Radang selaput otak atau dalam istilah medis disebut dengan meningitis merupakan salah satu dari macam-macam penyakit saraf yang belum banyak diketahui oleh khalayak umum. Meningen atau lapisan pelindung otak dapat terkena infeksi hingga terjadi peradangan. Tidak hanya menyerang lapisan pelindung otak, infeksi juga dapat menyerang hingga ke saraf tulang belakang yang menyebabkan pasiennya mengalami kerusakan beberapa sistem saraf pada tubuhnya.
Lalu, apa saja yang menyebabkan terjadinya infeksi meningen tersebut? Sebenarnya terdapat virus penyebab meningitis dan juga bakteri penyebab meningitis. Selain virus dan bakteri, ada juga jamur, parasit, dan juga serangan meningitis karena non-infeksi. Meningitis non-infeksi biasanya terjadi karena keturunan atau cacat yang terjadi pada lapisan pelindung otak manusia. Namun demikian, gejala awal meningitis pada umumnya tetaplah sama.
Meningitis dapat menyerang manusia dalam segala usia, gejalanya pun biasanya berbeda-beda. Gejala meningitis pada balita biasanya berbeda dengan ciri-ciri meningitis pada orang dewasa. Tanda-tanda awal penyakit ini pun sulit untuk diketahui karena memiliki gejala yang sama dengan penyakit flu pada umumnya. Namun, apabila telah muncul gejala-gejala seperti yang akan disampaikan di bawah ini, Anda harus mulai waspada dan pergi ke dokter untuk memeriksakan kondisi Anda. Sebab, bisa jadi ada penyakit meningitis tersebut. Berikut merupakan 15 daftar gejala awal meningitis yang dapat Anda perhatikan sendiri di rumah.
1. Demam
Gejala yang sangat awal dari meningitis tidak jauh berbeda dengan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh infeksi lainnya, yakni demam. Demam yang menyerang pasien meningitis biasanya dapat mencapai 39ºC. Seperti yang diketahui pada umumnya, bahwa apabila tubuh manusia mengalami peningkatan suhu hingga di atas suhu normal, artinya tubuh sedang ‘memberi sinyal’ bahwa ada yang tidak beres terjadi di dalamnya. Pada pasien meningitis, demam ini terjadi disebabkan oleh bakteri atau virus yang ada dalam tubuh sedang menyerang cairan otak atau menyelubungi otak. Sehingga, tubuhpun meningkatkan suhu tubuhnya untuk ‘memberi sinyal’ bahwa ada yang tidak seharusnya terjadi.
2. Sakit kepala yang berkepanjangan
Dikarenakan infeksi menyerang otak yang ada di bagian kepala, gejala selanjutnya yang dialami pasien meningitis ialah sakit kepala yang berkepanjangan. Sakit kepala ini terasa mirip dengan migrain atau bahkan lebih sakit daripada itu. Setiap pasien mengalami sakit kepala ini dengan tipe yang berbeda-beda. Ada yang setelah demam langsung terasa sakit kepala, namun ada juga yang berselang beberapa hari barulah sakit kepala itu datang. Setelah mengalami kondisi ini, biasanya pasien meningitis barulah memeriksakan kondisinya ke dokter karena memang sakit kepala ini terasa jauh lebih sakit daripada sakit kepala biasa.
3. Leher atau kuduk yang terasa kaku
Setelah menyerang kepala, bagian tubuh yang diserang selanjutnya yakni leher bagian belakang di mana sistem saraf tulang belakang berada. Penyebab kakunya leher atau kuduk pasien meningitis ini adalah serangan infeksi bakteri atau virus ke daerah selaput dan korda spinalis yang merupakan sistem saraf pusat. Leher yang terasa kaku karena meningitis hampir mirip dengan leher yang kaku karena salah posisi tidur. Tetapi rasa kaku ini tidak hanya menimbulkan perasaan tidak nyaman, namun juga hingga menimbulkan rasa sakit.
