Operasi Mata Juling – Metode, Risiko, Biaya dan Perawatan

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Mata juling tentunya bukan hal yang aneh atau asing bagi kita, namun bagi yang belum tahu, mata juling adalah penyakit di mana kedua mata seseorang tak bisa berfokus di obyek yang sama pada waktu yang sama. Nama lain dari kondisi ini adalah Strabismus; saat satu mata fokusnya ke sebuah obyek, mata lainnya justru akan mengarah ke dalam.

Tak hanya mengarah ke dalam saja, mata lainnya juga bisa mengarah ke atas, ke bawah, atau ke luar sementara mata satunya sudah fokus. Mata juling pada manusia bukanlah sebuah kondisi yang terjadi akibat kekurangan vitamin A, melainkan memang sudah bawaan lahir. Ketika tak diatasi dari kecil, penyakit ini bakal bertahan hingga penderita beranjak dewasa.

Sangat salah bahwa mata juling yang dialami oleh anak-anak bakal sembuh dengan sendirinya seiring dengan bertambah dewasanya si anak. Mata juling bukanlah jenis penyakit yang dapat sembuh tanpa diobati. Ketika tak ditangani dengan benar, maka penyakit ini berpotensi berkembang dan akhirnya memicu penglihatan ganda.

Untuk mengatasi masalah tersebut, operasi mata juling adalah solusi paling tepat di mana dengan kata lain, pembedahan adalah jalan keluarnya. Operasi mata juling adalah metode pembedahan yang dokter lakukan pada otot ekstraokular supaya posisi mata bisa diperbaiki. Prosedur pembedahan ini merupakan jenis operasi mata yang sangat umum dan paling sering di Amerika Serikat.

(Baca juga: cara menyembuhkan mata juling)

Siapa yang Membutuhkan Operasi Mata Juling?

Ketika penderita mata juling tak bisa membuat kondisi mata juling lebih baik dengan cara lain, maka operasi adalah jalan satu-satunya yang perlu dicoba. Pasien mata juling dapat memperbaiki mata yang juling dengan menempuh jalur operasi dan sebaiknya memang operasi ini dilaksanakan setelah diagnosa strabismus keluar.

Biasanya, pasien anaklah yang menempuh operasi berdasarkan diagnosa strabismus supaya komplikasi yang lebih berat bisa dicegah. Sebagian besar kasus mata juling dapat dilakukan dengan lancar dengan hasil memuaskan di mana posisi mata kembali baik dan penampilan pasien juga menjadi jauh lebih baik.

Tak hanya sekadar memperbaiki mata agar menjadi normal kembali, prosedur dari proses operasi mata juling merupakan cara untuk mencegah supaya komplikasi mata juling tidak berkembang. Saat komplikasi mata juling terjadi, maka penglihatan pun bakal terancam fungsinya. Ketika sudah dioperasi, kedua mata akan mampu melihat dengan fokus dan keduanya pun dapat bekerja sama.

(Baca juga: jenis kelainan refraksi pada mata)

Metode Operasi Mata Juling

Sebelum prosedur operasi sebagai pengobatan mata juling dimulai, pasien selalu akan diminta untuk menempuh tes diagnostik seperti tes gerakan mata dan lampu celah. Ada pula pemeriksaan lain, seperti tes force generation, force duction, dan juga saccadic velocity. Ketiga tes tersebut akan membantu pendeteksian bekas luka, otot yang hilang maupun lemak yang melekat pada mata.

Pemeriksaan reaksi pupil juga diperlukan oleh pasien dan dilanjutkan dengan pemeriksaan dilasi yang bertujuan supaya gangguan retina dan vitreous lain bisa dikenali. Setelah pemeriksaan selesai, jelas, akan didapatkan hasil diagnosa yang biasanya akan diatasi menggunakan pengobatan medis, dan pengobatan optikal.

Pengobatan medis yang dimaksud di sini adalah dengan pemberian kortikosteroid dan obat khusus anti-inflamasi. Tak hanya pengobatan optikal dan pengobatan medis, tapi prosedur bedah juga sangat diperlukan supaya jaringan parut bisa dilepaskan bersama dengan pengobatan gangguan retinovitreous serta pemotongan biopsi. Ketika bagi dokter pengobatan paling tepat adalah operasi mata juling, maka jadwal segera dibuat untuk pelaksanaannya.

