5 Dampak Operasi Tumor Otak Patut Diwaspadai

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Salah satu penyakit yang menyerang sel-sel dalam tengkorak dan menjadi momok bagi sebagian besar masyarakat adalah tumor otak. Tumor otak merupakan sebuah kondisi dimana ada pertumbuhan sel-sel dalam tengkorak yang terjadi secara tidak normal. Ada dua jenis tumor otak yaitu tumor otak primer dan tumor otak sekunder. Tumor otak primer meliputi tumor otak jinak dan tumor otak ganas. Tumor otak ganas seringkali dikenal dengan kanker. Kanker otak ini cepat tumbuh dan menyebar dalam tubuh. Berbeda dengan tumor otak jinak yang tumbuh secara lambat. Tumor otak sekunder muncul karena sel kanker yang merupakan sebaran dari organ lain. Untuk mengantisipasi penyakit ini, kita harus tahu berbagai cara pencegahan tumor otak.

Apapun jenis tumor otaknya, sangat berbahaya hingga menyebabkan kematian jika tidak dilakukan penangan yang serius. Butuh dokter khusus ahli bedah syarat untuk mengevaluasi kondisi pasien penyakit tumor otak. Sebagian besar kasus tumor otak ditangani dengan cara operasi. Teknik pembedahan lebih sering digunakan untuk mengangkat sel tumor sebanyak mungkin dari otak. Dalam melakukan operasi ini, perlu dilakukan anestesi total dan pencukuran pada bagian kepala yang akan disayat.

Kondisi tumor otak dan kondisi pasien akan menjadi pertimbangan dokter untuk operasi. Bagi pasien, sebaiknya mengetahui dampak apa saja yang mungkin timbul pasca operasi dilakukan. Berikut adalah beberapa dampak atau efek samping pasca operasi tumor otak:

1. Sakit Kepala

Sakit kepala merupakan efek samping yang terjadi hampir pada setiap pasien operasi tumor otak. Pasca operasi, pasien akan mengalami sakit dan rasa tidak nyaman di kepala. Dampak ini akan berlangsung selama beberapa hari pasca operasi. Seiring dengan penyembuhan pasca operasi, sakit kepala juga akan mereda. Walaupun begitu, pada beberapa pasien juga ditemukan sakit kepala ini dapat muncul beberapa bulan bahkan beberapa tahun pasca operasi tumor otak dilakukan. Sakit kepala ini dapat diringankan dengan mengkonsumsi makanan pereda sakit kepala.

2. Infeksi dan Pendarahan

Operasi tumor otak dapat pula menyebabkan infeksi. Akan tetapi efek ini sangat diusahakan untuk tidak terjadi pasca operasi, terutama operasi tumor otak. Infeksi terjadi ketika ada kelalaian selama prosedur yang memungkinkan bakteri justru mendapatkan akses ke otak. Contohnya saja bakteri Staphylococcus Aureus yang berpotensi buruk terhadap terjadinya peradangan meningeal. Selain infeksi, ada juga kemungkinan terjadi pendarahan intrakranial pasca operasi. Pendarahan ini akan menyebabkan peningkatan tekanan pada otak. Pendarahan otak yang terjadi pasca operasi dapat menyebabkan koma hingga kematian.

3. Kejang

Dampak lainnya yang dapat terjadi pasca operasi tumor otak adalah pasien mengalami kejang. Kejang merupakan suatu kondisi otot tubuh berkontraksi tanpa kendali. Kejang ini dapat terjadi segera setelah operasi, akan tetapi dapat juga terjadi setelah beberapa bulan atau beberapa tahun setelah operasi. Jika pasien operasi tumor otak mengalami kejang, maka harus segera ditangani. Jika tidak mendapatkan penanganan dengan benar, dapat menyebabkan kejang lanjutan dan kerusakan otak yang makin parah. Kejang dapat berupa kejang-kejang saat tidur ataupun ketika berjaga.

4. Stroke dan Kerusakan Otak

Stroke terjadi ketika ada gangguan mendadak pada aliran darah di otak. Operasi tumor otak dapat menyebabkan terjadinya stroke. Tindakan operasi dapat menyebabkan beberapa sel otak kekurangan oksigen. Ketika kondisi ini terjadi, kemungkinan terjadinya stroke akan lebih besar. Stroke yang terjadi dapat menyebabkan terjadinya kerusakan otak pada area tertentu. Kerusakan otak dapat bersifat sementara atau permanen. Kerusakan otak ini dapat melibatkan terganggunya fungsi bicara dan gerak. Bahkan lebih lanjut dapat menyebabkan kelumpuhan. Stroke dapat ditangani dengan terapi stroke ringan atau juga menggunakan obat stroke herbal.

5. Pembengkakan Otak

Pembengkakan otak terjadi karena adanya penumpukan cairan cerebrospinal di otak. Penumpukan cairan ini dapat menyebabkan peningkatan tekanan inkranial, seperti perasaan lesu, muntah, dan sakit kepala. Jika hal ini terjadi biasanya dokter akan memberikan steorid untuk mengurangi pembengkakan. Dan jika cairan ini semakin hari semakin banyak akan diperlukan operasi lanjutan. Operasi lanjutan ini ditujukan untuk mengeluarkan cairan dari otak. Cairan ini biasanya dialirkan ke perut atau ke jantung.

Selain dampak yang dijelaskan di atas, operasi tumor otak juga dapat mengakibatkan adanya permasalahan dalam kemampuan bicara, lemah otot, pembekuan pada otak, dan koma. Risiko-risiko ini memang dimungkinkan terjadi, akan tetapi bukan merupakan penghalang untuk menghindari operasi ini. Jika memang operasi ini dibutuhkan serta sudah mendapat standar keamanan dari dokter maka operasi harus cepat dilakukan. Kita hendaknya selalu waspada terhadap segala macam penyakit, termasuk penyakit langka yang menyerang otak.

fbWhatsappTwitterLinkedIn