Salah satu penyakit menular seksual yang cukup berbahaya adalah penyakit sipilis, dimana penyakit tersebut disebabkan infeksi bakteri T. pallidum. Sipilis tidak hanya beresiko dialami oleh mereka yang aktif berhubungan seksual, namun bayi yang baru lahir dan penderita HIV juga memiliki resiko yang sama besar. Tanda-tanda sipilis dapat dilihat dari munculnya borok dan luka pada mulut, organ kelamin atau anus. Selain itu, berat badan akan menurun, nyeri pada perut, demam, menurunnya penglihatan, rambut rontok dan beberapa tanda lainnya.
Sebagai penyakit yang menular, tentu saja penyakit ini perlu dihindari. Selain itu penting untuk mengetahui gejala sipilis agar segera tanggap saat salah satu gejala mulai muncul. Jika dapat segera terdeteksi, penyakit ini sebenarnya dapat dengan mudah diobati. Sayangnya, terkadang orang-orang tidak menyadari atau bahkan sepele sehingga setelah gejala parah barulah menemui dokter. Tentu saja penyakit yang sudah parah lebih sulit untuk disembuhkan.
Cara Mengobati Sipilis
Pengobatan sipilis dapat dilakukan dengan pemberian antibiotik, yaitu Benzathine penicillin G. yang dosisnya disesuaikan dengan tingkat keparahan penyakit yang diderita. Pengobatan di tahap awal sangat besar kemungkinannya untuk segera sembuh secara total. Sementara itu, kondisi yang telah parah perlu mendapatkan pengobatan yang lebih lama. Berikut ini dosis dan aturan pemberian antibiotik sesuai dengan kondisi penderitanya.
- Bagi penderita sipilis primer dan sekunder, suntikan Benzathine penicillin G dapat diberikan secara intramuskular, dan umumya hanya dengan sekali suntikan sudah berhasil untuk membunuh bakteri di dalam tubuh.
- Penderita sipilis tersier perlu mendapatkan suntikan penisilin tersebut lebih banyak. Dosis yang diberikan adalah 3 kali suntikan, dimana jarak waktu antar suntikan biasanya adalah seminggu.
- Untuk penderita neurosipilis, suntikan yang diberikan berupa Benzathine penicillin G secara intravena, yang diberikan setiap 4 jam sekali dan dilakukan selama 2 minggu berturut-turut. Hal ini bertujuan untuk mengatasi bakteremia yang terdapat di sistem saraf pusat.
- Bayi yang baru lahir dan tertular sipilis baik ketika di dalam rahim maupun ketika proses kelahiran, maka perlu mendapatkan perawatan antibiotik yang diawasi ketat oleh dokter.
- Bagi penderita yang ternyata alergi terhadap penisilin, maka bisa mendapatkan antibiotik pengganti seperti doxycycline, ceftriaxone atau azithromycin.
Selama pengobatan, biasanya akan muncul reaksi Jarisch-Herxheimer, yaitu reaksi tubuh yang terjadi karena munculnya racun yang keluar ketika bakteri mati di dalam tubuh. Efek yang mungkin dirasakan yaitu demam, mual, menggigil, sakit kepala, denyut nadi meningkat, tekanan darah menurun dan muncul ruam.
Karena itu, penggunaan antibiotik harus dengan pengawasan dokter, dan jangan sekali-kali mengubah dosis yang telah diberikan oleh dokter. Penderita sipilis yang sudah sembuh dapat terinfeksi kembali kapan saja, karena itu jangan pernah lengah dan tetaplah waspada terhadap penyakit tersebut dimana saja.