Efek Vaksin Palsu Bagi Anak dan Cara Membedakannya

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kasus vaksin palsu yang merebak pada bulan Juni 2016 lalu telah membuat banyak orang khawatir. Pasalnya, banyak anak-anak yang mendapatkan vaksin palsu dan kondisi tersebut tentu membuat para orang tua khawatir anak mereka tidak mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik. Data kepolisian menunjukkan, setidaknya ada 197 bayi yang terindikasi memperoleh suntikan vaksin palsu dan 20 orang diduga sebagai pengedar vaksin palsu. Vaksin palsu tersebut diperoleh dari berbagai lembaga kesehatan seperti rumah sakit dan juga klinik-klinik kesehatan. Lalu apa saja efek dari vaksin palsu tersebut? Berikut penjelasan selengkapnya.

1. Keamanan Produk

Dari segi keamanan produk, vaksin palsu sangat mungkin terkena infeksi bakteri, virus, atau mikroorganisme berbahaya lainnya. Vaksin yang asli dibuat dan dikembangkan di tempat yang benar-benar steril sehingga vaksin tersebut juga bebas dari berbagai macam infeksi mikroorganisme yang menyebabkan penyakit. Menurut keterangan, efek vaksin palsu biasanya dibuat dengan mencampurkan cairan infus dengan cairan vaksin yang asli. Hal tersebut sebenarnya tidak membahayakan kesehatan kesehatan karena kedua bahan campuran tersebut relatif aman digunakan bagi tubuh.

Namun, jika vaksin palsu dibuat di tempat yang tidak steril tentu hal tersebut sangat memungkinkan vaksin palsu untuk terkena infeksi. Ketika proses pencampuran cairan infus dan juga vaksin asli sangat mungkin sekali cairan terkena infeksi bakteri, virus, ataupun kuman. Jika vaksin palsu telah terkontaminasi dengan mikroorganisme tersebut, maka tubuh akan segera terkena dampak infeksi. Namun, kondisi tersebut biasanya akan segera terlihat setelah vaksinasi dilakukan. Jadi, Anda tidak perlu khawatir terhadap kondisi tersebut karena Anda bisa langsung melihat dampak yang terjadi.

2. Kurangnya Proteksi bagi Anak

Yang dimaksudakn dengan proteksi di sini adalah fungsi utama dari vaksin itu sendiri. Tujuan utama pemberian vaksin kepada anak adalah untuk meningkatkan proteksi atau sistem kekebalan tubuh bagi anak agar tidak mudah diserang penyakit. Namun, pemberian vaksin palsu akan menyebabkan sistem ketahanan tubuh seorang anak tidak sekuat sistem pertahanan tubuh anak lain yang mendapatkan vaksin asli. Lebih parah lagi bagi anak yang hanya mendapatkan vaksin palsu berupa jenis antibiotik saja atau hanya berupa cairan infus saja, kemungkinan besar sistem pertahanan tubuhnya akan sangat lemah sehingga mudah terserang berbagai macam penyakit.

Dengan kata lain, seorang anak yang memperoleh vaksin palsu kemungkinan akan terserang penyakit tertentu bergantung pada jenis vaksin yang tidak ia dapatkan. Sebagai contoh, seorang anak seharusnya memperoleh vaksin BCG ketika usianya mencapai 2 bulan. Namun, jika pada usia tersebut si anak justru hanya memperoleh vaksin palsu maka kemungkinan besar hingga saat ini anak tersebut akan sangat rentan terhadap kuman penyebab TBC.

(Baca juga: gejala TBC dan cara mengobatinyaefek samping antibiotik)

3. Reaksi Alergi

Efek lain dari vaksin palsu adalah munculnya reaksi alergi pada anak. Kondisi ini sangat mungkin terjadi jika bahan pembuat vaksin palsu merupakan bahan asing bagi tubuh. Sebenarnya munculnya reaksi alergi seperti bentol-bentol merah merupakan reaksi yang tergolong normal setelah pemberian vaksin asli. Jadi jika anak Anda mengalami reaksi alergi, Anda tidak perlu terlalu khawatir. Anda cukup berkonsultasi dengan dokter saja.

