10 Efek Samping Tanam Benang Berbahaya Bagi Kesehatan

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Sekarang ini, banyak wanita yang berlomba lomba melakukan perawatan kulit untuk mendapatkan tampilan wajah yang terlihat sempurna. Salah satu trend yang sedang digandrungi saat ini adalah metode tanam benang pada wajah dan juga perut.

Prosedur Tanam Benang

Sebelum tanam benang dilakukan, dokter akan menyuntikkan obat bius lokal di area wajah yang nantinya akan dilakukan proses penanaman benang. Sesudah itu, dokter akan memasukkan benang khusus ke bagian bawah permukaan kulit yang bertujuan untuk menghasilkan efek  pengangkatan kulit dan mengencangkan jaringan lunak pada wajah. Sedangkan benang yang dipergunakan adalah jenis benang yang bisa diserap oleh kulit.

Tanam benang ini memang bisa mempercantik tampilan wajah secara cepat tanpa harus melewati proses pembedahan dan juga mengatasi penyebab penuaan dini seperti kerutan dan keriput. Operasi plastik yang dianggap terlalu ekstrim dan berbahaya, maka tanam benang dianggap jauh lebih aman untuk dilakukan. Namun, apakah benar seperti itu faktanya? Berikut ini kami punya ulasan tentang apa saja efek samping tanam benang yang sangat penting untuk anda ketahui.

  1. Menyebabkan Bekas Luka

Bekas luka, keloid atau jaringan parut menjadi satu dari sekian banyak komplikasi dari tanam benang. Biasanya, pemasangan benang ini tidak akan menyebabkan jaringan parut dan memang sudah dirancang sedemikian rupa agar bekas luka bisa disembunyikan.Akan tetapi, pada pasien yang rentan terhadap jaringan parut keloid hipertrofik, maka bekas luka ini bisa terjadi sesudah proses penanaman benang dilakukan selama beberapa hari sampai beberapa bulan berikutnya.

  1. Sensorik Modifikasi

Sensorik modifikasi atau perubahan sensori atau mati rasa pada area penanaman benang juga menjadi efek samping pada beberapa pasien tanam benang dan prosedur face lift lainnya meski tidak separah efek samping kemoterapi. Meskipun tidak terjadi pada semua orang, namun tetap ada sebagian orang yang bisa mengalami hal ini sehingga jika kebetulan anda melakukan penanaman benang dan mati rasa ini terjadi terus menerus, maka konsultasikan dengan dokter untuk tindak lanjut pasca prosedur.

  1. Benang Terputus

Benang yang terputus atau thread breakage bisa terjadi ketika seorang ahli bedah yang kurang berpengalaman melakukan prosedur penanaman benang tersebut. Kerusakan benang ini bisa terjadi selama proses penanaman benang sehingga membuat tampilan wajah pasien menjadi asimetris.

  1. Infeksi

Ketika prosedur tanam benang dilakukan, maka sangat penting ahli bedah untuk memastikan jika ujung dari benang sudah diselipkan masuk ke dalam kulit. Sebab, saat benang menjorok keluar, maka ini bisa meningkatkan risiko infeksi kulit karena bakteri yang bisa menimbulkan rasa sakit dan gangguan bagi pasien. Benang monofilamen ini harus dilepaskan, sedangkan untuk benang berduri dan cogged harus dipotong sebab akan sangat sulit untuk dikeluarkan.

  1. Granuloma atau Benjolan

Komplikasi selanjutnya yang bisa terjadi saat seseorang melakukan metode tanam benang. Granuloma atau benjolan ini bisa terjadi saat benang ditempatkan terlalu dekat dengan permukaan kulit yang akhirnya menyebabkan pembentukan granuloma atau berkembangnya beberapa jaringan di bawah kulit yang semakin meningkat.

  1. Kerutan Pada Kulit

Kerutan juga menjadi efek samping yang harus siap anda terima apabila memutuskan untuk melakukan metode tanam benang. Kerutan bisa saja terjadi pada saat benang yang dikencangkan tidak merata atau bahkan terlalu ketat. Kulit nantinya bisa keriput dan beberapa lipatan kulit akan terlihat. Namun jika ditempatkan secara benar, maka masalah ini tidak akan terjadi dan bisa pulih dalam beberapa hari sesudah metode dilakukan. Pembengkakan juga kemungkinan terjadi karena anestesi lokal dan edema yang dilakukan selama proses tanam benang tersebut.

  1. Wajah Terlihat Asimetri

Wajah yang terlihat asimetri atau kecacatan bisa terjadi karena benang yang digunakan dalam proses penanaman benang terputus atau diposisikan secara tidak benar. Untuk itu, jika anda benar benar ingin melakukan tanam benang maka ketahui dengan pasti tentang prosedur dan juga harus dilakukan pada ahli bedah profesional untuk menghindari masalah ini.

  1. Memar

Seperti pembengkakan, memar juga bisa terjadi dan menjadi hal yang umum dalam prosedur tanam benang sebab tubuh bereaksi terhadap perubahan yang terjadi secara mendadak yang juga bisa terjadi karena efek samping bekam. Memar ini akan sangat terlihat di beberapa hari pertama sesudah operasi dilakukan dan umumnya akan paling terlihat di sekitar mata. Sedangkan bagi sebagian pasien lainnya, memar baru bisa hilang dalam beberapa minggu dan untuk penyembuhan bahkan bisa mencapai waktu beberapa bulan.

  1. Timbul Rasa Sakit

Sebagian besar orang yang melakukan prosedur tanam benang ini bahkan mengeluhkan rasa nyeri ringan yang terjadi sesudah proses tanam benang dilakukan. Meski dokter bedah kemungkinan akan memberi resep obat pereda nyeri untuk mengatasi rasa tidak nyaman tersebut, namun rasa sakit bisa saja bertambah parah dan harus segera dikonsultasikan ke dokter bahkan jika sampai menyebabkan mati rasa pada permukaan kulit.

  1. Menyebabkan Keguguran

Efek samping tanam benang bahkan bisa semakin berbahaya jika dilakukan oleh wanita selama masa kehamilan atau menyusui. Untuk itu, prosedur tanam benang tidak disarankan untuk dilakukan wanita dalam dua kondisi ini sebab dalam prosesnya, anastesi yang digunakan bisa berpengaruh pada janin dan akhirnya menyebabkan keguguran. Sedangkan jika dilakukan selama masa menyusui, maka bisa berpengaruh terhadap penurunan kualitas dan kuantitas ASI.

Meski tanam benang bisa memberikan tampilan wajah yang terlihat lebih kencang dan bebas dari kerutan, namun beberapa efek samping tanam benang seperti ulasan diatas sebaiknya layak untuk anda pertimbangkan kembali sebelum memutuskan melakukan metode  yang hanya bisa bertahan dalam waktu beberapa bulan hingga beberapa tahun saja.

fbWhatsappTwitterLinkedIn