20 Efek Samping Kemoterapi untuk Diketahui

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kemoterapi adalah satu diantara beberapa jenis pengobatan yang disarankan untuk penderita kanker. Pengobatan dengan jalan kemoterapi termasuk banyak menjadi pilihan pasien kanker yang ingin menghilangkan penyakit mematikan ini. Seperti yang kita ketahui bersama, kanker termasuk dalam daftar penyakit yang banyak menyebabkan kematian.

Kemoterapi sendiri bukan satu-satunya pengobatan yang disarankan untuk penyakit ini. Pengobatan lain seperti radioterapi, herbal terapi, fotodinamik terapi, dan operasi bedah adalah metode lain yang dapat dipilih oleh pasien kanker atas petunjuk dokter yang merawatnya. Banyak jenis kanker mulai dari kanker paru-paru, kanker serviks, kanker prostat, dan sebagainya menggunakan metode kemoterapi untuk pengobatan.

(Baca juga: Obat Tradisional Penurun Panas, Penyebab Tangan Lemas Sebelah)

Metode kemoterapi dilakukan dengan cara menggunakan obat-obatan tertentu yang dapat bermanfaat untuk mencegah perkembangan sel kanker dalam tubuh. Obat anti kanker tersebut at menghancurkan sel-sel yang berbahaya dalam jangka waktu tertentu secara bertahap. Pemberian obat-obatan tersebut pada pasien dilakukan melalui oral maupun injeksi. Pengobatan ini sudah barang tentu dapat memengaruhi seluruh aktifitas dalam sel tubuh.

Obat yang bertugas membunuh sel kanker tersebut bekerja tanpa dapat membedakan antara sel normal dan sel abnormal. Dengan demikian pengobatan kemoterapi selalu memberikan dampak berupa efek samping bagi penderitanya. Efek samping tersebut bergantung pada kondisi pasien saat menjalani pengobatan. Beberapa efek samping saat melakukan kemoterapi akan dipaparkan pada penjelasan berikut.

Artikel Terkait: Cara Membesarkan Otot Kaki , Obat Sakit Gigi Sangat Ampuh

1. Mual

Penderita kanker dapat mengalami mual saat kali pertama kemoterapi dijalankan. Rasa mual tersebut akan dirasakan selama empat hari berikutnya hingga pengaruh zat kimia obat berangsur menghilang. Selain rasa mual, penderita akan kehilangan nafsu makan serta merasakan dehidrasi yang sangat luar biasa. Jika kondisi ini semakin memburuk dalam jangka waktu lama, mual tersebut dapat berakibat muntah.

2. Kerontokan Rambut

Konsekuensi utama pengobatan kemoterapi adalah kerontokan rambut yang disebabkan rapuhnya sel-sel folikel rambut. Obat anti kanker yang tidak dapat membedakan sel normal dan sel abnormal dapat menghancurkan kedua sel tersebut yang berakibat rusaknya folikel rambut dan menyebabkan kerontokan.

(Baca juga: Cara Menghilangkan Bau Ketiak pada Baju, Gejala Gangguan Mental)

3. Alergi

Reaksi alergi yang disebabkan efek kemoterapi diantaranya adalah pembengkakan pada beberapa bagian lidah dan bibir, gatal-gatal pada kulit, serta pembengkakan pada bagian kelopak mata. Terkadang alergi disertai sesak nafas. Jika kondisi ini semakin parah maka dapat mengakibatkan terjadinya Anafilaksis. Anafilaksis adalah alergi yang sudah akut sehingga tekanan darah menjadi rendah.

4. Mudah Lelah

Pasien kemoterapi akan mudah merasakan lelah dan kurang bertenaga. Hal tersbeut biasanya dikarenakan timbulnya rasa nyeri pada bagian sendi serta hilangnya nafsu makan. Kehilangan nafsu makan yang dialami oleh penderita dapat mengakibatkan nutrisi yang diserap tubuh sangat kurang dan tidak optimal sehingga metabolisme pembentukan energi juga terganggu.

5. Diare

Obat anti kanker juga dapat menyebabkan rusaknya sel dinding usus, sehingga penderita mengalami diare. Perlu diketahui diare ini dapat berlangsung selama pengobatan kemoterapi berjalan karena dapat timbul karena rasa stres dan cemas yang dirasakan penderita saat menjalani pengobatan.

Artikel Terkait: Bahaya Makan Bunga Es Kulkas, Penyebab Kaki Bengkak Tiba Tiba

6. Gangguan Kulit

Pada penderita yang menjalani kemoterapi selama hampir satu bulan akan menyebabkan perubahan pada kulit tubuh mereka. Kulit akan nampak sangat kering disertai dengan pecah-pecah, sebagian ada yang mengelupas dan bersisik. Terkadang gatal di area kulit juga akan dirasakan.

7. Supresi Sumsum Tulang

Sel-sel darah (trombosit, leukosit, dan keping darah) diproduksi di sumsum tulang. Efek dari kemoterapi yang dijalani dapat berupa berkurangnya produksi sel-sel darah karena zat kimia dalam obat kemoterapi memengaruhi sel sumsum tulang.

Baca juga:

8. Sariawan dan Radang

Kemoterapi dapat menyebabkan iritasi pada jaringan mjulut serta tenggorokkan. Akibatnya peradangan pada kerongkongan dapat terjadi sehingga menyebabkan penderita sulit makan, sulit menelan serta mengunyah makanan karena nyeri yang dirasakan. Hal inilah yang akhirnya juga berpengaruh pada nafsu makan penderita kanker.

