Pria Ini Cegukan Setiap Hari Selama 6 Tahun, Apa Saja Kemungkinan Penyebabnya?

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Cecil Montgomery, seorang pria berusia 62 tahun alami cegukan yang tak menyenangkan karena hal ini terjadi padanya selama 6 tahun terakhir dengan waktu kurang lebih 10 jam per harinya. Bayangkan saja bila cegukan beberapa menit saja bisa begitu tak nyaman untuk diri kita, pria ini justru mengalami bertahun-tahun.

Pria yang bekerja sebagai supir truk ini pun sudah mencari berbagai macam pengobatan untuk cegukannya namun belum menemukan yang bisa menyembuhkan. Dilansir dari Mirror, dirinya mengatakan bahwa ia bahkan dapat berjalan jutaan mil demi menyudahi cegukan ini; ini karena ia mengaku merasa down dan apapun jalan untuk menyudahi cegukan siap untuk ia coba.

Awal ia cegukan adalah pada tahun 2013 bahkan bisa sampai 2-3 jam nonstop. Berbagai cara menghentikan cegukan secara mandiri seperti menahan napas hingga minum air putih banyak sudah dicobanya, tapi sayang nyatanya cegukan terus berlanjut sampai selama 6 tahun. Parahnya, ia pun pernah alami cegukan tanpa henti selama 24 jam yang hal ini sama sekali tak terduga karena kapan saja dapat terjadi.

Awalnya pria ini mengira bahwa cegukannya masih normal dan biasa, namun lama-kelamaan kondisi makin serius saja. Cegukannya bertambah lama dalam sehari dari 2-3 jam menjadi 10 jam yang bahkan bisa terjadi di saat ia tidur. Mendatangi dokter dan melakukan pemeriksaan dengan kamera dimasukkan ke tenggorokan juga nihil hasilnya.

Pria asal West Bromwich, Inggris ini merasakan nyeri di bagian belakang tenggorokannya gara-gara cegukan terus-menerus. Orang sekitar yang ia temui pun kerap mengira dirinya sedang mabuk karena cegukan yang tak kunjung berhenti. Karena tak kunjung mendapat solusi penyembuhan, ia mengatakan bahwa dirinya sangat bahagia kalau ada yang bisa membantu karena usai alami cegukan nonstop ia memilih menutup diri.

Dilansir dari laman Liputan 6, cegukan terus-menerus dapat menjadi tanda bahwa ada suatu penyakit yang dapat mengancam menurut jurnal US National Institutes of Health’s National Library of Medicine.

Cegukan disertai dengan sendawa yang terjadi tanpa henti bisa saja ada kaitannya dengan penyakit asam lambung. Biasanya, cegukan sebagai tanda gangguan pencernaan pada lambung juga diikuti dengan gejala seperti suara serak, disfagia atau sulit menelan, nyeri pada ulu hati, ditambah regurgitasi asam. Pada beberapa kasus, 10 persen wanita dan 7,9 persen pria yang menderita cegukan berkepanjangan merupakan pasien GERD.

  • Gangguan Jaringan atau Lesi pada Jalur Saraf Perifer

Diketahui bahwa pasien sarkoidosis kelenjar getah bening mediastinum dapat mengalami cegukan berkepanjangan. Cegukan tanpa henti pun tanpa disadari berkemungkinan menjadi tanda adanya kanker tenggorokan, sebab pasien kanker tenggorokan sebanyak 27 persen mengalami cegukan bahkan bisa selama 48 jam lebih.

  • Sistem Saraf Pusat Alami Tumor, Radang atau Cedera

Cegukan terus-menerus pun bisa saja menjadi pertanda adanya tumor, cedera, atau peradangan di bagian sistem saraf pusat. Seseorang berisiko tinggi menderita tumor otak yang termasuk tumor batang otak, cavernoma atau kelainan sistem saraf pusat serta astrositoma (kanker otak) ketika mengalami cegukan tanpa henti di mana operasi lesi batang otak biasanya dapat menghilangkan cegukan tersebut. Namun adanya cedera pada otak ataupun radang serta pembuluh arteri cerebellar di otak kecil yang membengkak pun bisa saja jadi penyebab cegukan tidak berhenti.

  • Pembuluh Darah Otak Rusak

Cegukan berkelanjutan rata-rata juga dialami oleh pasien SLE (Lupus eritematosis sistemik) serta pasien stroke atau iskemia otak. Risiko kedua penyakit tersebut dengan keluhan cegukan terus-menerus lebih tinggi terjadi pada orang tua atau lansia sehingga perlu untuk segera mendapat penanganan yang tepat.

Ada kasus di mana cegukan berlangsung teramat sering dan lama tanpa diketahui alasan atau faktor penyebab yang jelas meski usai diperiksa oleh tim medis seperti yang dialami oleh Cecil Montgomery. Jika demikian, biasanya dokter hanya akan memberi obat seperti chlorpromazine, haloperidol, baclofen, metoclopramide, dan gabapentin agar cegukan bisa berhenti.

fbWhatsappTwitterLinkedIn