Begini Efek Kemoterapi Kanker Nasofaring yang Tidak Bisa Disepelekan

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kanker nasofaring merupakan salah satu jenis kanker tenggorokan, dimana terjadi pada lapisan luar nasofaring. Kemoterapi sendiri merupakan pengobatan kanker menggunakan obat-obat kimia yang bertujuan untuk menghambat pertumbuhan dan penyebaran sel-sel kanker didalam tubuh, maupun juga membunuh sel-sel kanker tersebut. Menjadi salah satu metode pengobatan yang banyak dianjurkan oleh dokter, pengobatan kemoterapi juga memberikan efek samping negatif bagi tubuh, termasuk bagi pengobatan kanker nasofaring. Lantas apa saja efek kemoterapi tersebut? dalam kesempatan kali ini akan di jelaskan lebih lanjut mengenai efek kemoterapi kanker nasofaring secara umum.

Kanker Nasofaring

Naofaring merupakan salah bagian dari tenggorokan bagian atas dimana terletak pada belakang hidung dan juga dibalik rongga-rongga mulut. Gejala awal kanker nasofaring sendiri dapat dilihat dari munculnya tanda-tanda seperti tumbuhnya benjolan pada tenggorokan, penglihatan yang mulai kabur, hingga sulit untuk membuka mulut. Tidak berbeda dengan jenis kanker lainnya, penyebab dari kanker nasofaring juga masih belum diketahui secara pasti.

Salah satu faktor penyebab yang dipercayai dapat meningkatkan resiko kanker nasofaring adalah adanya kontaminasi virus Epstein-Barr (EBV) pada sel nasofaring. Virus tersebut biasanya terdapat pada air liur dan juga dapat ditularkan melalui kontak langsung maupun melalui benda-benda yang telah terkontaminasi. Sel yang terkontaminasi tersebut kemudian menyebabkan adanya pertumbuhan sel yang tidak normal atau pertumbuhan sel kanker. Selain itu, ada beberapa faktor penyebab lainnya seperti:

  • Riwayat kanker nasofaring pada keluarga akan meningkatkan risiko terhadap kanker nasofaring pada anggota keluarga
  • Kebiasaan merokok dan juga mengonsumsi alkohol
  • Kanker nasofaring sering dialami pada seseorang dalam usia 30 hingga 50 tahun, namun tidak menutup kemungkinan dialami seseorang diluar usia tersebut
  • Kebiasaan mengonsumsi makanan yang telah diawetkan dengan garam

Pengobatan dari kanker nasofaring sendiri akan berbeda-beda pada setiap pasiennya. Biasanya pengobatan kanker nasofaring akan didasarkan pada riwayat penyakit, stadium kanker, letak kanker, hingga juga kondisi dari pasien secara umum. Salah satu metode pengobatan yang dilakukan adalah kemoterapi, dimana menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel-sel kanker yang tumbuh dan menyebar didalam tubuh. Banyak yang menganjurkan juga untuk pengobatan kanker nasofaring dapat dikombinasikan dengan metode pengobatan radioterapi untuk memaksimalkan keefektifan dari pengobatan yang dilakukan.

Kemoterapi Kanker Nasofaring

Kemoterapi memang menjadi metode pengobatan kanker yang banyak dianjurkan dan juga dipilih oleh pasien kanker, termasuk pasien kanker nasofaring. Namun tahukah anda bahwa kemoterapi kanker nasofaring juga dapat memberikan efek samping yang negatif bagi tubuh? Lantas apa saja efek samping tersebut? berikut beberapa efek kemoterapi kanker nasofaring:

  • Efek Gastrointestinal

Efek yang pertama adalah adanya efek gastrointestinal. Dimana efek ini memang menjadi efek umum atau general dalam proses kemoterapi, berbagai jenis kanker dengan metode pengobatan kemoterapi mengalami efek samping yang satu ini. Efek samping gastrointestinal yang dialami seperti adanya rasa mual hingga muntah, sembelit, hingga juga mengalami diare. Dapat disimpulkan bahwa efek ini lebih mengarah pada adanya gangguan dalam pencernaan, sehingga biasanya akan berpengaruh pula pada penurunan nafsu makan pasien kanker nasofaring sehingga menyebabkan penurunan berat badan.

  • Efek Alopecia

Efek alopecia merupakan kondisi kebotakan, artinya proses kemoterapi yang dilakukan dapat menyebabkan pasiennya mengalami kebotakan sementara. Hal ini disebabkan karena obat-obat kemoterapi tidak dapat membedakan sel-sel kanker yang berkembang pesat dengan sel-sel normal yang juga berkembang pesat. Oleh sebab itu, kebotakan tidak dapat dihindari dari pengobatan kemoterapi.

  • Perubahan Kognitif

Efek yang terakhir dari kemoterapi kanker nasofaring adalah adanya perubahan kognitif. Perubahan kognitif ini biasanya seperti pasien mulai perlahan kehilangan memori atau daya ingat yang menurun. Efek ini memang salah satu efek terburuk dari pengobatan kemoterapi secara umum.

Itulah tiga efek utama dari kemoterapi kanker nasofaring, dimana sebenarnya juga masih ada beberapa efek lain dari kemoterapi secara umum. Beberapa diantaranya adalah efek toksitasi kulit seperti kulit mengering, efek hepatoksisitas maupun adanya kerusakan pada organ hati akibat penggunaan obat-obat tertentu, dan lain sebagainya.

Secara umum efek kemoterapi kanker nasofaring maupun kanker lainnya yang diterima oleh setiap pasien akan berbeda-beda. Biasanya kondisi tersebut akan dipengaruhi oleh beberapa hal berikut:

  • Dosis pengobatan kemoterapi yang diberikan
  • Kondisi tubuh secara menyeluruh
  • Cara pengobatan yang diberikan maupun jadwal dari pengobatan, dan lain sebagainya.

Demikian informasi mengenai efek kemoterapi kanker nasofaring, semoga informasi diatas dapat bermanfaat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn