Pola makan yang tidak seimbang dapat memicu timbulnya penyakit, salah satunya adalah kolesterol. Kolesterol memang tidak selalu memiliki efek yang buruk terhadap tubuh. Namun yang membuatnya menjadi berbahaya adalah jika kadar kolesterol sudah tinggi. Di usia muda menjaga pola makan sangatlah penting. Anda dapat menggunakan menu makan sehat untuk penderita trigliserida tinggi atau pun mengonsumsi makanan untuk meningkatkan HDL seperti sayuran penurun trigliserida. Terkadang orang-orang sering salah mengartikan antara kolesterol dengan trigliserida. Padahal keduanya sangatlah berbeda. Yang wajib Anda ketahui adalah kolesterol dan trigliserida merupakan dua jenis lemak yang berbeda dan sama-sama bersirkulasi di dalam darah. Trigliserida merupakan kalori yang tidak terpakai dan dapat digunakan sewaktu-waktu, sedangkan kolesterol adalah lemak yang menyerupai lilin yang digunakan untuk membentuk sel dan hormon tertentu.
Trigliserida juga sering kali dikenal dengan sebutan lipid, dimana trigliserida terbentuk dari kalori yang tidak terpakai yang kemudian disimpan dalam sel lemak. Lemak ini lalu ditercipta dari produk akhir yang dihasilkan oleh proses pencernaan makanan. Beberapa diantaranya diproduksi dari sumber energi seperti karbohidrat dan sebagainya. Biasanya trigliserida akan digunakan tubuh ketika Anda sedang melalui waktu jeda makan yang akan membutuhkan energi lebih. Lemak ini kemudian akan dilepaskan pada tubuh Anda sehingga jumlah kalori yang tidak terbakai akan berkurang. Aktivitas berat seperti berolahraga juga akan membantu mengurangi jumlah trigliserida di dalam tubuh. Namun sebenarnya, berapakah kadar trigliserida normal?
Kadar trigliserida normal untuk kalangan remaja dan dewasa berkisar kurang dari 150 mg/dL. Pakar ahli dan dokter menyarankan setiap orang untuk mengecek kadar lemak darah untuk kolesterol dan trigliserida dalam setahun minimal lima kali. Pengecekan dapat dimulai sejak Anda berumur 20 tahun. Berikut ini adalah beberapa penjabaran mengenai maksud dan arti dari hasil tes trigliserida, yakni :
- Kurang dari 150 mg/dL (kadar normal)
Jika Anda memiliki trigliserida dengan kara 150 mg/dL, maka Anda masih masuk ke dalam kategori normal. Namun masih terdapat kemungkinan bagi Anda untuk terkena penyakit kardiovaskular rendah. Untuk itu Anda harus selalu menjaga kondisi trigliserida normal dengan cara menjaga berat badan Anda, melakukan olahraga secara teratur seperti berjalan santai dan sebagainya, atau juga dengan berhenti mengonsumsi rokok dan mulai menerapkan pola makan sehat setiap harinya.
- 150 mg/dL – 199 mg/dL (batas normal)
Jika kadar trigliserida Anda sudah mencapai antara 150 mg/dL – 199 mg/dL, maka kadar Anda tergolong tinggi. Anda bisa segera menurunkan kadar tersebut dengan cara menerapkan gaya hidup yang sehat dan terencana. Karena jika tidak ditangani sesegera mungkin, akan timbul berbagai penyakit akibat kelebihan trigliserida lainnya seperti diabetes, ginjal, tirodid dan sebagainya.
- 200 mg/dL – 499 mg/dL (kadar tinggi)
Kadar trigliserida yang mencapai antara 200 mg/dL – 499 mg/dL biasanya dipicu oleh kombinasi faktor genetik serta gaya hidup seseorang. Jika sudah masuk ke dalam golongan ini, seseorang akan lebih mudah menimbulkan berbagai gejala trigliserida tinggi serta risiko penyakit jantung seperti lingkar pinggang yang melebar, resistensi terhadap insulin yang dapat menyebabkan penyakit diabetes. Jika sudah mencapai tahap ini, segera konsultasikan pada dokter dan mulailah merubah pola hidup Anda.
- Diatas 500 mg/dL (kadar sangat tinggi)
Dengan kadar trigliserida yang mencapai 500 mg/dL, maka tidak menutup kemungkinan orang tersebut juga sudah menderita diabetes serta faktor risiko lain penyakin jantung. Apabila kadar trigliserida seseorang bahkan sudah mencapai pada 1.000 mg/dL, maka akan menimbulkan peningkatan risiko pankreatitis akut atau juga disebut sebagai inflamasi dalam pankreas.
Demikianlah penjelasan mengenai kadar trigliserida normal. Semoga bermanfaat!