4. Mudah bingung, hilang fokus, dan sulit berkonsentrasi
Pasien meningitis akan mengalami susah fokus dan galau yang berkepanjangan ketika akan mengambil keputusan. Perubahan sikap ini dikarenakan infeksi yang telah menyebar hingga ke sistem saraf manusia. Biasanya, gejala ini muncul secara bersamaan dengan 3 gejala sebelumnya yakni demam, sakit kepala, dan leher yang terasa kaku. Gejala yang keempat ini akan lebih parah apabila pasien tergolong lanjut usia (lansia), sebab pasien akan sulit sekali membedakan antara mimpi dengan realita yang terjadi sesungguhnya. Sehingga dapat menyebabkan pasien melakukan hal-hal yang tidak diinginkan bahkan membahayakan dirinya sendiri. Selain itu, pasien juga akan melupakan hal-hal penting di dalam hidupnya – hampir mirip dengan orang pikun, seperti status pernikahan, anak-anak, dan lain-lain. Namun gejala ini akan hilang setelah pasien mendapatkan pengobatan.
5. Mual dan muntah yang terus menerus
Gejala selanjutnya yakni mual dan muntah yang berlangsung secara terus menerus. Ketika gejala ini muncul, biasanya pasien akan kehilangan nafsu makannya karena mual dan muntah yang berkepanjangan. Namun tentu saja hal ini tidak boleh dibiarkan karena tubuh tetap membutuhkan asupan nutrisi dan cairan agar tidak mengalami dehidrasi. Gejala ini biasanya muncul bersamaan dengan sakit kepala sehingga membuat pasien merasa sakit yang luar biasa.
6. Sensitif terhadap keberadaan cahaya
Seperti yang berulang kali dijelaskan pada paragraf sebelumnya bahwa meningitis tidak hanya menyerang lapisan pelindung otak, namun juga menyerang sistem saraf. Sehingga akan banyak gangguan pada tubuh pasien seiring dengan terinfeksinya sistem saraf tersebut. Salah satu yang akan mengalami gangguan ialah penglihatan dari pasien. Seringkali, pasien meningitis akan tiba-tiba merasa sakit kepala seperti migrain begitu melihat sesuatu. Selain itu, pasien meningitis juga bisa saja mengalami pandangan yang kabur. Hal ini bila dibiarkan terus menerus dan tidak diberikan pengobatan yang tepat akan menyebabkan saraf penglihatan menjadi rusak, sebab, peradangan yang terjadi di otak akan menekan saraf penglihatan.
7. Pegal-pegal, sakit otot, atau nyeri sendi
Selain mual dan muntah yang berkepanjangan, pasien meningitis biasanya juga mengalami permasalahan pada organ geraknya seperti pegal-pegal, sakit otot, maupun nyeri sendi. Pasien meningitis akan merasa lebih mudah lelah dan lebih mudah pegal daripada biasanya. Pada beberapa kasus, pasien meningitis bahkan mengalami kesulitan untuk berjalan dikarenakan rasa sakit tersebut.
8. Muncul ruam-ruam pada tubuh dan perubahan warna kulit
Gejala berikutnya yakni biasanya muncul ruam-ruam pada tubuh pasien meningitis. Munculnya ruam ini dapat terjadi pada sebagian atau bahkan seluruh tubuh pasien. Ruam yang muncul disebabkan oleh pertumbuhan bakteri yang pesat dan menyebabkan pembuluh darah rusak. Ruam tersebut biasanya berupa bercak merah ataupun coklat yang semakin hari biasanya semakin membesar dan meluas. Selain munculnya ruam, biasanya warna kulit pasien juga akan berubah warna menjadi lebih pucat daripada biasanya yang diikuti dengan tangan dan kaki pasien yang menjadi dingin.
9. Tidak bisa bangun
Setelah mengalami gejala-gejala tersebut biasanya pasien akan tiba pada gejala ini yaitu sulitnya untuk bangun dari tempat tidur atau bahkan tidak bisa bangun sama sekali. Pegal yang sangat hebat, sakit otot, hingga nyeri sendi, membuat pasien ini kesulitan menggerakkan organ geraknya. Ditambah dengan mual dan muntah yang membuat tubuh pasien menjadi lebih lemas. Pada tahap ini biasanya pasien juga mengalami penurunan kemampuan berbicara, mendengar, melihat, dan bahkan kemampuan untuk mengingat.
10. Bernafas dengan cepat
Selain gejala-gejala di atas, muncul juga gejala bernafas dengan cepat. Biasanya, pasien meningitis akan memiliki nafas yang pendek dan tersengal-sengal, seringkali mengalami sesak napas.
11. Kehilangan nafsu makan
Dikarenakan mual dan muntah secara terus menerus, biasanya pasien akan kehilangan nafsu makannya. Namun seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa tentu saja hal ini tidak bisa menjadi alasan untuk menghentikan makanan atau minuman masuk ke dalam tubuh pasien karena hal tersebut akan menimbulkan masalah yang lebih parah lagi berupa dehidrasi dan kekurangan nutrisi.
12. Mengalami kejang-kejang
Suhu tubuh yang sangat tinggi biasanya membuat tubuh tidak mampu lagi menahan serangan infeksi yang ada dan membuat pasien mengalami kejang-kejang. Namun kejang-kejang ini tidak selalu terjadi pada setiap pasien meningitis, melainkan hanya pada beberapa kasus saja.
13. Pasien yang mudah merasa mengantuk
Selain cepat merasa lelah dan pegal-pegal, pasien meningitis juga kerap merasa mudah mengantuk. Hal ini dikarenakan infeksi yang menyerang otak membuat kerja otak tidak optimal dan menurunkan produktivitas otak. Itulah sebabnya mengapa pasien meningitis akan mudah merasa mengantuk.
14. Mengalami kram perut
Dalam beberapa kasus, pasien meningitis yang tidak segera mendapat pengobatan biasanya juga akan mengalami kram perut yang membuatnya kesakitan hebat.
15. Sering merasa kedinginan
Dan gejala terakhir yang akan menutup daftar gejala awal meningitis ini adalah pasien yang akan mudah mengalami kedinginan meski suhu ruangan terasa normal bagi orang-orang yang sehat.
Itulah daftar 15 gejala awal adanya penyakit radang selaput otak atau meningitis. Gejalanya memang hampir mirip dengan penyakit biasa seperti flu atau masuk angin, apalagi pada gejala-gejala yang masih sangat awal seperti demam, sakit kepala, leher kaku, dan lain-lain. Gejala tersebut juga muncul pada orang-orang yang terserang flu sehingga biasanya orang-orang akan mengabaikan gejala tersebut. Padahal, tidak ada salahnya untuk melakukan pemeriksaan ke dokter sedini mungkin begitu gejala yang muncul terasa tidak wajar atau sedikit lebih parah daripada biasanya.
Selain itu, daripada melakukan pengobatan, tidak ada salahnya juga apabila Anda berupaya untuk mencegah penularan meningitis ke tubuh Anda atau orang-orang di sekitar Anda melalui beberapa cara mencegah penyakit meningitis. Salah satu cara pencegahan yang dapat dikatakan paling dapat diandalkan adalah dengan menyuntikkan vaksin meningitis ke dalam tubuh Anda. Biasanya, para jamaah haji akan mendapatkan vaksin ini sekitar satu bulan sebelum keberangkatan ke tanah suci untuk menghindari penularan penyakit yang banyak muncul di negara gurun tersebut.
Dan untuk memelihara tubuh agar tetap sehat, jangan lupa untuk selalu menjaga pola makan dan pola tidur demi kesehatan tubuh Anda. Luangkan waktu untuk berolahraga agar tubuh menjadi lebih fit dan mudah menangkal virus-virus yang masuk ke dalam tubuh.