Seperti yang sudah diketahui banyak orang bahwa hepatitis merupakan salah satu penyakit pada organ hati. Penyakit itu ditandai dengan adanya peradangan yang menyebabkan pembengkakan pada hati atau liver. Penyakit hepatitis sering disebabkan oleh adanya infeksi virus. Namun beberapa faktor lain seperti pola hidup yang tidak sehat juga sering menjadi penyebab utama terkena penyakit ini. Pola […]
Category: Hepatitis
Banyak dari anda yang mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah yang satu ini. Ya, hepatitis merupakan salah satu jenis penyakit yang saat ini mulai sangat mengkuatirkan, karena sudah banyak sekali orang yang rejangkit dengan penyakit hepatitis ini. Di Indonesia sendiri, kasus dari terjangiktnya pasien dengan virus hepatitis sudah sangat banyak terjadi, dan tidak sedikit yang berujung pada suatu kesalahan yang fatal, salah satunya adalah kematian. Hepatitis sendiri, secara harafaiah merupakan peradangan pada organ hati manusia. Hepar berarti hati, sedangkan itis merupakan arti dari radang. Radang hati ini memiliki penyebab utama berupa mikroorganisme, yang menyerang bagian hati, yaitu Virus Hepatitis, yang terdiri dari Virus Hepatitis A, Hepatitis B, dan juga Hepatitis C.
Organ Hati
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai penyakit hepatitis yang menyerang organ hati, maka ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu mengenai apa itu organ hati. Hati, apabila dilihat dari ukurannya, merupakan organ dalam tubuh manusia yang paling besar ukrannya. apabila dibandingkan, kurang lebih organ hati ini memiliki ukuran yang hampir sama dengan buah pepaya. Letak dari hati berada di bagian kanan tubuh kita, tepatnya adalah pada bagian kanan atas dari lambung atau perut.
Berdasarkan fungsinya, hati merupakan salah satu organ vital yang ada di dalam tubuh kita, sehingga ketika hati sudah menglami gangguan dan juga kerusakan, maka hal ini akan menyebabkan tubuh kita pasti akan mengalami gangguan kesehatan. Berikut ini adalah beberapa fungsi utama dari organ hati :
- Memompa Darah dan Fungsi penyaringan darah.
Kurang lebih antara 1.5 liter darah kita dipompa melalui organ hati kita, dimana hati memiliki fungsi utama untuk membantu menyaring segala bentuk racun dan juga hasil sekresi yang ada di dalam aliran darah kita. Selain berperan sebagai penyaring dan juga penahan racun dan zat berbahaya hasil sekresi lainnya.
- Sebagai tempat menyimpan mineral yang diperlukan tubuh
Hati juga memiliki fungsi sebagai tempat penyimpanan berbagai mineral yang dibutuhkan di dalam tubuh kita, dimana salah satunya adalah zat besi.
- Mengatur kadar zat – zat penting di dalam tubuh
Fungsi lainnya dari hati yang berada di dalam tubuh kita adalah mengatur kadar hormon, kolestrol, gula, serta berbagai macam kadar zat di dalam tubuh. Apabila Hati tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik, maka tentu saja hal ini dapat menyebabkan kondisi tubuh kita akan mengalami ketidakseimbangan zat di dalam tubuh, yang pastinya akan berakibat pada munculnya gangguan kesehatan pada diri kita.
- Pembuatan cairan empedu
Fungsi berikutna dari hati adalah untuk membantu pembuatan cairan empedu, dimana cairan empedu merupakan cairan yang sangat penting dan memiliki peran yang tidak bisa diremehkan dalam proses pendcernaan makanan yang kita makan sehari – harinya.
- Membantu membentuk faktor pembekuan darah
Selain itu, hati juga memiliki peran yang penting untuk membantu memproduksi faktor pembekuan darah. Faktor pembekuan darah ini tentu saja sangat penting untuk membantu membekukan darah, terutama ketika tubuh kita mengalmai luka. Dengan terbentuknya faktor pembekuan darah dengan sempurna, maka hal ini dapat membantu mengurangi terjadinya pendarahan dan dapat mempercepat penyembuhan luka.
Hepatitis
Hepatitis, seperti sudah disebutkan sebelumnya, merupakan suatu penyakit dimana hati mengalami peradangan, sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik. Melihat fungsi utama dari hati tersebut, maka dapat dipastikan siapa saja yang mengalami Hepatitis, ataupun gangguan pada organ hati, sudah pasti kesehatannya secara keseluruhan akan terganggu dan tidak berjalan dengan baik. Secara umum, ada tiga jenis hepatitis, yaitu Hepatitis A, Hepatitis B, dan juga Hepatitis C, yang mana penyebab utama dari ketiga hepatitis tersebut adalah Virus Hepatitis, yang mengerogoti organ hati manusia, sehingga timbulah peradangan pada organ hati. Lebih lanjut, ada lima virus yang diketahui dapat menjadi penyebab dari kemunculan hepatitis, yaitu :
- HAV
- HBV
- HCV
- HDV
- HEV
Keempat virus tersebut merupakan jenis virus yang umum menginfeksi dan menyebabkan munculnya gejala peradangan dan juga kerusakan pada organ hati manusia. Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai penyakit hepatitis :
Hepatitis A
Hepatitis A merupakan gejala radang hepatitis yang paling ‘ringan’ karena masih berada di dalam tahapan akut. Beberapa hasil penelitian dan juga pemeriksaan medis mengatakan bahwa Hepatitis A bisa disembuhkan, dan juga tidak berakibat fatal, kecuali apabila penderita Hepatitis A mengalmai infeksi dari Hepatitis yang lebih tinggi atau yang lebih kronis. Disebutkan pula bahwa apabila seseorang sudah pernah mengalami gejala Hepatitis A, dan sembuh, maka dia tidak akan terkena gejala penyakit itu lagi.
Penyebab Hepatitis A
Secara general atau umum, penyebab utama dari munculnya penyakit Hepatitis A pada tubuh seseorang adalah karena infeksi dari HAV atau Hepatitis A Virus. Ketika virus ini mulai masuk ke dalam tubuh secara tidak disadari, maka virus ini akan mulai mengganggu kerja hati, yang kemudian menyebabkan munculnya Hepatitis A. Ada beberapa kondisi yang menyebabkan seseorang bisa terinfeksi virus HAV, seperti :
- Makan atau minum yang terinfeksi kotoran dari orang yang mengalami hepatitis A
- Menular melalui makanan yang mentah atau belum matang
- Minum air yang tecemar oleh kotoran dan juga sudah terinfeksi virus hepatitis A tanpa dimasak terlebih dahulu
- Hubungan seks oral dan juga anal, yaitu hubungan seks dengan menggunakan mulut dan juga anus
Itu adalah penyebab utama dan juga hal – hal apa saja yang mungkin dapat menyebabkan seseorang mengalami radang pada hepar atau hatinya.
Gejala – gejala Hepatitis A
Untuk memastikan apakah seseorang mengalami gejala – gejala teinfeksi penyakit hepatitis A, ada beberapa gejala yang bisa diperhatikan, meskipun pada dasarnya, tidak semua kondisi dapat terlihat gejalanya. Beberapa kondisi juga memungkinkan bahwa hepatitis A tidak terlihat gejala sama sekali. Namun demikian, secara umum, berikut ini adalah beberapa gejala – gejala yang dapat muncul ketika seseorang sudah terinfeksi Virus Hepatitis A dan mengalami penyakit tersebut :
- Kulit dan bagian boal mata menguning (seing dikenal dengan istilah sakit kuning)
- Mudah merasa lelah
- Rasa sakit dan juga nyeri pada bagian kanan atas dari lambung
- Kehilangan nafsu makana secara berlebihan
- Berat badan menurun drastis
- Demam dan juga panas tinggi
- Mual dan muntah
- Sering mengalami diare dan mencret
- Air seni yang berwarna tidak normal
- Sakit dan juga nyeri pada bagian persendian
Selain beberapa kondisi gejala yang dapat muncul di atas, biasanya penderita Hepatitis A juga akan mengalami penurunan daya tahan tubuh. Maka dari itu, sistem kekebalan tubuh pada penderita Hepatitis A harus ditingkatkan, karena ternyata sistem kekebalan tubuh manusia dapat secara alami mengeluarkan virus HAV tersebut dari dalam tubuh. Biasanya membutuhkan waktu kira – kira 7 hingga 9 minggu bagi sistem kekebalan tubuh untuk secara alami mengeluarkan virus tersebut dari dalam tubuh.
Namun demikian, Apabila sudah terjangkit oleh Hepatitis A cukup lama, maka biasanya membutuhkan waktu kira – kira 6 – 9 bulan untuk bisa sembuh dari penyakit ini.
Pengobatan Hepatitis A
Anda tidak perlu khawatir dengan penyakit ini, meskipun berpotensi mengalami peningkatan menjadi penyakit kronis, namun demikian, Hepatitis A dapat diobati. Pada dasarnya, hepatitis A dapat sembh, dan penderitanya bisa beraktivitas seperti sedia kala apabila dibiarkan beristirahat dalam jangka waktu yang cukup lama. Selain itu, perlu juga asupan air mineral yang tinggi, serta harus menjaga gaya hidup yang steril. Jangan beraktivitas terlalu berat dan perbanyaklah istirahat.
Selain itu selalu konsultasikan mengenai apapun keluhan yang muncul selama masa pegobatan dengan dokter anda. Apabila hal ini dilakukan dengan teratur dan juga dilaksanakan dengan sungguh – sungguh, maka dapat mempercepat proses penyembuhan dari penyakit Hepatitis A.
Bagaimana Mencegah Hepatitis A?
Sebelum terjangkit dengan virus HAV yang dapat menyebabkan hepatitis A, ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk membantu menecegah infeksi dari virus tersebut di dalam tubuh kita. Cara terampuh yang dapat membantu mencegah teinfeksinya tubuh kita dengan penyakit Hepatitis A adalah dengan melakukan vaksinasi terhadap virus ini. Selain dengan vaksinasi, gaya hidup yang sehat tanpa alkohol dan jga rokok, serta selalu menjaga sterilitas dari asupan makanan sehari – hari juga sangat penting untuk dilakukan, sehingga tubuh dapat terhindar dari infeksi virus HAV tersebut.
Hepatitis B
Jenis Penyakit hepatitis berikutnya yang dapat mengganggu fungsi dari organ hati manusia adalah Hepatitis B. Hepatitis B merupakan tingkatan hepatitis setelah hepatitis A, dan memiliki penyebab yang juga mirip dengan hepatitis A. Namun demikian, diketahui bahwa Hepatitis B tidak menyerang langsung ke dalam sel hati manusia, namun Penyakit Hepatitis B ini merupakan suatu reaksi dari sistem kekebalan tubuh terhadap hati, yang membuat kerusakan pada bagian organ hati. namun demikian, ternyata hepatitis B dapat berkembang menjadi penyakit yang kronis, dan sifatnya menahun, sehingga lebih parah dibandingkan dengan Hepatitis B.
Penyebab dari hepatitis B
Penyebab utama dari Hepatitis B adalah virus Hepatitis B atau yang dikenal dengan nama HBV. Virus HBV ini berkembang di dalam jaringan tubuh, berbeda dengan virus VAH yang dapat menular karena lingkungan yang kotor dan tidak bersih, HBV dapat saling tertular lewat pertukaran darah manusia, air mani, hubungan seks, penggunaan alat suntik, dan juga berganti – ganti alat hisap.
Yang lebih gawat lagi adalah, ternyata seorang bayi pun dapat tertular Hepatitis B, apabila ibunya juga memiliki virus HBV di dalamnya. Hal ini akan mebuat virus tersebut masuk ke dalam jaringan tubuh dari sang bayi, yang menyebabkan bayi tersebut akan mengalmi infeksi dari virus yang pada akhinya akan didiagnosa mengalami Hepatitis B.
Perkembangan dari Hepatitis B didalam tubuh manusia sangat bergantung dengan kekebalan tubuhnya. Apabila seseorang mengalami sistem kekebalan tubuh yang buruk, maka hal ini dapat menyebabkan Hepatitis B berkembang menjadi penyakit yang krois dan juga menahun. Maka dari itu, kekebalan tubuh haruslah dijaga dengan sangat baik dan ditingkatkan terutama pada penderita Hepatitis B.
Gejala dari Penyakit Hepatitis B
Gejala awal dari penyakit hepatitis B tidak jauh berbeda dengan gejala yang muncul pada mereka yang terserang hepatitis A. Pada awalnya bisa saja tidak akan terasa gejala – gejala yang muncul, namun demikian, lambat laun, gejala yang sama seperti gejala hepatitis A akan muncul dan terasa. Ketika tubuh tidak berhasil mengalahkan virus HBV, maka penderita hepatitis akan mengalami fase kronis, diaman hepatitis B akan menjadi bertambah parah. Pada fase Hepatitis kronis ini, pasien akan mengami beberapa gejala yang muncul, seperti :
- rasa gatal dan juga kemunculan dari bintk – bintik merah
- ruam
- kaligata
- Kesemutan
- rasa terbakar pada tangan dan juga kaki
Gejala – gejala tersebut akan terasa ketika seseorang sudah mengalami Hepatitis B yang masuk dalam golongan kronis, sehingga wajib unutk segera dilaporkan dan diperiksakan ke dokter kepercayaan anda. Untuk dapat mendiagnosa apakah seseorang mengalami hepatitis B, maka harus dilaksanakan uji laboratorium, yaitu dengan cara memeriksakan darah dari suspect, di dalam laboratorium. Hasil dari pemeriksaan darah di dalam laboratorium akan menentukan apakah seseorang benar – benar menderita hepatitis B atau tidak.
Bagaimana mencegah hepatitis B
Untuk mencegah hepatitis B, sama seperti hepatitis A, yaitu dengan cara melakukan vaksinasi Hepatitis. Dengan melakukan vaksinasi, maka anda akan terhindar dari resiko terserang Hepatitis, karena vaksin akan melawan bakteri dan juga virus yang menyebabkan hepatitis tersebut.
Selain itu, anda juga harus tetap menggalakan pola hidup sehat, diaman anda harus menjaga kondisi kesehatan tubuh anda, serta menjaga daya tahan tubuh anda. Hal ini juga termasuk menggunakan pengaman saat melakukan hubungan seksual, sehingga dapat mengurangi resiko tertular hepatitis B.
Anda juga harus bisa menghindari penggunaan barang pribadi, seperti sikat gigi hingga alat jarum suntik agar tidak digunakan secara bersamaan ataupun bergiliran, karena hal ini tentu saja sangat meningkatkan resiko terjangkitnya Hepatitis B, yang menular melalui darah, air mani dan juga air liur.
Pengobatan Hepatitis B Kronis
Apabila seseorang sudah mencapai tahapan dimana dia mengalami hepatitis kronis, maka ada beberapa cara pengobatan yang harus ditempuh untuk menyembuhkan penyakti tersebut. Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa ditempuh untuk membantu pengobatan dari hepatitis B :
- Interferon Alfa
- Lamivudine
- Adefovir Dipivoxil
Ketiga jenis obat tersebut akan membantu melawan virus danjuag mengurangi gejala utama dari Hepatitis B. Dengan penggunaan obat tersebut, maka mereka yang mengidap Hepatitis B akan bias sembuh dari penyakit yang mereka alami.
Hepatitis C
Hepatitis C adalah jenis dari penyekit hepatitis yang terparah dan paling tinggi resikonya. Sama seperti hepaitits A dan B, Hepatitis C juga dapat muncul karena adanya infeksi dari virus, yang bernama HCV atau Hepatitis C Virus. Hepatitis C akan menimbulkan dampak yang lebih parah apabila berkelanjutan, karena dapat menyebabkan terjadinya :
- Kanker hati
- Sirosis Hati
- Kegagalan Hati
- dan yang terburuk adalah menyebabkan kematian pada penderitanya.
Hepatitis C lebih banyak ditemukan pada mereka yang menidap HIV, dimana mereka yang mengidap HIV dapat mengalami kegagalan pada fungsi hati, yang disebabkan oleh infeksi dari Hepatitis C Virus.
Penyebab Hepatitis C
Penyebab dari hepatitis C beragam, meskipun sudah hampir pasti disebabkan karena adanya infeksi dari HCV. Namun demikian, beberapa kondisi dapat menambah parah kondisi penyekit Hepatitis C ini, salah satunya adalah ketika seseorang megnalami penyakit HIV/AIDS. Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat menyebabkan terinfeksinya hati dengan HCV :
- Penggunaan alat suntik secara bergantian
- Kecelakaan karena tertusuk jaum
- Luka yang terbuka dan mengalami infeksi
- Transfusi darah yang tidak tepat prosedur
Berbeda dengan HBV, penularan dari HCV ini hanya akan terjadi ketika sudah terkontaminasi dengan darah. Jadi singkatnya adalah, HCV akan menular apabila terjadi proses pertukaran ataupun “kemasukan” darah dari mereka yang sudah terinfeksi sebelumnya. Selain faktor pertukaran darah tersebut, kondisi dari PMS atau penyakit menular seksual juga dapat meningkatkan resiko munculnya Hepatitis C.
Perkembangan dari HCV
Tidak seperti HAV dan juga HBV yang membutuhkan waktu cukup singkat untuk berkembang, mati ataupun bertambah parah, HCV justru cenderung membutuhkan waktu yang lama untuk berkembang dan menyebabkan munculnya kerusakan dan gangguan kronis pada hati. Kira – kira 20 hingga 30 tahun harus dilewati sebelum pada akhirnya virus HCV mulai merusak hati dari pasiennya.
Gejala dari Hepatitis C
Sama seperti Hepatitis lainnya, penderta Hepatitis C pada awalnya tidak akan merasakan gejala yang berarti. Dalam beberapa waktu, mungkin akan muncul gejala yang sama, seperti tubuh yang menguning, merasa mual, dan semacamnya. Namun demikian, ketika Hepatitis C sudah menjadi semakin kronis, maka yang terjadi adalah kerusakan pada hati, seperti :
- Gagal Hati
- Sirosis Hati
- Kanker Hati
Pengobatan Hepatitis C
Untuk pengobatan dari Hepatitis C, yang pasti adalah pasien harus mengalami banyak istirahat total, dan tidak banyak beraktivitas ringan hingga berat. Saat ini sudah banyak dokter yang dapat memberikan terapi – tterapi khusus untuk membantu pengobatan dari Hepatitis C ini. Namun demikian, untuk kemungkinan sembuh total dari Hepatitis C, saat ini jawabannya masih belum pasti, karena semuanya masih tergantung dari kondisi orang atau pasien yang mengalmai hepatitis C tersebut.
Namun demikian, kita dapat mengandalkan satu – satunya terapi – yang disebut dengan nama interferon alfa – yang merupakan terapi buatan manusia untuk membantu melakukan penanganan dan juga pengobatan pada penderita Hepatitis C.
Pencegahan dari hepatitis C
Berbeda dengan kedua jenis Hepatitis sebelumnya, yaitu hepatitis A dan juga B, hingga saat ini belum ditemukan vaksin yang dapat mencegah penyebaran dari infeksi virus HCV. Hal ini tentu cukup mengkhawatirkan, terlebih lagi, tidak ada jaminan dari sistem kekebalan tubuh kita untuk dapat menahan serangan dari virus ini. Karena itu cara terbaik untuk mencegah munculnya Hepatitis C ini adalah dengan cara menerapkan pola hidup sehat, seperti :
- Menghindari tukar menukar jarum suntik
- Apabila terpakas, proses sterilisasi adalah hal yang wajib untuk dilakukan
- Usahakan hindari barang – barang yang kemungkinan bisa saja terkena darah, secara bergantian, seperti sikat gigi, gunting kuku, ataupun pakaian.
- Menghindari terjadinya hubungan darah ataupun transfusi darah tanpa adanya pengawasn yang tepat sesuai dengan standar kesehatan.
Pada dasarnya, management diri yang baik, dengan selalu mengikuti pola hidup sehat dan menghindari penggunaan Narkoba, terutama jenis suntik sudah merupakan hal yang wajib dilakukan untuk menghindari dan juga mencegah terjadinya persebaran dari penyakit hepatitis C ini.
Itulah beberapa informasi lengkap mengenai penyebab dari Hepatitis, baik Hepatitis A, B, maupun C. Semoga dengan adanya artikel ini, wawasan anda menjadi bertambah luas, dan semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi anda semua. Tetaplah jaga gaya hidup anda agar tehindar dari berbagai macam gangguan kesehatan yang membahayakan diri anda sendiri. Karena pada intinya, semua penyakit yang bisa menyerang diri anda 90% disebabkan karena gaya hidup anda yang tidak sehat dan berbahaya. Karena itu, ada baiknya, bagi anda yang sering merokok, narkoba dan juga mengkonsumsi minuman keras, anda dapat mengurangi, dan kalau bisa menghentikan kebiasaan anda. Rajinlah berolahraga dan konsumsi makanan yang bergizi tinggi.
Penyakit hepatitis A bisa menyerang anak anak ataupun orang dewasa. Penyakit yang juga dikenal dengan nama jaundice atau gejala penyakit kuning ini terjadi karena penularan VHB dan juga VHC yakni lewat makanan atau minuman yang sudah tercemar dengan kotoran dan sudah tercampur dengan virus. Fungsi organ hati akan menyembunyikan virus ini di dalam sel empedu […]
HBsAg adalah antigen di permukaan pada virus hepatitis B atau HBV yang menjadi tanda tanda penyakit hepatitis B aktif. Virus ini mempunyai kapsul yang didalamnya terdapat beberapa jenis protein berbeda di permukaan kapsul yang memiliki sifat antigen. Pada saat antigen tersebut ada di dalam tubuh manusia, maka akan dikenali dengan dan akan saling mengikat dengan […]
Virus hepatitis A atau HAV yang merupakan jenis penyakit hepatitis ini masuk ke dalam kelompok enterovirus pada family Picornaviridae. Selain itu, ada beberapa virus lain juga juga menjadi penyebab dari hepatitis A diantaranya virus polio, rhinovirus, echovirus, coxsackle dan beberapa virus lainnya. Dalam setiap tahun di Asia Tenggara, hepatitis A terjadi pada sekitar 400 ribu […]
Hepatitis C atau HVC merupakan salah satu penyakit pada organ hati yang terjadi karena infeksi virus. Apabila tidak segera mendapat penanganan serius maka bisa menyebabkan gangguan hati tahap kronis atau serius. HVC merupakan penyakit bawaan darah yang sering terjadi karena pemakaian jarum suntik bersama yang umumnya dilakukan para pengguna narkoba. Selain itu, virus hepatitis C […]
Jenis penyakit hepatitis yang juga seringkali disebut dengan penyakit kuning adalah penyakit yang menimbulkan radang pada organ hati sekaligus mengakibatkan kerusakan fungsi dari organ hati. Apabila seseorang menderita hepatitis, maka ada beberapa gejala yang ditimbulkan seperti demam tinggi, kehilangan nafsu makan, urine yang berubah warna menjadi gelap dan berbagai gejala lainnya. Masa inkubasi penyakit pada […]
Menurut data dari WHO, sebanyak 680 ribu orang meninggal akibat penyakit hepatitis B setiap tahunnya. Sehingga, penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah bagi dunia internasional. Di Indonesia sendiri, menurut hasil Riskesdas pada tahun 2015 sebanyak 28 juta orang menderita penyakit hepatitis B. Dimana dari jumlah tersebut 10% diantaranya telah kronis dan mengalami […]
Gejala hepatitis B sebenarnya hampir mirip dengan penyakit hepatitis jenis lainnya. Yang membedakan adalah kemampuan penyakit untuk berkembang dan keganasan dalam melakukan perusakan sel organ hati. Hepatitis B termasuk salah satu Jenis Penyakit Hepatitis yang paling berbahaya karena virusnya ganas dan pertumbuhnnya cepat. Bahkan virus hepatitis B atau HBV diebut lebih ganas dan penularannya lebih cepat dari […]
Penyebab hepatitis B ternyata banyak berasal dari berbagai hal yang tidak asing dalam keseharian kita. Untuk itu sangatlah penting mengetahui apa saja yang bisa jadi penyebab datangnya penyakit berbahaya yang menyerang organ hati ini. Hepatitis B dikenal sebagai penyakit yang keganasannya berkali lipat dari keganasan penyakit HIV/AIDS. Hal ini dikarenakan perkembangan dan penyebaran virus hepatitis […]
Ciri Ciri penyakit hepatitis sangat penting untuk diketahui dan dipahami betul oleh semua orang mengingat penyakit ini mengancam siapapun. Bayi, remaja, orang dewasa hingga orang tua tidak perduli pria atau pun wanita semua bisa terserang hepatitis. Yang sering menjadikan hepatitis sebagai penyakit kronis adalah tidak adanya penanganan terhadap gejala-gejala awal penyakit hepatitis karena masyarakat tidak […]
Penyebab hepatitis wajib diketahui dan dipahami mengingat betapa penyakit ini bisa membahayakan kesehatan bahkan nyawa seseorang. Kesehatan sangat lah berharga jadi wajib dijaga. Sedikit saja gangguan kesehatan sudah dapat memberikan dampak yang nyata pada tubuh dan kegiatan. Seperti misalnya flu, walau tergolong penyakit yang lumrah menyerang dan bisa sembuh dengan sendirinya tapi ketika flu datang […]
Cara penularan hepatitis C memiliki kesamaan dengan penularan hepatitis B. Jika dibandingkan tingkat kronisnya, hepatitis C memiliki tingkat kekronisan yang lebih tinggi dibanding hepatitis B. Tapi kedua virus penyebab dua penyakit ini memiliki kecenderungan yang berbeda. Virus hepatitis C merupakan virus RNA yang melekat pada luar sel tubuh, sedangkan virus hepatitis B adalah virus DNA […]