Amniotomi – Pengertian – Tindakan – Proses – Perawatan – Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kehamilan merupakan sebuah hal yang sangat menggembirakan bagi seorang wanita. Hal ini karena dengan mendapatkan anugerah berupa kehamilan maka seorang wanita akan benar-benar merasa bahwa kehidupan mereka telah sangat lengkap. Tak jarang banyak keluarga yang sangat memperhatikan betul tumbuh kembang dari  si bayi yang ada di rahim ibu. Kini banyak sekali suplemen dan vitamin yang bisa diberikan pada seorang ibu yang tengah menjalani masa hamil. Selama menjalani masa kehamilan ibu berada dalam kondisi yang rentan dan berbahaya. Hal ini dikarenakan kondisi tubuh dari ibu yang sedang hamil bisa dikatakan sangat rentan terhadap serangan berbagai penyakit dan rentan pula terhadap beberapa kondisi yang dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin.

Penjagaan kondisi seorang ibu pada saat hamil sangat penting. Hal ini karena akan berpengaruh pada berbagai hal yang krusial. Salah satu hal yang cukup penting adalah persalinan, kelancaran seorang ibu dalam persalinan sangat dipengaruhi oleh masa kehamilan. Meskipun pada beberapa kasus terkadang ada juga persalinan yang dipengaruhi oleh kondisi alami dari seorang ibu itu sendiri. Namun, sebagian besar proses persalinan akan dipengaruhi oleh masa ibu hamil. Besar dan kecil pengaruh yang diberikan masih tetap harus diperhitungkan demi kesehatan dan keselamatan ibu dan bayinya.

Persalinan merupakan titik terpenting setelah masa hamil selama 9 bulan 10 hari. Hal ini dikarenakan persalinan merupakan suatu proses yang cukup berbahaya. Banyak sekali kemungkinan-kemungkina yang bisa terjadi. Salah satu kemungkinan yang bisa terjadi adalah kehilangan nyawa baik dari ibu maupun bayi. Ada banyak sekali hal yang bisa mempengaruhi proses persalinan seorang ibu. Hal yang mempengaruhi ini sendiri bisa berasal dari kondisi ibu itu sendiri, maupun dari kondisi bayi itu sendiri. Ada banyak cara untuk dapat mengatasi beberapa masalah yang timbul pada saat ibu mengalami gangguan.

Salah satu tindakan medis yang dipercaya dapat membantu persalinan adalah Amniotomi. Tindakan yang satu ini merupakan salah satu dari beberapa tindakan yang berhubungan dengan kelahiran janin. Kali ini kita akan membahas mengenai beberapa hal yang berhubungan dengan tindakan amniotomi. Mungkin, dari beberapa kalian ada yang pernah mendengar tindakan amniotomi, karena  mungkin berhubungan dengan profesi atau keilmuan. Nah, bagi yang belum mengetahui maka, ada beberapa hal yang perlu kalian tahu, seperti

Amniotomi

Telah kita bahas sebelumnya bahwa proses persalinan merupakan salah satu proses yang bisa dikatakan memiliki resiko  besar. Ada banyak hal yang bisa saja muncul dan terjadi saat proses persalinan terjadi. Munculnya kelainan atau gangguan pada proses persalinan sendiri biasanya dikarenakan faktor internal, atau fakto yang berasal dari ibu atau anak. Untuk mengatasi gangguan saat persalinan berlangsung maka biasanya dilakukan beberapa tindakan medis. Kita mengenal tindakan salah satu tindakan medis yang digunakan untuk memperlancar persalinan yaitu episiotomi. Tindakan tersebut dilakukan dengan membuat sayatan di beberapa bagian untuk memperlebar jalan keluar dari bayi.

Pada dasarnya Amniotomi sendiri tindak jauh berbeda dengan tindakan episiotomi. Tujuan dari tindakan ini juga untuk memperlancar jalannya kelahiran dari bayi. Metode ini sendiri biasa di sebut juga sebagai pemecahan selaput ketuban atau  artificial rupture of membranes ( AROM). Sebagaimana yang kita ketahui bahwa lapisan air ketuban ini memiliki peran yang sangat penting untuk bayi. Lapisan ini sendiri berfungsi untuk mengurangi stress yang dapat dialami bayi saat mengalami kontraksi. Stres yang dimaksud disini adalah tekanan berlebih dari tekanan uterus saat persalinan berlangsung. Jika tidak dilindungi oleh cairan ketuban maka bayi akan mengalami hal yang cukup berbahaya selama persalinan berlangsung.

Pemecahan selaput ketuban ini banyak dipercaya dapat mempercepat proses kelahiran dari bayi tersebut. Namun, beberapa dokter mengatakan bahwa pecahan selaput ketuban dapat meningkatkan kemungkinan seorang ibu untuk menjalani proses operasi caesar. Ada pula beberapa pernyataan yang menyatakan bahwa tidak ada perbedaan waktu persalinan antara persalinan normal dengan persalinan yang menjalani amniotomi. Namun, memang terkadang ada keadaan dimana saat terjadi kontraksi dan persalinan, lapisan air ketuban agak susah untuk pecah. Jika hal tersebut tidak ditangani maka akan dapat membahayakan nyawa bayi itu sendiri.

Kapan Tindakan Amniotomi Dilakukan?

Tindakan medis yang satu ini memang masih banyak mendapatkan perdebatan. Banyak yang mengatakan bahwa sebaiknya tindakan operasi ini dihindari, karena memiliki efek yang cukup berbahaya. Selain itu tindakan ini juga dianggap tidak memiliki pengaruh secara langsung pada proses persalinan bayi. Namun meskipun begitu kita juga tidak dapat menghindari bahwa tindakan yang satu ini juga memiliki beberapa manfaat yang patut untuk diperhitungkan. Beberapa manfaat yang diberikan oleh tindakan ini adalah

  • Dapat melakukan pengecekan ada tidaknya mekonium dalam air ketuban. Mekonium sendiri adalah feses pertama dari bayi yang berada di dalam rahim. Bisanya bayi akan mengeluarkan mekonium pada kondisi-kondisi tertentu.
  • Penentuan punctum maximum atau titik untuk mendengarkan denyut jantung janin. Melalui titik ini dokter akan lebih jelas mendengarkan denyut jantung janin. Dan dapat menentukan apakah terdapat kelainan atau tidak.
  • Mempermudah bidan atau dokter untuk mengawasi persalinan dan perkembangan janin di dalam rahim.
  • Sedikit banyak proses ini dapat mempengaruhi persalinan.

Tindakan medis yang satu ini pada dasarnya tidak dapat dilaksanakan begitu saja. Untuk dapat melaksanakan tindakan yang satu ini maka diperlukan beberapa kondisi khusus yang mungkin muncul pada saat proses persalinan. Ada beberapa kondisi yang menyebabkan seseorang dapat menjalani tindakan ini, seperti

  • Air ketuban yang belum pecah pada saat pembukaan telah lengkap
  • Penggunaan alat bantu kelahiran, seperti VAD atau Vacum Assisted Delivery. Proses kelahiran yang menggunakan alat penyedot untuk membantu persalinan
  • Mempercepat proses persalinan
  • Terjadi solusio placenta atau lepasnya placenta dari dinding rahim

Tidak semua proses persalinan dapat menjalani tindakan amniotomi. Hal ini biasanya dikarenakan adanya beberapa faktor lain yang mempengaruhi. Beberapa kondisi yang menyebabkan seseorang tidak dapat menjalani amniotomi adalah

  1. Bagian terendah janin masih tinggi
  2. Persalinan preterm
  3. Adanya infeksi vagina
  4. Polihidramnion adalah sebuah kelainan yang ditandai dengan terjadinya penumpukan cairan air ketuban selama proses kehamilan.
  5. Presentasi muka
  6. Letak lintang
  7. Placenta previa, yaitu keadaan dimana plasenta menutupi jalan rahim, hal ini akan dapat membuat proses persalinan menjadi lebih lama dan lebih susah dengan banyak resiko yang muncul.
  8. Vasa previa, yaitu ketika pembuluh darah janin terdapat di dalam air ketuban, dan tidak terlindung oleh placenta .

Kondisi tersebut merupakan beberapa hal yang membuat penerapan tindakan amniotomi menjadi tidak dapat dilakukan pada beberapa pasien. Sebaiknya tindakan yang satu ini bukan menjadi pilihan utama meskipun kita dapat melakukannya tanpa halangan. Seperti yang disebutkan sebelumnya, bahwa semakin banyak menggunakan metode ini akan semakin berbahaya dan meningkatkan resiko kemungkinan menjalani operasi caesar.

