Siapa yang belum mengenal tungau? Tungau adalah salah satu hewan yang gemar hidup di lingkungan dengan banyak debu, seperti di kasur, sofa, atau di karpet rumah kita. Tungau merupakan hewan yang tidak bisa dilihat secara kasat mata dan tergolong sebagai kutu. Karena perkembangannya yang sangat pesat di lingkungan yang kotor dan berdebu maka tungau akan sangat cepat menginfeksi Anda jika Anda tidak menjaga kebersihan rumah dengan baik. Sebenarnya bahaya tungau tidak berada dalam hewan itu sendiri, tetapi kotoran tungaulah yang bisa memberikan efek negatif bagi manusia.
Tahukah Anda, di permukaan sofa atau bantal yang ada di rumah Anda setidaknya ada sekitar 2 juta tungau yang hidup. Lalu bagaimana tungau tersebut bisa hidup? Tungau hidup dengan mengkonsumsi serpihan kulit manusia. Secara ilmiah, tubuh manusia selalu berkeringat setiap saat. Ketika berkeringan, sel-sel kulit mati manusia akan terkelupas dan tertinggal di tempat-tempat manusia berada, seperti di tempat tidur, sofa, bantal, dan karpet. Jika jarang dibersihkan, sel-sel kulit mati yang menempel di tempat-tempat tersebut akan dimakan oleh tungau dan menyebabkan perkembangan tungau menjadi sangat pesat.
Bahaya tungau bisa kita jumpai dari kotoran yang dihasilkan oleh tungau tersebut. Saat tungau mengeluarkan kotoran, kotoran tungau tersebut akan bercampur dengan debu. Ketika debu yang telah bercampur dengan kotoran tungau itu beterbangan, debu bisa jadi akan menginfeksi manusia dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan, tepatnya reaksi alergi. Adapun beberapa reaksi alergi yang bisa disebabkan oleh tungau adalah:
- Asma, merupakan gangguan pada saluran pernapasan manusia sehingga menyebabkan gejala berupa kesulitan bernapas bagi penderitanya. Seseorang yang memiliki riwayat penyakit asma, atau bahkan yang tidak memiliki riwayat penyakit ini sekalipun, jika menghirup debu yang sudah bercampur dengan kotoran tungau bisa saja akan mengalami gejala asma yang cukup parah. (Baca juga: pertolongan pertama pada asma – obat asma)
- Pilek/bersin-bersin, merupakan reaksi alergi lain yang akan muncul jika debu yang bercampur kotoran tungau terhirup ketika bernapas. Debu bercampur kotoran itu akan menempel di dinding dalam hidung dan menyebabkan reaksi alergi. Akibatnya hidung akan menghasilkan lendir (pilek) dan menyebabkan seseorang bersin-bersin. (Baca juga: cara menghilangkan pilek – penyebab pilek tidak kunjung sembuh)
- Gatal-gatal, merupakan reaksi alergi yang paling umum akibat kulit yang terpapar debu yang bercampur kotoran tungau. Pada kondisi yang tergolong parah, gatal-gatal tersebut juga bisa berupa kudis atau scabies. Jika seseorang terkena scabies maka sangat rentan baginya untuk menularkan penyakit tersebt kepada orang lain. Namun, kebanyakan kasus menunjukkan reaksi alergi yang disebabkan oleh debu bercampur kotoran tungau biasanya berupa gatal-gatal di kulit yang diikuti dengan bentol-bentol. Dalam kasus yang sangat parah, reaksi alergi juga bisa diikuti dengan gejala demam. (Baca juga: obat alergi gatal – obat gatal-gatal)
Jika anggota keluarga Anda mengalami beberapa reaksi di atas maka bisa jadi rumah Anda sudah dipenuhi dengan tungau. Jika tidak segera diatasi bisa jadi seluruh anggota keluarga akan mengalami reaksi alergi yang tidak kunjung sembuh. Untuk mencegah serta mengatasi masalah tungau tersebut, Anda bisa melakukan beberapa metode berikut ini:
1. Minimalkan Bahan yang Disukai oleh Tungau
Tungau sangat suka dengan tempat-tempat tertentu seperti di kasur, bantal dan sofa yang terbuat dari kapuk. Jika memungkinkan, gantilah kasur, bantal dan sofa Anda menggunakan bahan dari busa atau dakron. Sebenarnya penggunaan benda-benda menggunakan kapuk masih bisa dilakukan, akan tetapi sebaiknya gunakan pembungkus plastik sebelum melapisinya menggunakan seprai. Hindari penggunaan karpet di kamar tidur karena bisa jadi debu bercampur tungau akan menginfeksi Anda ketika tidur. Hindari pula beberapa jenis mainan anak yang dilapisi bulu agar anak Anda tidak mengalami reaksi alergi yang disebabkan oleh debu tungau.
(Baca juga: bahaya debu pada makanan)
2. Kondisikan Suhu dan Kelembaban Ruangan
Tungau akan berkembang biak dengan sangat cepat di debu-debu di dalam ruangan yang gelap, hangat, dan juga lembab. Untuk mencegah hal tersebut, Anda bisa mengusahakannya dengan membuka jendela kamar agar udara dan sinar matahari bisa masuk ke dalam ruangan. Pertukaran udara dan juga sinar matahari akan membantu menjaga kondisi ruangan menjadi tidak lembab sehingga perkembangan tungau bisa dicegah. Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan ruangan. Jangan menggunakan kemoceng untuk membersihkan debu di dalam ruangan karena cara tersebut justru bisa menyebabkan debu menjadi beterbangan dan terhirup ketika bernapas. Gunakanlah lap basah atau vacum cleaner.
3. Gantilah Seprei dan Sarung Bantal Setidaknya Seminggu Sekali
Untuk mencegah kebersihan lingkungan dan juga mencegah perkembangan tungau, gantilah seprei dan sarung bantal setidaknya sekali setiap minggu. Anda bisa mencuci seprei dan sarung bantal menggunakan air hangat agar tungau debu yang bersarang di seprei atau sarung bantal bisa mati.
Itulah 3 bahaya tungau dan cara pencegahannya. Dapat disimpulkan bahwa perkembangan tungau di lingkungan kita bisa menyebabkan reaksi alergi bagi manusia. Namun hal tersebut dapat dihindari dengan cara menjaga kebersihan dan juga mengatur kelembaban lingkungan sekitar.