  1. Sebelum dilaksanakan prosedur operasi pada pasien, tentu pasien perlu diberi bius total atau yang kita sebut dengan anestesi.
  2. Ketika bius sudah mulai bekerja, dokter akan mulai membuka mata yang juling dengan memakai spekulum kelopak mata.
  3. Dokter biasanya akan menggunkan pisau bedah kecil sebagai bantuan di mana kemudian akan mulai langkah pemutusan bagian otot yang terkait dengan mata. Caranya adalah dengan menarik otot tersebut ke belakang pelan-pelan supaya efek tarik yang menjadi penyebab mata juling bisa menjadi lebih lemah. Pemotongan otot pun dilakukan tergantung kebutuhan mata pasien itu sendiri sehingga akhirnya menjadi pendek dan lebih kencang; itu artinya, akan meningkatlah efek tarik.
  4. Setelah selesai dan efek tarik sudah dipastikan meningkat, maka dokter akan mulai menjahit otot mata supaya kembali ke tempatnya semula. Pada prosedur penjahitan, dokter akan memakai jahitan yang tentunya dapat diserap dengan mudah. Hal ini bertujuan agar pasien tak lagi harus bolak-balik ke rumah sakit dalam seminggu.
  5. Prosedur operasi biasanya bisa dilaksanakan di rumah sakit dan inilah yang paling umum, namun sebenarnya ada pula klinik mata yang fasilitasnya sudah terbilang mendukung untuk melakukan operasi mata juling. Hal ini kembali lagi kepada keputusan dan pertimbangan pasien untuk hendak melakukan operasi di mana.

(Baca juga: jenis-jenis penyakit mata)

Risiko Operasi Mata Juling

Setiap prosedur operasi pasti ada risiko atau bahayanya yang bisa saja ringan maupun mengancam jiwa. Berikut di bawah ini merupakan sedikit ulasan tentang komplikasi yang berpotensi terjadi ketika seseorang melakukan operasi mata juling.

  • Infeksi

Kemungkinan terjadinya infeksi selalu ada di mana hal ini juga disebut dengan istilah orbital selulitis. Infeksi operasi mata akut bisa saja terjadi pada pasien, khususnya pada jaringan yanga da di sekeliling mata, tak terkecuali bagian alis, kelopak mata, serta pipi. Infeksi ini terjadi pada umumnya sesudah menjalani operasi mata juling dan bakterilah yang diduga menjadi penyebab dari infeksi tersebut.

Bakteri pemicu infeksi antara lain adalah streptokokus, staphylococcus, maupun pneumokokus. Bakter penyebab infeksi selulitis orbital juga dapat berdampak pada kebutaan dan hal ini sesuai dengan laporan oleh sebuah kelompok ahli bedah di tahun 2006. Infeksi selalu memicu kondisi yang jauh lebih serius, jadi sebaiknya memang dikonsultasikan baik-baik dengan dokter akan kemungkinan risiko satu ini.

  • Kebutaan

Bahaya dari operasi mata juling lainnya adalah kebutaan dan kebutaan ini bukan hanya dapat terjadi sebagai akibat serangan infeksi bakteri yang sebelumnya sudah dijelaskan. Komplikasi ini disebut juga dengan istilah iskemia segmen anterior yang bisa terjadi akibat suplai darah ke area depan mata yang kurang.

Karena suplai darah yang tak memadai, otomatis selama operasi pun aliran darah pada mata bakal terganggu secara tidak disengaja. Konsultasikan bahaya ini dengan dokter dan kemungkinan-kemungkinan lainnya karena ini bisa membuat pasien berada dalam masa krisis. Ketika kondisi memburuk, nekrosis bisa terjadi atau kematian jaringan di wilayah depan mata dan kebutaan pun dialami.

(Baca juga: kelainan yang terjadi pada mata)

  • Kista

Risiko lain yang juga dapat terbilang cukup berbahaya adalah adanya guratan atau luka sayatan yang dibuat pada waktu menempuh proses operasi mata juling itu sendiri. Masalah luka ini kemudian bisa menjalar hingga timbulnya kista konjungtival yang bisa saja timbul tanpa diduga dalam beberapa hari pertama pasca operasi.

Bahaya ini bisa juga terjadi meski sudah bertahun-tahun sejak Anda melakukan operasi mata juling. Kista ini berukuran besar dan bahkan ukurannya dibandingkan dengan mata kita bisa jauh lebih besar. Kemunculannya biasanya ada di bagian mata di mana otot mata yang dokter hubungkan pada prosedur operasi. Untuk mengatasinya, operasi mata juling lebih lanjut akan disarankan untuk ditempuh pasien.

  • Salah Otot

Operasi mata juling tak sepenuhnya aman memang, karena kesalahan otot pun bisa saja terjadi meski ahli bedah sudah dianggap terpercaya. Ingat bahwa pada prosedur operasi ini, pembedahan organ penglihatanlah yang terlibat paling utama, maka salah otot sangat besar potensinya untuk terjadi.

