Penyebab TBC Paru – Faktor Resiko dan Pengendaliannya

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Penyakit TBC atau tuberkolosis adalah penyakit yang pernah menyerang di beberapa bagian negara di kawasan timur dan menyebabkan bencana yang sangat besar. Hingga sekarang penyakit ini memang masih ada dan terus dikendalikan dengan berbagai macam program. TBC akan menyerang pada bagian tubuh yang banyak mengandung oksigen seperti paru-paru. Karena itulah penyakit ini ditandai dengan batuk parah yang terjadi dalam waktu yang lama dan sulit untuk disembuhkan. Penyakit TBC disebabkan oleh infeksi dari sebuah bakteri yang dinamakan mycobacterium tubercolosis. Ini adalah salah satu agen tuberkolosis yang menyerang manusia dengan cepat.

Bakteri Penyebab TBC

Infeksi yang terjadi dari mycobacterium tubercolosis memang sangat menular karena itulah penyakit TBC menjadi penyakit menular yang sangat cepat. Jenis mycobacterium lain seperti mycobacterium bovis hanya menginfeksi pada sapi, sementara mycobacterium avium banyak terjadi pada penderita HIV/AIDS. Berikut ini beberapa hal yang bisa dikenali dari mycobacterium tubercolosis penyebab TBC :

  • Mycobacterium tubercolosis adalah jenis bakteri yang berbentuk batang dengan ukuran sekitar 2-4 micrometer. Ukuran lebar bakteri mycobacterium tubercolocis mencapai 0,2 hingga 0,5 micrometer.
  • Bersifat aerob obligat karena itu selalu menginfeksi pada bagian paru-paru.
  • Memiliki waktu generasi yang sangat lambat sekitar 15 hingga 20 jam
  • Bersifat parasit intraseluler fakultatif
  • Rantai sel bakteri memiliki tali dengan bentuk yang sangat khas
  • Tidak termasuk dalam gram positif maupun gram negatiF, sehingga tidak memiliki karakteristik kimia.

Bagaimana Proses Penyebaran TBC?

Proses penyebaran gejala TBC bisa terjadi dengan cara yang sangat mudah. Seseorang yang terkena penyakit TBC bisa menularkan penyakit secara tidak sengaja karena batuk atau meludah. Bakteri akan menyebar dengan cepat melalui udara kemudian masuk ke lingkungan lain seperti lewat air dan tanah. Orang yang terkena penyakit TBC aktif bisa menularkan infeksi TB ke orang lain. Sementara itu orang yang menderita TB laten tidak bisa menularkan penyakit ini ke orang lain.

Penyakit TBC akan menginfeksi pada bagian paru-paru. Sistem kekebalan tubuh akan mempengaruhi penyebaran TBC di dalam tubuh. Sejumlah penyakit lainnya yang bisa terjadi karena pengaruh sistem kekebalan tubuh yakni :

Proses Penyebaran TBC pada Organ Tubuh

Ketika ada bakteri yang masuk ke dalam alveoli atau sebuah ruangan yang dipenuhi dengan oksigen pada bagian paru-paru maka bakteri akan berkembang dalam paru-paru. Setelah itu, bakteri akan menyebar ke bagian tubuh lain dengan lewat kelejar limfatik dan aliran darah. Penyebaran bakteri akan dimulai dari bagian tubuh dengan kandungan oksigen yang sangat tinggi seperti paru-paru, sum-sum tulang belakang, ginjal, dan selaput otak dan sum-sum tulang belakang.

Penyakit ini bisa berkembang dengan cepat jika menginfeksi pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Faktor Resiko Terkena TBC

Meskipun penyebaran TBC terjadi dengan cepat, namun kekebalan tubuh dan faktor lingkungan menjadi salah satu penentu yang sangat pasti. Berikut ini adalah beberapa resiko atau orang dengan lingkungan tertentu yang mudah terkena infeksi TBC :

  • Penderita gejala HIV/AIDS
  • Orang yang tinggal dalam lingkungan yang kumuh, kotor dan minim dengan kebutuhan nutrisi
  • Orang yang terbiasa mengkonsumsi bahaya alkohol dalam jumlah yang tinggi
  • Orang yang tinggal atau hidup di jalanan dengan resiko polusi dan lingkungan yang kotor
  • Orang yang sudah menderita berbagai penyakit dan menyerang sistem kekebalan tubuh.
  • Orang yang menangani penderita TBC dan tidak menjaga kesehatan pribadi dan lingkungan.

Penyakit TBC pada awalnya hanya menyerang pada bagian paru-paru saja. Ketika kondisi ini terus terjadi dan tidak dirawat dengan baik maka penyakit akan berkembang dengan cepat. Penyakit ini bisa menjadi salah satu penyakit dengan komplikasi sehingga perlu diwaspadai. Berikut ini adalah beberapa komplikasi yang sering ditemukan pada penderita TBC yang terlambat mendapatkan perawatan :

1. Komplikasi TBC yang resisten terhadap obat-obatan – Biasanya penderita TBC diobati dengan berbagai jenis antibiotik. Namun pada tahap tertentu penyakit aktif yang sudah ada dalam tubuh tidak mampu dan tidak mengenal obat sehingga bakteri sama sekali tidak akan mati dengan obat. Biasanya penderita akan disarankan untuk menjalani rehabilitasi atau perawatan dengan obat dengan jangka waktu yang lebih panjang, misalnya lebih dari satu tahun.

2. Kerusakan paru-paru – Bakteri yang sudah berkembang dalam paru-paru akan mudah menyebar ke berbagai organ lain dalam tubuh. Bakteri akan menyebabkan infeksi dalam waktu yang sangat cepat dan menyebabkan kerusakan jaringan pada bagian paru-paru biasanya ditandai dengan batuk darah.

3. Komplikasi organ dalam – Komplikasi yang menyerang pada organ tubuh seperti hati, ginjal, selaput otak dan sum-sum tulang belakang. Kondisi TBC ini bisa menjadi penyakit yang sangat berbahaya karena bisa menyebabkan kerusakan hati yang sangat parah.

4. Kehilangan kemampuan – Bakteri bisa menyebar dan menyerang ke bagian sendi tubuh yang ditandai dengan rasa sakit pada bagian sendi, bengkak, nanah dan kerusakan sendi parah. Penderita mulai kehilangan kemampuan untuk melakukan berbagai aktivitas dan sulit untuk bergerak.

5. Kerusakan mata – Komplikasi serius juga bisa menyebabkan kerusakan pada bagian mata seperti pada organ kornea dan retina. Hal ini dapat menyebabkan retina mengalami pembengkakan dan merusak kesehatan mata.

Langkah Pengendalian TBC

Penyakit TBC adalah penyakit yang sangat mudah menular dengan cepat. Resiko tertinggi dari penyakit TBC adalah kematian yang sudah terjadi pada lebih dari 1 miliar penduduk di dunia. Penyakit ini lebih banyak menyerang pada penduduk yang tinggal di kawasan miskin dan kurang bersih. Tapi penyakit ini juga bisa ditemukan di negara maju dan berkembang dalam jumlah yang kecil. Berikut ini adalah beberapa upaya untuk menghentikan penyebaran TBC :

1- Semua orang yang belum terkena penyakit TBC sebaiknya menghindari kontak langsung dengan penderita. Jika memang harus melakukan kontak langsung sebaiknya menggunakan beberapa pelindung seperti masker, kaus tangan dan selalu memelihara kebersihan diri dan lingkungan.

2- Penderita TBC sebaiknya tidak masuk ke lingkungan umum sebelum benar-benar dinyatakan sembuh, namun juga bisa masuk ke lingkungan umum dengan memakai masker dan menjaga untuk tidak batuk di sembarang tempat.

3- Penderita TBC laten sebaiknya segera melakukan tindakan perawatan dengan mengkonsumsi obat khusus selama waktu tertentu sesuai dengan petunjuk dokter.

4- Penderita TBC aktif harus menjalani perawatan hingga benar-benar sembuh dan terus memeriksa kondisi kesehatan secara umum.

5- Anak-anak sebaiknya diberikan vaksin BCG untuk mematikan bakteri tuberkolosis yang bisa menyerang tubuh sewaktu-waktu. Vaksin ini hanya bekerja untuk anak-anak sehingga orang dewasa tidak bisa mendapatkan vaksin ini.

6- Orang yang mengalami beberapa gejala TBC seperti batuk parah, demam, sulit untuk bernafas dan berat badan yang turun drastis sebaiknya segera menjalani pemeriksaan TBC. Hal ini untuk mengantisipasi sebelum penyakit menyerang organ tubuh selain paru-paru.

7- Orang yang sudah menderita TBC dan menjalani perawatan rutin dengan obat selama tiga atau enam bulan sebaiknya mengkonsumsi obat dengan disiplin dan tidak menghindari obat agar perawatan bisa dilakukan hingga tuntas.

Penyebaran infeksi TBC memang bisa berlangsung dengan cepat. Jenis mycobacterium tuberkolosis bisa menyerang dengan cepat sehingga perlu diperhatikan. Terlebih pada penduduk yang termasuk dalam resiko tinggi penyebab TBC. Jadi, kita bisa menjaga diri dari bakteri penyebab TBC dengan menjaga kebersihan lingkungan dan menjaga kondisi kesehatan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn