Cara Pengobatan Spasmofilia Secara Medis

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Menurut dr. Danny, Spasmofilia adalah gangguan yang ditandai dengan kedutan otot, kram, atau kejang. Hal tersebut terjadi akibat ketidakseimbangan kadar elektrolit dalam darah, dan ini dapat terjadi karena kekurangan kalsium  (hipocalsemia) atau kekurangan magnesium. Untuk mendiagnosis spasmofilia dilakukan dengan pemeriksaan EMG (elekromiografi). Jika serangan spasmofilia terjadi di otot sekitar rongga dada, dikhawatirkan dapat mengakibatkan sulit bernapas dan leher seperti tercekik. Umumnya, pasien spasmofilia didominasi oleh orang yang berusia sekitar 14-35 tahun (usia produktif).

Spasmofilia sebenarnya merujuk pada kondisi hasil pemeriksaan EMG yang biasa dilakukan oleh dokter saraf untuk pasien yang mengeluh kekakuan atau ketegangan otot.

Pemeriksaan ini memiliki tingkatan sesuai dengan kadar kalsium dalam darah, yaitu: (1) Grade 1: kedutan di sudut bibir, (2) Grade 2: kedutan di hidung, (3) Grade 3: kedutan di mata, dan (4) Grade 4: kedutan di otot-otot wajah. Pemeriksaan ini berkaitan dengan pernapasan yang cepat. Tanpa pemeriksaan ini, diagnosis spasmofilia tidak dapat ditentukan.

Hasil dari pemeriksaan adalah diketahuinya tingkat spasmofilia yang dimiliki, yaitu:

• Ringan (1: positif 1)

• Sedang (II: positif 2),

• Berat (III: positif 3)

• Amat berat (IV: positif 4)

Karena spasmofilia merupakan sebuah keluhan dan bukan penyakit, maka yang perlu diobati adalah diagnosis dasarnya seperti gangguan kecemasannya.

Pasien kerap berprasangka buruk dan merasa takut berlebih terhadap sesuatu yang akan terjadi. Akibatnya, mereka sering mengalami insomnia, gelisah, dan mimpi buruk.

Penggunaan obat penenang seperti alprazolam dapat membantu meringankannya, tetapi harus diingat bahaya ketergantungan yang kerap terjadi akibat obat tersebut.

Biasanya penggunaan obat penenang paling lama 4 minggu atau sekitar satu bulan. Disarankan tidak lebih dari itu karena pengaruhnya bisa menimbulkan ketergantungan. Maka, sebagai gantinya, biasanya pasien dilatih untuk melakukan relaksasi. Pasien juga disarankan untuk mendapatkan terapi obat antidepresan golongan serotonin (SSRI) yang merupakan obat pilihan pertama untuk membantu mengatasi gangguan kecemasan dan kepanikan.

Serangan spasmofilia ditandai dengan kedua tangan mengalami kram dan kaku bahkan jari tangan menguncup ditambah pula dengan kondisi napas yang pendek. Apabila serangan ini terjadi, diharapkan tidak panik. Anda dapat mengatasinya dengan mengatur napas, tetap tenang, dan berpikir positif bahwa Anda akan baik-baik saja. Karena jika tidak, dikhawatirkan akan memperburuk gejala serangan spasmofilia tersebut.

Umumnya, penderita spasmofilia biasa melakukan rawat jalan, meski memang ada juga yang dirawat inap. Bergantung pada kondisi pasien itu. Pemberian obat yang mengandung magsesium dan kalsium juga sering dilakukan oleh dokter sebab ada hubungannya dengan kondisi tubuh yang kekurangan kedua jenis mineral tersebut yang penting bagi tubuh.

Namun, jelas bukan hanya tindakan medis tersebut yang diberikan pada pasien, dokter juga akan menganjurkan pasien untuk diet tinggi kalsium agar bisa mengembalikan kadarnya yang rendah menjadi kembali normal.

Selain itu juga pasien membutuhkan konsumsi makanan yang mengandung kalsium seperti sayur, buah, ikan, telur, dan susu. Kandungan dalam makanan tersebut dipercaya akan sangat membantu memulihkan kondisi penderita spasmofilia.

Kemudian, hal lainnya yang perlu dilakukan adalah berolahraga secara rutin. Karena mampu membantu mengobati keluhan spasmofilia secara alami, namun Anda juga tahu batasnya dengan tidak berolahraga secara berlebihan karena malah akan membuat Anda kelelahan dan ditakutkan berpengaruh pada gejala tersebut. Fisioterapi pun dapat dilakukan sebagai penunjang pengobatan pasien spasmofili supaya hasilnya lebih maksimal, sehingga akan lebih cepat sembuh.

fbWhatsappTwitterLinkedIn