi. Yang kedua adalah normocytic anemia. Yaitu ketika sel darah merah berukuran normal, namun jumlahnya kurang. Anemia jenis ini biasanya disertai dengan penyakit lain. Atau bisa dikatakan, normocytic anemia terjadi pada seseorang yang mana orang tersebut mempunyai penyakit ginjal. Ketiga adalah macrocytic anemia, ukuran sel darah merah lebih besar dari yang normal. Salah satu penyebab utama dari macrocytic anemia adalah alcohol.(Baca Juga: Penyebab Darah Tinggi)
Beberapa fakta berikut ini juga barang kali bisa membantu anda memahami persoalan kekurangan darah sehingga anda bisa menjaga tingkat atau kadar darah yan ada dalam tubuh anda. Pertama, memiliki jumlah sel darah merah yang ideal dan tercegahnya tubuh dari anemia berarti juga ginjal, sumsum tulang, dan nutrisi di dalam tubuh berada dalam kondisi baik. Tapi, jika ginjal dan sumsum tulang tidak berfungsi denganbaik dan nutrisi yang dikandung badan buruk, maka sulit pulalah menjaga sel darah merah agar jumlahnya tetap ideal.
Kedua, anemia bukan kondisi yang mendatangkan penyakit, melainkan anemia atau kekurangan darah adalah penyakit itu sendiri. Anemia pada seseorang bisa diklasifikasikan sebagai anemia kronis atau akut. Lantas, apapun klasifikasi yang diidap, pendampingan dokter sangat dianjurkan untuk memperbaik keadaan.
Ketiga, Sel darah merah biasanya berfungi selama 100 hari sehingga mereka secara konstan saling mereplace atau menggantkan satu sama lainnya. Pada pria atau wanita usia dewasa, pembentukkan sel darah merah terjadi di sumsum tulang. Dokter bisa mengidentifikasi kadar sel darah merah yang dimiliki. Maka, sangat bermanfaat mengontrolkan diri ke dokter secara rutin hanya untuk sekedar memeriksa kadar darah. (Baca Juga: Obat Herbal Darah Tinggi)
Pencecgahan adalah langkah terbaik disbanding pegobatan. Maka, ada baiknya jika kita melakukan pencegahan dari kekurangan darah ini. Beberapa bentuk kekurangan darah atau anemia bisa dicegah dengan mengatur pola makan dan asupannya. Mulailah untuk mengonsumsi makanan yang banyak mengandung zat besi atau nutrisi dan vitamin lainnya. Banyak jenis anemia yang bisa dihindari dengan cara secara regular memriksakan diri ke dokter untuk cek darah. Bagi yang sudah berusia sepuh, secara rutin memeriksakan diri ke dokter adalah cara penegahan yang sangat baik.