9. Gangguan Organ Seksual

Bagi wanita maupun pria kemoterapi sangat merugikan. Pasalnya jika kemoterapi dijalani oleh pria akan berakibat pada menurunnya kualitas serta jumlah sperma yang diproduksi. Jika hal ini dibiarkan cukup lama maka akan menyebabkan infertilitas sementara dan permanen. Begitu juga halnya jika terjadi pada wanita. Wanita yang menjalani kemoterapi akan berpengaruh pada kualitas sel telur dan ovariumnya. Bahkan dapat menyebabkan menopouse secara permanen.

10. Anemia

Sumsum tulang yang membentuk sel darah merah sudah mengalami gangguan. Akibatnya produksi sel darah merah menurun sehingga peredaran oksigen ke seluruh tubuh juga terganggu. Jaringan tubuh yang kekurangan oksigen dapat mengakibatkan kelelahan, pusing serta lesu.

(baca juga: Obat Jantung Bocor tanpa Operasi, Gejala Skizofrenia)

11. Pendarahan

Pembentukan trombosit yang pusatnya berada di sumsum tulang akan mengalami penurunan sehingga tubuh dengan mudah mengalami pendarahan. Trombosit yang berfungsi dalam proses pembekuan darah tidak akan dapat melakukan tugasnya saat jumlahnya sudah terbatas. Hal ini menyebabkan beberapa bagian tubuh dapat dengan mudah mengalami memar, mimisan, dan pendarahan dalam waktu yang lama.

12. Flu Akut

Beberapa gejala mirip dengan penyakit flu seperti demam, nyeri sendi, menggigil, dan pusing juga akan dirasakan oleh pasien kemoterapi. Hal ini disebabkan berkurangnya sistem kekebalan tubuh terhadap virus yang mungkin saja hinggap saat kondisi pasien melemah.

13. Infeksi

Kemoterapi akan berakibat kurangnya produksi sel darah putih. Sel darah putih sangat berperan penting dalam menghadang infeksi yang menyerang tubuh. Kurangnya produksi sel darah putih akan menyebabkan sistem imun dalam tubuh menurun dan memudahkan bakteri atau infeksi masuk ke tubuh pasien.

14. Saraf Terganggu

Pengobatan dengan kemoterapi dapat menyebabkan neuropati perifer yang akan memunculkan rasa terbakar, kesemutan, nyeri hingga mati rasa di beberapa bagian tubuh.

Artikel Terkait: Efek Operasi Batu Empedu , Makanan Penguat Tulang

15. Berat Badan Turun

Berat badan yang menurun akan dialami pasien kemoterapi karena dipengaruhi oleh nafsu makan yang berkurang serta rasa sakit yang dirasakannya di seluruh bagian tubuh. Hal ini tentu berpengaruh pada nafsu makan serta penyerapan nutrisi yang tidak optimal karena menurunnya sistem kekebalan tubuh.

16. Gangguan Pendengaran

Gangguan terhadap pendengaran dapat terjadi jika pasien semakin banyak mengonsumsi obat kemoterapi. Obat-obatan dapat menekan susunan saraf dan memengaruhi telinga penderita. Hal inilah yang menyebabkan pendengaran terganggu serta terkadang telinga berdengung.

17. Nyeri

Penderita kanker yang tengah menjalani kemoterapi akan merasakan nyeri pada beberapa bagian tubuh tertentu. Nyeri tersebut berasal dari efek obat anti kanker yang dikonsumsi dan berakibat sakit di persendian hingga sulit untuk bergerak.

(baca juga: Gejala Kelebihan Sel Darah Putih, Kleptomania )

18. Aritmia

Pada beberapa pasien kanker yang menjalani kemoterapi terkadang mengalami gejala aritmia atau tidak teraturnya ritme detak jantung. Pada gangguan ini seringkali disebabkan oleh stres serta ketidakmampuan jantung menerima dosis tinggi dari obat kemoterapi.

19. Hipersensitivitas

Bagian tubuh terutama kulit akan merasakan sensitiv yang luar biasa. Penderita akan mengalami peka terhadap rangsangan apapun di kelima panca inderanya. Hal ini yang biasanya mengganggu dan dapat menyebabkan pasien kanker enggan beraktifitas terlalu banyak.

20. Komplikasi Penyakit

Pasien kanker yang sebelumnya menderita penyakit lainnya seperti diabetes, kolesterol tinggi, hipertensi akan mengalami komplikasi saat menjalani kemoterapi. Hal tersebut bergantung pada kondisi pasien sesaat menjelang kemoterapi dilakukan. Hasil akan berbeda saat pasien dalam kondisi normal seperti kadar gula darah yang stabil serta tekanan darah yang normal meskipun memiliki riwayat penyakit tertentu.

Artikel Terkait Lainnya: Makanan untuk Penderita Pengapuran Tulang, Cara Mengobati Parkinson

Segala pengobatan yang dianjurkan bagi penyakit kanker sejatinya dapat dilakukan dengan optimal dan dengan hasil yang baik dengan dukungan kondisi kesehatan penderitanya yang harus terjaga dengan baik. Demikian artikel informatif mengenai efek samping kemoterapi kanker, kiranya dapat bermanfaat bagi Anda yang berencana untuk mengambil jalur kemoterapi untuk menyembuhkan kondisi kanker Anda. Pertimbangkan segala kemungkinan efek samping ini sebelum memutuskan kemoterapi.

fbWhatsappTwitterLinkedIn