Itulah beberapa efek dari vaksin palsu. Hingga saat ini, berdasarkan penyelidikan yang dilakukan oleh kepolisian, bahan yang digunakan untuk membuat vaksin palsu adalah bahan-bahan yang tidak membahayakan bagi kesehatan tubuh anak. Karena itulah, anak yang memperoleh vaksin palsu relatif tifak akan mendapatkan gangguan kesehatan yang serius. Efek utama yang diakibatkan oleh pemberian vaksin palsu adalah sama halnya dengan anak yang tidak memperoleh vaksin, yakni memiliki sistem pertahanan tubuh yang lemah.

(Baca juga: cara meningkatkan antibodi anakcara meningkatkan antibodi)

Cara Membedakan Vaksin Asli dan Vaksin Palsu

Kewaspadaan adalah kunci utama untuk mencegah kejadian yang sama berulang. Untuk mencegah efek vaksin palsu, anda bisa melakukan beberapa upaya untuk mengetahui perbedaan antara vaksin asli dan vaksin palsu. Cara paling akurat untuk membedakan antara vaksin asli dengan vaksin palsu adalah dengan melakukan serangkaian uji laboratorium. Sayangnya, membedakan vaksin asli dengan vaksin palsu menggunakan metode tersebut hanya bisa dilakukan oleh lembaga-lembaga atau pabrik yang membuat vaksin. Namun bagi Anda yang tidak bisa melakukan uji laboratorium, Anda bisa membedakan vaksin asli dengan vaksin palsu melalui beberapa metode berikut.

1. Kenali Kemasannya

Cara pertama untuk membedakan antara vaksin asli dan vaksin palsu adalah dengan mengenali kemasannya. Kemasan vaksin palsu biasanya akan memiliki kemasan yang lebih kasar dibandingkan dengan vaksin asli. Untuk memastikan bentuk kemasan, Anda bisa meminta kepada petugas kesehatan untuk memeriksa kondisi kemasan vaksin. Jika Anda merasakan kemasan vaksin lebih kasar dari kemasan vaksin pada umumnya kemungkinan besar vaksin tersebut palsu.

2. Lihatlah Identitas Vaksin

Setiap jenis produk obat apapun, termasuk vaksin pasti memiliki identitas khusus berupa nomor batch atau nomor lot yang merupakan kode produksi, tanggal pembuatan, serta tanggal kadaluarsa vaksin tersebut. Untuk membedakan vaksin asli dengan vaksin palsu adalah dengan melihat identitas tersebut. Anda bisa melihatnya pada kemasan primer (yang tercantum pada botol) serta edentitas pada kemasan sekunder (pada dus dan leaflet atay brosur). Jika identitas pada kemasan primer dan kemasan sekunder berbeda maka bisa dipastikan bahwa vaksin tersebut palsu. Vaksin yang asli sudah pasti akan memiliki identitas kemasan yang sama , baik pada kemasan primer maupun pada kemasan sekunder. Nomor identitas yang tertera pada kemasan primer dan kemasan sekunder juga harus tertera dengan jelas sehingga Anda bisa memastikan keasliannya.

3. Kenali Warna Vaksin

Vaksin asli memiliki warna yang bening dan bebas dari berbagai macam kotoran karena pembuatannya di tempat yang steril. Jika Anda melihat warna vaksin sedikit keruh atau mengandung kotoran meskipun hanya sedikit, maka sebaiknya Anda curiga dengan vaksin tersebut. Bisa jadi vaksin tersebut adalah vaksin palsu.

Lalu bagaimana jika anak Anda sudah terlanjur memperoleh vaksin palsu. Anda tidak perlu khawatir. Tidak ada kata terlambat untuk memperoleh vaksin. Jika anak Anda diketahui memperoleh vaksin palsu maka tindakan yang paling tepat adalah memperoleh vaksin ulang. Perlu Anda ketahui juga bahwa pemberian vaksinasi selalu aman untuk dilakukan. Tidak ada istilah overdosis vaksin dalam dunia kesehatan. Jadi meskipun anak Anda belum pasti memperoleh vaksin palsu namun Anda merasa tidak yakin dengan vaksin yang telah diberikan kepada anak Anda, maka Anda tetap masih bisa mengupayakan pemberian vaksin kepada anak. Dengan kata lain, pemberian vaksin dalam jumlah yang berulang tidak akan membahayakan kesehatan.

(Baca juga: bahaya vaksin palsu bagi kesehatan)

fbWhatsappTwitterLinkedIn