Sering Sendiri di Rumah, Wanita Ini Jadi Gemuk

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Sering Sendiri di Rumah, Wanita Ini Jadi GemukSetelah kabar obesitas datang dari seorang wanita bernama Titi Wati beberapa waktu lalu, kini wanita asal Karawanglah yang mengalami hal serupa. Sunarti (39) adalah seorang istri dan ibu rumah tangga yang belum memiliki momongan. Itulah alasan mengapa kini badannya tak seperti dulu, naik drastis dan menyebabkan berat badan berlebih.

Alasan utama kenaikan berat badannya yang cukup banyak diakuinya akibat faktor kesepian. Suami bekerja dan belum adanya momongan kerap membuatnya merasa sendiri dan kesepian saat di rumah. Akhirnya, makanan adalah satu-satunya pelampiasan perasaan buruknya setiap hari, menjadikan bobot tubuh yang tadinya 60 kg sekarang 148 kg.

Kondisi terkini dilansir dari laman Detik Health, wanita ini tak lagi mampu menopang tubuhnya sehingga otomatis untuk berjalan pun tidak bisa sama sekali. Menurut seorang psikolog dari sebuah klinik obesitas, Anindita Citra, pelampiasan seseorang terhadap makanan bertujuan utama agar ia bisa memperoleh perhatian.

Makanan akhirnya menjadi hal pokok yang ia perlukan karena perasaannya yang buruk akan menjadi agak terhibur. Bagi orang-orang yang mengalami stres dalam bentuk perasaan kesepuan, kecenderungan akan cukup tinggi hanya untuk makan, makan dan makan. Ya, banyak ngemil diyakini menjadi suatu hal yang memperbaiki suasana hatinya dan membuatnya setidaknya sedikit lebih baik sekaligus gembira.

Meski setelah lari kepada makanan orang tersebut bisa merasa tidak kesepian, pola makan yang kemudian tak terkendali inilah yang kemudian menjadi peningkat risiko obesitas. Jika dilakukan terus-menerus dalam jangka panjang tanpa ada yang memerhatikan apalagi mengingatkan, maka kegemukan adalah bahaya atau akibatnya di kemudian hari.

Fakta Obesitas Berkaitan dengan Kejiwaan

Penting untuk mengenali apa saja faktor yang memungkinkan kondisi berat badan berlebih terjadi agar mampu mengendalikan faktor tersebut dan mencegah obesitas. Berikut adalah beberapa fakta atau bukti bahwa obesitas ada kaitan erat dengan kondisi kejiwaan seseorang.

  • Nafsu makan bertambah saat kesepian – Tidak semua orang mengalami hal ini memang, namun beberapa orang yang sedang kesepian kerap memutuskan untuk banyak ngemil. Ini karena di saat makan itulah mereka merasa bahwa sedang diperhatikan. Bahkan dengan ngemil terus-menerus, seolah mereka sedang mempunyai teman makan.
  • Kurang asupan karbohidrat penyebab rendahnya libido – Produksi hormon leptin akan tertekan ketika asupan karbohidrat tidak cukup, sehingga ini yang menjadi alasan adanya hormon seks yang terganggu.
  • Kurang glukosa dalam tubuh penyebab kurangnya pengendalian emosi – Seorang profesor ilmu komunikasi dan psikologi dari Ohio State University, Brad Bushman yang dilansir dari laman Detik Health mengatakan bahwa pengendalian diri diatur oleh otak kita dengan menggunakan gula/glukosa. Ketika asupan gula yang didapat tubuh rendah atau kurang memadai, pengendalian emosi pun menjadi terganggu sehingga hal ini kerap menjadi pemicu mudah marah dan lebih sensitif.
  • Kurang asupan sayur bikin suasana hati buruk – Orang-orang yang gemar mengemil sebagai pelampiasan stres biasanya lebih kepada makanan-makanan cepat saji sehingga asupan sayur dan buah makin kurang. Meski mengemil membuat hati lebih baik dan senang, itu hanya bertahan sementara sebab tubuh yang tak mendapatkan gizi dari sayur dan buah mampu memperburuk suasana hati secara lebih gampang menurut Jansen Ongko, seorang ahli nutrisi.
  • Penimbunan lemak dalam tubuh dipicu oleh stres – Saat seseorang sedang mengalami stres atau depresi, hal ini menjadi pemicu tubuh dalam pembentukan suasana penimbunan lemak menurut hasil studi belakangan ini. Hormon Adamts1 dapat timbul karena stres sehingga memroduksi sel-sel lemak yang juga dapat menyelimuti organ-organ seperti pankreas dan juga liver. Inilah yang kemudian mampu meningkatkan potensi seseorang mengalami jenis-jenis penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan obesitas.

Obesitas dapat diatasi, yakni dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih seimbang segala sesuatunya. Mulai dari pola makan, pola tidur hingga pola aktivitas fisik serta pengelolaan stres perlu adanya perbaikan agar tubuh terhindar dari kelebihan berat badan dan juga bermacam-macam penyakit kronis.

fbWhatsappTwitterLinkedIn