Ada banyak jenis operasi dengan risiko kesalahan yang dilakukan oleh dokter bedah itu sendiri. Pasien bisa berada dalam bahaya ketika kesalahan pembedahan terjadi di mana pasien akan mengalami kerusakan mata. Potensi di mana kerusakan mata lebih serius juga sangat besar, maka memang harus didiskusikan juga tentang hal ini bersama dokter Anda.

Kemungkinan komplikasi yang terjadi saat atau pasca operasi mata juling tak hanya itu saja. Risikonya benar-benar beragam, tapi pada kebanyakan kasus di antaranya memang tak begitu umum dan sangat jarang. Di bawah ini merupakan bahaya lainnya yang bisa diwaspadai atau coba dikonsultasikan dulu dengan dokter agar dapat mencegahnya.

  • Penglihatan ganda (biasanya komplikasi semacam ini bisa hilang hanya dalam seminggu).
  • Perforasi mata dan juga struktur pada area sekeliling mata.
  • Ptosis otot rektus vertikal.
  • Bekas luka di konjungtiva.
  • Reaksi alergi dari pasien terhadap obat bius atau anestesi, obat-obatan tertentu yang diberikan setelah operasi, maupun bahan benang jahit untuk menjahit mata.
  • Perdarahan

Komplikasi yang terjadi entah itu di tengah-tengah proses pembedahan atau setelah proses tersebut, biasanya terapi medislah yang menjadi solusi untuk menanganinya. Obat seperti antibiotik topikal dan sistemik bakal dokter berikan sebagai obat bagi infeksi setelah operasi. Sementara itu, alergi akan diatasi dengan menggunakan antibiotik tetes. Setelah proses operasi pun, pasien harus tetap ada di bawah pengawasan dokter supaya tak terjadi risiko yang lebih berbahaya.

(Baca juga: gangguan refraksi mata)

Biaya Operasi

Bicara tentang prosedur operasi mata juling, tentunya penting pula tak hanya mempersiapkan fisik dan mental. Anda pun sangat perlu mempertimbangkan berapa biaya yang kira-kira perlu dikeluarkan untuk menempuh operasi ini. Untuk kisaran biayanya, diketahui Anda perlu merogoh anggaran sebesar Rp 10-30 juta.

Jumlah biaya tersebut akan kembali berdasarkan pada risiko dan kesulitan per mata. Supaya lebih pasti tentang biaya dan segala biaya administratif lainnya, datanglah langsung ke rumah sakit atau dokter spesialis mata yang Anda percaya. Di sana Anda bisa menanyakan detil perhitungan biaya agar bisa lebih siap sebelum menjalani prosesnya.

Perawatan Pasca Operasi Mata Juling

Pada umumnya, operasi mata juling sebetulnya tak begitu membutuhkan rawat inap, hanya saja memang pasien perlu waktu yang cukup untuk kembali pulih, terutama dari efek obat bius. Sesudah merasa lebih baik dan tak lagi berada di bawah pengaruh anestesi, Anda bakal dibolehkan untuk pulang.

Tak masalah besar bila Anda merasa bahwa bagian mata yang sehabis dioperasi gatal-gatal atau sakit. Karena baru beberapa hari setelah melaksanakan proses operasi, maka sangat wajar untuk kemudian masih merasa tak nyaman di bagian mata. Namun perlu diingat, Anda perlu menghindari untuk menyentuh apalagi menggosok bagian mata meski hal ini termasuk aktivitas normal. (Baca juga: bahaya mengucek mata dengan tangan)

Sebagai bagian dari perawatan, maka dokter akan memberikan resep salep maupun obat tetes jika memang pasien dirasa membutuhkannya. Pengecekan pasca operasi juga masih perlu dilakukan oleh pasien dan dokterlah yang akan memberi tahu hal tersebut. Secara umum, pengecekan atau pemeriksaan perlu ditempuh pasien kira-kira 1-2 minggu sesudah operasi.

Untuk sejumlah kasus, perawatan yang dibutuhkan oleh pasien bisa cukup berbeda karena adanya gangguan penglihatan yang terjadi. Perawatan yang dimaksud di sini adalah penggunaan kacamata khusus atau malah penutup mata sesuai dengan keadaan mata pasien. Dokterlah yang akan menjelaskannya kepada Anda tentang hal tersebut, namun tak ada salahnya untuk bertanya jika Anda ingin mengetahuinya.

(Baca juga: terapi mata juling)

Apabila terapi non-bedah tidaklah cukup karena tak menunjukkan efektivitas maupun perbaikan yang maksimal, maka potensi penempuhan operasi mata juling sangat besar. Segala hal, mulai dari metode sampai dengan risiko dan perawatan harus dibicarakan dengan dokter Anda. Saat dibiarkan terlalu lama, mata juling akan berkondisi lebih parah.

fbWhatsappTwitterLinkedIn