9 Ciri-ciri Hiperpigmentasi Wajib Untuk Diwaspadai

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Hiperpigmentasi merupakan salah satu kondisi kulit yang disebabkan karena meningkatnya melanin yakni zat pemberi warna pada kulit atau pigmen. Saat dalam keadaan sehat, warna kulit akan terlihat normal, namun saat terjadi hiperpigmentasi, maka kulit akan terlihat lebih terang atau lebih gelap sekaligus menjadi penyebab kulit mengelupas.

Sementara dalam keadaan hamil atau memiliki penyakit Addison yakni penurunan fungsi kelenjar adrenal, maka produksi melanin akan lebih banyak dan akhirnya terjadi hiperpigmentasi. Hiperpigmentasi tidak hanya bisa disebabkan karena sinar matahari, namun juga bisa disebabkan karena penggunaan antibiotik, obat antiaritmia, obat antimalaria dan juga berbagai penyakit lainnya. Berikut ini akan kami berikan ciri-ciri hiperpigmentasi yang harus diwaspadai.

  1. Timbul Melasma

Melasma adalah ciri hiperpigmentasi yang membuat bercak coklat atau hitam pada kulit khususnya lebih sering terjadi di area wajah. Keadaan ini juga bisa terjadi selama masa kehamilan yang sering dinamakan dengan topeng kehamilan namun juga bisa terjadi pada pria.

  1. Bercak Halus Warna Putih

Ciri selanjutnya dari hiperpigmentasi adalah timbul bercak halus berwarna putih pada kulit yang terjadi karena kekurangan melanin atau zat pemberi warna pada kulit yang juga menjadi penyebab bintik merah pada kulit. Ciri ini tidak bisa diobati namun bisa dilakukan dengan beberapa perawatan seperti kosmetik untuk menutupi noda, krim kortikosteroid atau perawatan sinar ultraviolet.

  1. Infeksi Kulit

Infeksi kulit juga menjadi ciri hiperpigmentasi yang disebabkan karena luka lecet, luka bakar atau trauma lain pada kulit. Hal ini menyebabkan hilangnya pigmentasi pada area kulit yang terkena namun sifatnya tidak permanen dan bisa disembuhkan meski membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengembalikan pigmen. Sedangkan kosmetik bisa digunakan untuk menutupi area kulit yang terkena untuk sementara sambil menunggu regenerasi pigmen.

  1. Bercak Kecoklatan

Bercak kecoklatan yang terjadi pada tubuh atau dikenal dengan lentigo juga merupakan ciri hiperpigmentasi yang terjadi karena paparan sinar matahari terlalu berlebihan. Beberapa area kulit yang sering terkena diantaranya adalah wajah dan telapak tangan. Bercak berwarna kecoklatan ini ukurannya sangat bervariasi sekitar 0.2 hingga 2 cm yang disebabkan karena jumlah sel pigmen pada lapisan permukaan kulit meningkat. Umumnya, ciri ini terjadi pada orang lanjut usia yang akan semakin bertambah seiring bertambahnya usia. Cara mengatasi kulit terbakar matahari bisa dilakukan dengan memakai bahan alami seperti lidah buaya ataupun krim untuk wajah.

  1. Inflamasi

Inflamasi juga merupakan ciri dari hiperpigmentasi yang umumnya terjadi karena peradangan pada kulit seperti psoriasis eksim, jerawat dan sebagainya yang menjadi penyebab kulit gatal.

  1. Mengalami Gangguan Sistemik

Gangguan sistemik adalah ciri dari hiperpigmentasi selanjutnya yang merupakan gejala lanjutan dari penyakit addison, primary biliary cirrhosis dan juga hemochromatosis yang akhirnya menimbulkan bintik bintik berwarna gelap di tubuh seperti punggung, wajah dan juga lengan.

  1. Terjadi Peradangan

Saat terkena sinar matahari terlalu lama dan berlebihan, maka akhirnya kulit akan meradang dan terlihat lebih gelap penyebab hiperpigmentasi. Kulit yang berwarna kecoklatan dan terjadi secara acak di seluruh permukaan tubuh ini disebabkan karena sinar ultraviolet sehingga terjadi peradangan pada kulit seperti keloid. Jika dibiarkan terus menerus tanpa disertai dengan pengobatan, maka peradangan akan semakin luas.

  1. Timbul Reaksi Alergi

Hiperpigmentasi juga akan menimbulkan reaksi alergi pada kulit seperti bintik bintik seperti jerawat pada wajah yang terjadi karena produksi melanin semakin meningkat. Tubuh akan merespon kerusakan kulit ini sehingga menghasilkan reaksi inflamasi. Jika tidak segera diatasi, maka pigmen akan berubah semakin gelap di sekitar area yang rusak khususnya untuk penderita penyakit kulit seperti eksim.

  1. Kerontokan Bulu di Wajah

Jika kerontokan bulu di wajah seperti alis, kumis atau bulu bulu halus lain di area wajah, maka ini juga bisa dijadikan ciri dari hiperpigmentasi yang bisa terjadi karena akar terekspos dengan bahan kimia terlalu keras dan akhirnya melemahkan akar rambut dan akhirnya menjadi penyebab rambut rontok di wajah. Gejala ini bisa disembuhkan dengan produk kulit yang ringan.

Ciri-ciri hiperpigmentasi bisa terlihat dari berubahnya warna kulit semakin gelap yang tidak merata seperti di wajah, lengan dan juga tubuh karena terlalu banyak terkena sinar matahari langsung dan juga penggunaan beberapa jenis obat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn