Diduga Alami Baby Blues, Seorang Ibu Kubur Hidup-hidup Bayinya Yang Masih 5 Bulan

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Wanita berusia 35 tahun berinisial W di Purwakarta, Jawa Barat dikabarkan mengubur bayinya secara hidup-hidup. Ia tega mengubur anaknya di area belakang rumah kediamannya pada Rabu (27/3) lalu. Untungnya, bayi perempuan berusia 5 bulan tersebut berhasil selamat dan sedang memperoleh perawatan di RSUD Bayu Asih Purwakarta.

Menurut keterangan sang suami, W mengalami depresi dan hal ini telah dialami mulai dari kandungannya berusia 7 bulan. Saat pemeriksaan kandungan waktu itu, hasil pemeriksaan menyatakan kalau posisi kepala janin ada di atas dan menurut buku, posisi tersebut berbahaya. Hal ini yang memicu W dari usia kandungan 7 bulan mulai susah tidur karena kepikiran dan hanya tidur 2 jam per malam.

Dalam dunia medis, kondisi seperti yang dialami W memang masih tergolong depresi dan dikenal dengan istilah baby blues syndrome atau postpartum depression/depresi postpartum. Pada umumnya, hal ini terjadi pada sang ibu 4 minggu pasca melahirkan, yakni dengan beberapa gejala seperti:

  • Perubahan nafsu makan
  • Sulit tidur seperti insomnia
  • Turunnya libido
  • Kelelahan ekstrem
  • Perubahan suasana hati yang cukup sering.

Namun, gejala-gejala tersebut bisa menjadi lebih serius seperti misalnya mood yang mengalami penurunan terus-menerus, sering tidak merasa bahagia, seperti merasa kehilangan harapan, merasa diri tidak berharga, dan merasa sendiri tak ada yang mampu menolongnya. Ketika sudah lebih serius lagi, maka seorang ibu dengan gejala PPD dapat menyakiti orang lain atau memiliki keinginan bunuh diri.

Untuk kondisi kejiwaan seperti ini, terapi medis adalah yang diperlukan untuk kesembuhan sang ibu. Tak hanya itu, tentunya pengobatan harus dibarengi dengan konseling bersama tenaga ahli yang memang terpercaya dan juga terbukti kompeten agar penderita bisa cepat pulih.

Kondisi psikologis seperti baby blues syndrome tak sepatutnya diabaikan karena sang ibu kemudian memiliki perasaan-perasaan negatif terhadap dirinya yang justru berbahaya untuk diri sendiri, sang bayi serta orang-orang lain di sekitarnya. Toto Herman Permana, Kapolsek Kiarapedes mengatakan bahwa polisi bekerja sama dengan dokter agar kondisi kejiwaan W dapat dipastikan melalui pemeriksaan kejiwaan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn