9 Penyebab Toxoplasma Gondii

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Toxoplasma dikenal juga dengan sebuah kondisi infeksi yang terjadi pada manusia di mana penyebab utamanya adalah parasit Toxoplasma gondii atau T. gondii yang termasuk sudah umum dijumpai. Apabila serangan parasit terjadi pada manusia dewasa, infeksi dapat diatasi oleh sistem daya tahan tubuhnya. Itulah mengapa ketika tingkat kesehatan dan daya tahan tubuh baik, serangan toxoplasma tak memerlukan perawatan medis karena bisa sembuh dengan sendirinya.

Bahkan pada banyak kasus yang ada, toxoplasma menyerang manusia tanpa adanya gejala tertentu yang khas. Bahkan penyakit ini bukanlah jenis penyakit menular yang bisa disebarkan secara mudah. Ketika seseorang terinfeksi sekali, kekebalan terhadap toxoplasma pun akan dimiliki olehnya seumur hidup.

Supaya mampu mengatasi gejala toxoplasma, maka kita harus tahu juga serta mendalami apa saja kemungkinan penyebabnya. Berikut ini adalah sejumlah informasi mengenai penyebab sekaligus juga faktor-faktor penting yang kelihatannya sepele namun mampu meningkatkan risiko toxoplasma pada manusia. Dengan mengenalinya, diharapkan kita lebih waspada dan cepat tanggap ketika gejala mulai terjadi.

Baca juga:

  1. Parasit gondii

Seperti yang sudah dijelaskan, penyebab toxoplasma yang paling utama adalah parasit yang bernama Toxoplasma gondii dan parasit ini juga biasanya mampu mengindeksi burung dan sejumlah hewan lainnya. Bahkan parasit ini pun kerap juga dijumpai di kotoran kucing yang terinfeksi serta daging binatang yang sudah terserang infeksi dari parasit ini.

Perkembangbiakkan dari parasit ini jangan pernah disepelekan, khususnya oleh para pemilik hewan peliharaan seperti kucing. Ini karena parasit tersebut memang paling bisa berkembang biak pada kucing liar maupun kucing peliharaan. Jadi bila sampai seekor kucing menjadi tempat perkembangbiakkan dari parasit tersebut, otomatis kucing tersebut adalah inang utamanya.

Hanya saja sayangnya, kucing-kucing yang sudah terinfeksi pun tetap saja tak kelihatan sudah terinfeksi dengan tidak menunjukkan gejala. Perlu diketahui pula bahwa parasit ini mampu bertahan hingga beberapa bulan hidup di air atau tanah sehingga memang cukup mengkhawatirkan karena serangan infeksi dapat terjadi sewaktu-waktu karena parasit yang bertahan hidup cukup lama.

(Baca juga: bahaya infeksi rsv)

  1. Mengonsumsi Daging Setengah Matang atau yang Masih Mentah

Salah satu faktor risiko terbesar adalah dengan mengonsumsi daging yang masih mentah atau bahkan dimasak hanya setengah matang. Banyak orang menyukainya, namun tanpa melihat maupun mempertimbangkan risiko dan bahaya dari daging yang mentah atau setengah matang tersebut walau memang nikmat.

Ketika daging hewan yang dikonsumsi mentah atau setengah matang sudah terkena infeksi dari parasit, otomatis kita yang memakannya pun akan terinfeksi dari daging yang masuk ke dalam tubuh kita. Oleh karena itu, pilihlah daging yang baik dan konsumsilah daging yang sudah matang saja daripada berisiko tinggi mengalami toxoplasma.

  1. Konsumsi Air yang Terkontaminasi

Air yang kita konsumsi juga berpotensi menjadi sumber penyakit toxoplasma karena kemungkinan telah terkontaminasi oleh kotoran kucing. Apabila air yang kita minum berasal dari air yang sudah terkena kotoran kucing yang terinfeksi parasit T. gondii, otomatis risiko pun makin tinggi bagi kita untuk terkena toxoplasma dari air tersebut.

Itulah alasan mengapa kita juga perlu memilih air minum yang jelas kebersihannya dan kalau bisa, hindarilah air yang masih mentah. Air matang akan jauh lebih baik sama seperti kasus daging hewan tadi. Air sumur, air keran dan segala bentuk air yang tak dimasak dan masih mentah bisa saja berbahaya bagi tubuh kita.

(Baca juga: infeksi nosokomial)

  1. Konsumsi Buah dan Sayur yang Tak Dicuci Sebelumnya

Mungkin ada beberapa dari kita yang kerap lupa atau malas mencuci buah dan sayur sebelum mengonsumsinya. Hati-hatilah karena justru dengan kebiasaan buruk tersebut malah bisa menimbulkan penyakit toxoplasma. Buah dan sayur yang kurang bersih menandakan besarnya kemungkinan sudah terkontaminasi parasit.

Biasakan untuk mencuci bersih buah dan sayur dengan air yang juga terjamin bersih. Dan untuk mencuci buah serta sayur, yang paling dianjurkan adalah mencucinya dengan air mengalir ketimbang dicuci di dalam air pada sebuah baskom. Air yang mengalir akan turut membuang segala kotoran yang menempel pada buah dan sayur tersebut lebih mudah.

  1. Minum Susu Kambing Mentah

Pada dasarnya mengonsumsi susu kambing yang masih mentah itu sah-sah saja, namun tentunya bila Anda mengonsumsi dari kambing yang sehat. Apabila kambing tersebut sudah terkena infeksi, maka sama saja meminum susu kambing tersebut malah menjadikan kita terserang infeksi dan terkena toxoplasma.

(Baca juga: bahaya infeksi saluran kencing)

  1. Memakai Peralatan yang Sudah Terkontaminasi

Peralatan makan atau memasak yang kiranya sudah terkontaminasi jelas lebih berisiko tinggi menyebabkan kita yang memakainya akan turut terserang infeksi dari parasit penyebab toxoplasma. Peralatan masak contohnya, jika Anda menggunakannya dan alat tersebut terkontaminasi oleh daging yang sudah terinfeksi, maka tentu tubuh kita pun terkena dampaknya.

Gunting, talenan, dan juga pisau di mana bekas digunakan untuk mengolah daging mentah yang telah terinfeksi jelas membahayakan. Semuanya berawal dari daging yang Anda pilih untuk diolah, jadi selain memastikan kebersihan alat yang dipakai memasak dan juga makan, awali dengan membeli daging yang terjamin bebas dari parasit.

  1. Memasukkan Tangan ke Mulut Pasca Kontaminasi Kotoran Kucing atau Tanah

Ada beberapa orang yang tak berhati-hati ketika sudah menyentuh kotoran kucing atau tanah dan lebih gawatnya lagi kalau sampai kita tak tahu bahwa tanah atau kotoran kucing tersebut sudah terkena infeksi. Maka dari itu, selalu jaga kebersihan tangan kita kapanpun dan di manapun.

(Baca juga: penyebab infeksi ginjal)

  1. Infeksi Lewat Plasenta Bayi yang Masih di dalam Kandungan

Selalu ada potensi untuk serangan infeksi lewat plasenta bayi selama masih di dalam kandungan. Ibu hamil pun perlu mewaspadai akan hal ini karena mampu terinfeksi toxoplasma dan kemudian malah memicu penularan terhadap janin yang sedang dikandung. Penularan semacam ini dikenal juga dengan sebutan penularan secara congenital.

  1. Infeksi Lewat Transfusi Darah

Ketika transplantasi organ diambil atau berasal dari seorang pendonor yang memiliki kondisi toxoplasma, maka otomatis jika melakukan proses transfusi darah pun akan menjadikan si penerima donor menjadi terkena serangan infeksi. Dan siapapun mampu terkena infeksinya, baik wanita maupun pria.

Baca juga:

Perlu untuk mewaspadai toxoplasma dengan mengetahui setiap penyebab toxoplasma sekaligus faktor-faktor risikonya sebelum mencari penyembuhan toxoplasma terbaik. Namun juga perlu diketahui bahwa penularan parasit ini tak dapat terjadi antar manusia, kecuali kasus ibu hamil dan juga prosedur transplantasi organ yang sudah disebutkan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn