Sama seperti orang yang akan menunaikan ibadah haji, orang yang akan berangkat umroh ke tanah suci juga diwajibkan untuk mendapatkan vaksin sebelum keberangkatan. Pemberian vaksin ini bertujuan untuk melindungi para jama’ah umroh dari berbagai penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri.
Seperti yang kita tahu, Arab Saudi atau tepatnya kota Mekah selalu dipenuhi oleh orang muslim dari berbagai penjuru dunia untuk melaksanakan ibadah haji atau umroh, karena itu kita akan sangat rentan terpapar virus dan bakteri dari orang lain saat berada di sana. Demi menghindari resiko tersebut, baik pemerintah Arab Saudi maupun pemerintah negara lainnya termasuk Indonesia mewajibkan vaksinasi sebelum berangkat. Biasanya, vaksin yang lebih diutamakan adalah vaksin meningitis, untuk mencegah para jama’ah terserang radang selaput otak.
Prosedur dan Biaya Vaksin Umroh
Meski ada banyak jenis vaksin yang bisa diberikan kepada calon jama’ah umroh, biasanya hanya satu jenis vaksin saja yang benar-benar dibutuhkan yaitu vaksin meningitis. Jika tidak mendapatkan vaksin tersebut, dikhawatirkan saat berada di tanah suci kekebalan tubuh menurun dan mudah terinfeksi virus atau bakteri hingga menyerang selaput otak. Peradangan pada selaput otak dapat mengakibatkan fungsi otak dan saraf terganggu, bahkan dapat menyebabkan kematian.
Vaksin meningitis dapat diperoleh di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) di setiap daerah di Indonesia. Untuk prosedurnya sendiri, para calon jama’ah dapat mendaftarkan diri baik secara langsung maupun secara online. Jika mendaftar secara online, maka calon jama’ah umroh harus mengisi data formulir secara online, sedangkan jika secara langsung formulir diisi di tempat KKP langsung. Setelah formulir diisi, segera berikan pada petugas untuk mendapatkan antrian pembayaran.
Untuk biaya vaksin umroh sendiri, biasanya sama rata di KKP manapun di Indonesia, yaitu sebesar 305.000 rupiah. Namun khusus untuk wanita yang masih dalam usia produktif, ada tambahan pemeriksaan sehingga ada tambahan biaya lagi. Wanita yang masih usia produktif setidaknya harus menjalani tes urin sehingga perlu menambah biaya sebesar 25.000 rupiah.
Setelah proses pembayaran selesai, maka petugas akan mempersilakan pendaftar untuk segera mendapatkan vaksin umroh. Kemudian, setelah pemberian vaksin selesai, petugas akan memberikan ICV atau buku kuning, sebagai bukti bahwa vaksin telah diberikan pada pendaftar. Jika pendaftar sebelumnya belum memiliki ICV, maka petugas akan memberikan ICV baru. Sedangkan jika sebelumnya sudah memiliki ICV dan belum habis, maka petugas hanya menambahkan dan mengesahkan pelayanan yang dilakukan.
Manfaat lainnya dari vaksin meningitis ini adalah dapat melindungi tubuh dari berbagai penyakit menular lainnya yaitu TBC, tetanus, HIV/AIDS, hepatitis dan juga malaria. Karena itu, jangan abaikan vaksin umroh dan segera dapatkan sebelum Anda berangkat. Jangan lupa untuk datang ke KKP pagi hari agar tidak terkena antrian yang panjang, karena peserta yang mendaftar untuk mendapatkan vaksin cukup banyak setiap harinya.