Tindakan Sebelum Amniotomi

Sebelum menjalani proses pelaksanaan secara langsung maka dokter akan menjelaskan terlebih dahulu mengenai setiap prosedur yang akan dilewati oleh pasien, beberapa hal mengenai metode yang akan digunakan, kemudian proses pelaksanaannya, serta kemungkinan adanya efek samping yang bisa muncul akan sangat dijelaskan oleh dokter. Hal ini menjadi sangat penting untuk diketahui pasien, agar dapat menentukan sendiri apakah masih akan menjalankan proses tersebut atau tidak. Namun, pada kondisi kehamilan yang memiliki keganjilan maka pasien harus menjalani tindakan medis yang satu ini.

Sebenarnya tidak ada hal khusus yang digunakan untuk dapat mengetahui mengenai kemungkinan atau keadaan dari dalam rahim pasien. Namun, biasanya keganjilan pada masa kehamilan dapat kita ketahui melalui beberapa jenis pemeriksaan. salah satu proses pemeriksaan yang bisa kita gunakan adalah USG Transvaginal. Melalui tindakan ini maka kita akan dapat mengetahui keadaan rahim. Serta kondisi dari janin itu sendiri. pelaksanaan metode USG ini sendiri juga dapat mendeteksi beberapa keanehan yang muncul seperti beberapa jenis-jenis kista, kehamilan ektopik dan beberapa kondisi medis lain yang memiliki kemungkinan untuk dapat mengganggu proses persalinan.

Pemanfaatan metode ini juga merupakan salah satu cara untuk menjaga kesehatan alat reproduksi wanita. Penjagaan ini menjadi sangat penting untuk menghindari terjadinya kemungkinan infeksi vagina untuk kedepannya.

Proses Pelaksanaan

Pada dasarnya tindakan amniotomi sendiri terdiri dari dua jenis yaitu

  1. Amniotomi untuk Augmentasi

Ini sering dilakukan apabila persalinan spontan yang berlangsung terlalu lambat. Berdasarkan bukti-bukti yang diperoleh dari uji coba klinis pada persalinan spontan dan dari induksi persalinan, besar kemungkinan bahwa amniotomi akan meningkatkan kemajuan persalinan yang disfungsional. Bahaya dilakukan tindakan ini adalah terjadinya molase dan infeksi. 

  1. Amniotomi untuk Induksi

Dilakukan untuk menstimulasi mulainya proses persalinan. Bisa berupa amniotomi saja atau dikombinasikan dengan induksi yang lain seperti oksitosin.

Untuk menjalankan tindakan yang satu ini akan menggunakan sebuah alat khusus yang memiliki sebuah jarum. Pada proses pelaksanaanya alat tersebut akan diletakkan pada salah satu jari. Kemudian dimasukkan secara perlahan kedalam vagina. Jari yang dimasukkan akan secara perlahan menyobek selaput air ketuban. Setelah dirasa bahwa cairan air ketuban telah mengalir maka jari akan dikeluarkan dari dalam vagina.

Sobekkan kecil pada lapisan tersebut akan membesar dengan sendirinya, hal ini dikarenakan adanya tekanan dari dalam rahim yang mendorong bayi dan air ketuban untuk keluar. Cepat lambatnya proses tersebut akan sangat tergantung pada kondisi dari pasien itu sendiri, serta setiap pasien akan memiliki waktu yang berbeda-beda.

Setelah air ketuban itu pecah maka dokter akan melakukan evaluasi pada air ketuban tersebut. Jika ditemukan adanya kelainan pada air ketuban,maka akan dilakukan beberapa tindakan pencegahan atau proses medis yang lebih lanjut.

Efek Samping

Amniotomi sendiri sama halnya dengan proses medis yang lain. Proses medis yang satu ini memiliki beberapa efek  samping yang bisa saja muncul saat proses berlangsung. Beberapa efek samping yang mungkin muncul adalah

  1. Kemungkinan kompresi tali pusat.
  2. Molase yang meningkat serta kemungkinan kompresi kepala yang tidak merata.
  3. Tekanan yang meningkat pada janin mengakibatkan oksigenasi janin yang berkurang.

Itu tadi beberapa hal yang berhubungan dengan tindakan amniotomi yang bisa kalian ketahui. Tindakan ini memiliki dua kemungkinan yang bisa kita temukan. Namun, semuanya akan tergantung dari kondisi dari pasien itu sendiri. semoga informasi ini bermanfaat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn