Aminobutyric Acid – Obat Apa – Fungsi – Dosis – Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Aminobutyric Acid Itu Obat Apa?

Aminobutyric Acid atau dikenal dengan nama Gamma Aminobutyric Acid (GABA) adalah neurotransmitter yang dapat mengirimkan pesan kimia melalui otak dan sistem saraf manusia yang terlibat dalam pengaturan komunikasi antar sel otak lainnya. Obat ini digunakan untuk mengurangi dan menghambat pergerakan aktivitas neutron atau sel saraf otak. Perannya untuk memainkan perilaku individu secara kognitif dan dalam merespon tubuh terhadap perubahan mood (stres).

Dalam beberapa kasus penggunaan Asam Gamma Aminobutyric Acid (GABA) digunakan dalam aktivitas sistem saraf pusat yang mana dapat menghambat perubahan atau transmisi saraf di dalam otak manusia. Obat A ini juga dijadikan sebagai suplemen tambahan yang di jual sebagai obat Neurotransmitter. Selain dijadikan sebagai suplemen tambahan, Aminobutyric Acid juga dapat ditingkatkan fungsinya dengan pengkonsumsian makanan pendukung lainnya.

Beberapa makanan bahkan diduga mengandung sedikit Aminobutyric Acid yang dapat digunakan untuk mengendalikan fungsi saraf otak pusat, misalnya saja seperti kacang almond, gandum, ikan pecak, ikan kembung, bayam, brokoli, dedak beras, beras merah, lentil, kentang, pisang, jeruk, dan lain-lain.

Fakta Obat Aminobutyric Acid

Asam Gamma Aminobutyric Acid (GABA) dapat dikenal sebahai neutrotransmitter atau hormon di dalam sel saraf otak yang mampu menghambat (inhibitor) atas reaksi dan tanggapan neurologis yang dapat mempengaruhi aktivitas kinierja otak manusia. Biasanya GABA ditemukan mengandung kadar yang lebih tinggi di dalam otak manusia yaitu mencapai 1.000 kali lebih tinggi dibandingkan kadar Neurotransmitter Monoamina lainnya.

Inhibitor atau penghambatan alami dari penggunaan Aminobutyric Acid terdapat di dalam Ion Klorida. Dimana jika pengkonsumsian ion klorida terlalu tinggi. Maka akan mengurangi reaksi dari kadar Asam Gamma Aminobutyric Acid yang menyebabkan efek samping yang lebih parah. Seperti kecemasan yang berkepanjangan, rasa ketakutan yang tidak rasional, pelepasan hormon otak yang tidak normal.

Jika hal ini terus terjadi maka akan memicu terjadinya peningkatan produksi CRH yang terdapat di dalam Nukleus Paraventrikularis yang ada di dalam kelenjar hipotalamus. Selanjutnya hormon ini akan merangsang fungsi hormon adrenalin yang akan menghasilkan hormon kortisol yang menyebabkan adanya kekecewaan, kesedihan, perasaan tertekan, rasa takut berlebihan, dan lain sebagainya.

Fungsi Obat Aminobutyric Acid

Pada dasarnya Aminobutyric Acid memiliki fungsi untuk menjaga keseimbangan fungsi otak agar tetap normal. Dalam kinerjanya obat ini bereaksi untuk membantu pemblokiran implus yang berhubungan dengan rasa kegelisahan, stres, depresi, dan lain sebagainya. Selain itu penggunaan Aminobutyric Acid juga dapat difungsikan sebagai penurunan rasa kecemasan yang berlebih dan dapat membantu mengurangi gangguan strees secara emosional.

Dalam keseluruhannya obat ini bermanfaat sebagai penenang dalam tubuh. Di mana obat bekerja untuk membantu sel-sel saraf otak yang diduga memiliki gangguan terhadap stimulasi motorik di dalam sel saraf pusat. Selain itu, Aminobutyric Acid juga dapat digunakan sebagai obat untuk mengurangi kecanduan yang dialami seseorang terhadap minuman beralkohol. Fungsinya untuk mengurangi keinginan dalam mengkonsumsi alkohol secara terus menerus. Pada tingkatan Aminobutyric Acid yang rendah menuju normal, obat ini dikaitkan dengan fungsi penyembuhan gangguan susah tidur (insomnia), skizofrenia, depresi, kegelisahan, cepat marah, depresi manik, gangguan suasana hati yang mudah berubah-ubah.

  • Kekalahan dari pembuluh otak (darah tinggi, aterosklerosis, dll)
  • Penyakit ensefalopati dan serebrovaskular
  • Gangguan memori otak
  • Pusing
  • Sakit kepala
  • Efek stroke
  • Cedera otak traumatis
  • Polyneuritis beralkohol
  • Keterbelakangan metal pada usia anak-anak
  • Gejala mabuk (laut dan udara sickness)
  • Sulitnya aktivitas metal
  • Cerebral Palsy
  • Kekebalan
  • Encephalopathy
  • Depresi astenoipohodricheskih

Kontraindikasi dan Hal-hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Menggunakan Obat Aminobutyric Acid

Sebagai obat yang diindikasikan sebagai obat kanker akut, Aminobutyric Acid memiliki fungsi yang sangat dominal untuk melakukan penghambatan atas perubahan atau transmisi saraf di dalam otak manusia. Obat ini memiliki fungsi memiliki fungsi untuk menjaga keseimbangan fungsi otak agar tetap normal.

Namun di samping fungsinya yang begitu besar bagi para penderi kanker. Beberapa kontraindikasi memang ditemukan dalam obat-obatan yang mengandung Aminobutyric Acid. Berikut adalah kontraindikasi Aminobutyric Acid yang harus anda ketahui untuk menghindari terjadinya efek samping yang lebih berbahaya:

Prosedur Minum Obat Aminobutyric Acid

Penggunaan obat-obatan yang mengandung Aminobutyric Acid tidak dapat dilakukan sendiri tanpa menggunakan resep dari dokter. Dalam penggunaannya, sebaiknya anda melakukan konsultasi seputar informasi yang dapat anda lakukan dalam penggunaan obat Aminobutyric Acid. Anda bisa memberikan informasi secara lengkap mengenai riwayat kesehatan sebelumnya. Misalnya seperti adanya alergi, sensitivitas di bagian tubuh lain, penyakit atau kelainan tertentu, penggunaan obat tertentu seperti vitamin, suplemen, herbal atau lainnya. Karena di beberapa kondisi kesehatan tertentu anda akan lebih kebal dengan penggunaan obat semacam ini.

Beberapa point penting yang perlu diperhatikan dalam penggunaan obat Aminobutyric Acid:

  • Gangguan kulit
  • Iritasi saliran pernafasan akut
  • Gangguan mata

Jika beberapa gejala tersebut dirasakan oleh pasien, maka langkah untuk segara mengkonsultasikan kepada pihak dokter atau medis harus dilakukan. Biasanya pasien dengan gangguan tersebut tidak dianjurkan untuk menggunakan obat Aminobutyric Acid. Karena fungsi obat bisa saja bereaksi lain.

Ukuran Dosis Obat Aminobutyric Acid

  • Dalam atau sebelum makan – Dewasa: 1,5 – 3, 75g/hari, anak-anak usia 1 – 3 tahun -0,5 – 2g/hari, anak-anak usia 4 tahun -6 – 2 – 3g/hari, anak-anak usia 7 tahun -3g/hari. Dosis obat diberikan secara harian sekitar 2 – 3 atau 2 – 4 bulan.
  • Sickness Syndrome – Dewasa: 0,5g, anak-anak -0,25g dalam 2 – 3 kali sehari, untuk pencegahan dosis diberikan selama 3 kali sehari.

Ciri – Ciri Obat Aminobutyric Acid

Aminobutyric Acid berbentuk bubuk kristal putih dengan rasa yang pahit dan sedikit memiliki bau khas tertentu. Obat ini mudah larut dalam air, mengandung alkolhol yang snagat sedikit yaitu PH 5% dengan kelarutan 6,5 – 7,5.

Apa yang Terjadi Jika Overdosis?

Overdosis adalah keadaan dimana pasien mengkonsumsi obat lebih banyak dari yang semestinya di anjurkan. Biasanya keadaan ini menimbulkan beberapa efek samping yang bereaksi di dalam tubuh seperti muntah, pusing, kejang, hipersensitive, demam, hingga gejala lainnya.

Penggunaan obat Aminobutyric Acid sebaiknya jangan dikonsumsi melebihi dosis yang sudah diresepkan oleh dokter. Apabila ingin menambah dosis untuk penyembuhan yang lebih optimal, maka sebaiknya konsultasikan pada dokter yang terkait. Namun apabila penambahan dosis yang dilakukan menimbulkan beberapa efek samping yang tidak sewajarnya. Maka segeralah bawa pasien ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat.

Bagaimana Cara Penyimpanannya?

  1. Simpan Aminobutyric Acid pada suhu atau temperatur ruangan yang stabil, jauhkan dari paparan sinar matahari secara langsung.
  2. Jangan menyimpan Aminobutyric Acid dalam suhu udara di bawah minus hingga membuat obat menjadi beku. Obat hanya dapat dibekukan jika diperlukan saja.
  3. Jauhkan dari jangkauan anak-anak ataupun hewan peliharaan yang ada di rumah.
  4. Hindari untuk membuang obat Aminobutyric Acid pada ruang toilet atau ke drainasse. Karena jika dilakukan dapat mengkontaminasi ruang atau lingkungan sekitar.
  5. Selalu lakukan konsultasi pada pihak dokter yang terkait atau pihak apoteker untuk kebaikan dalam penggunaan serta penyimpanan obat-obat Aminobutyric Acid secara aman.

Efek Samping Obat Aminobutyric Acid

Beberapa kondisi kesehatan tertentu biasanya penggunaan Aminobutyric Acid akan menimbulkan beberapa gejala atas reaksi efek samping yang didapatkan dari obat ini. Efek samping yang dialami mungkin sifatnya tidak terlalu parah, dimana anda akan mengalami beberapa gangguan tubuh tertentu dalam jangka yang lumayan pendek. Selain itu, sifatnya kontraduktif, dimana antara pengguna satu dengan pengguna lainnya tidak mengalami efek samping yang sama.

Berikut beberapa efek samping atas penggunaan obat Aminobutyric Acid yang mungkin saja bisa terjadi :

  • Muah
  • Muntah
  • Frekuensi tekanan darah naik (pada hari pertama pengobatan)
  • Hipertermia
  • Insomnia
  • Masalah pencernaan seperti: sembelit, diare, sakit perut, nafsu makan berkurang, dll.
  • Badan merasa panas
  • Alergi
  • Tnagan berkeringat
  • Penglihatan kabur
  • Tubuh gemetar
  • Neuropati, dan lain-lain.

Jika gejala di atas anda rasakan setelah pengkonsumsian obat Aminobutyric Acid, maka segera konsultasikan ke dokter atau pihak medis terkait untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat.

Peringatan Penggunaan Aminobutyric Acid

Sebelum melakukan penggunaan obat Aminobutyric Acid, maka selalu informasikan kepada pihak medis mengenai riwayat kesehatan anda sebelumnya. Misalnya seperti adanya alergi, sensitivitas di bagian tubuh lain, penyakit atau kelainan tertentu, penggunaan obat tertentu seperti vitamin, suplemen, herbal atau lainnya. Karena dibeberapa kondisi kesehatan tertentu anda akan lebih kebal dengan penggunaan obat semacam ini.

Beberapa peringatan penting atas penggunaan obat Aminobutyric Acid yang harus anda perhatikan:

  • Rencana untuk melakukan program kehamilan
  • Saat hamil
  • Menyusui
  • Pasca operasi
  • Penggunaan bagi anak-anak
  • Gangguan pendarahan
  • Penyakit ginjal
  • Penyakit Peyronie
  • Hipersensitivitas

Saat penggunaan obat Aminobutyric Acid, anda sedang mengkonsumsi obat lain dalam waktu yang bersamaan, maka efek dari Aminobutyric Acid akan mengalami perubahan. Hal ini akan menimbulkan efek samping atas penggunaan obat Aminobutyric Acid atau bahkan reaksi obat yang tidak dapat bekerja secara maksimal. Maka sebaiknya selalu katakan pada pihak medis atau dokter yang berkaitan mengenai kondisi kesehatan atau pengkonsumsian obat lain yang anda lakukan.

Apakah Obat Aminobutyric Acid Dapat Digunakan Untuk Penderita Gangguan Otak?

Ya, Aminobutyric Acid memiliki fungsi yang snagat dominan untuk para penderita gangguan fungsi otak untuk mengurangi dan menghambat pergerakan aktivitas neutron atau sel saraf otak. Perannya untuk memainkan perilaku individu secara kognitif dan dalam merespon tubuh terhadap perubahan mood (stres).

Apakah Obat Aminobutyric Acid Aman Untuk Ibu Hamil dan Menyusui?

Penggunaan obat Aminobutyric Acid harus disesuaikan berdasarkan dosis yang diresepkan dan dianjurkan oleh dokter. Obat-obat dalam golongan Aminobutyric Acid tidak boleh digunakan secara pribadi tanpa menggunakan resep medis, hal ini untuk mengurangi terjadinya overdosis yang berdampak pada efek samping atas reaksi yang diberikan. Termasuk pengkonsumsiannya pada Ibu hamil dan penyusui.

Apakah Obat Aminobutyric Acid Dapat Disertakan dengan Indikasi Obat Lain?

Pada penggunaan jenis obat Aminobutyric Acid, pasien harus menginformasikan atas penggunaan obat-obat yang lain, seperti multi vitamin, suplemen, obat herbal, dan beberapa obat lain. Hal ini untuk meminimalisir terjadinya kontraindikasi obat pada zat adiktif yang terkandung dalam obat lain. Jadi selalu beri informasi secara terbuka pada dokter yang menangani anda.

Apakah Obat Aminobutyric Acid Aman Digunakan Untuk Berkendara Setelah Pasien Mengkonsumsinya?

Obat Aminobutyric Acid menimbulkan efek samping ringan berupa rasa kantuk yang berlebih. Biasanya setelah pengkonsumsian obat Aminobutyric Acid, pasien dianjurkan untuk beristirahat. Jadi apabila setelah penggunaan obat ini pasien memutuskan untuk berkendara sendiri, maka sebaiknya hindari karena bisa jadi tubuh pasien akan mengalami rasa kantuk yang berlebih.

Apakah Obat Aminobutyric Acid Digunakan Pasca Operasi?

Sebagai obat yang digunakan dalam metode perawatan, pengobatan dan pencegahan, Aminobutyric Acid dapat digunakan untuk pasien pasca operasi. Penggunaan obat ini terutama bagi pasien setelah melakukan operasi, dosis dapat disesuaikan dengan anjuran yang diberikan oleh pihak medis atau dokter yang menangani.

Apakah Obat Aminobutyric Acid Dapat Membuat Pasien Ketagihan?

Penggunaan obat Aminobutyric Acid sebagian besar tidak menimbulkan reaksi ketergantungan atau ketagihan. Obat ini dikategorikan sebagai obat yang aman digunakan tanpa efek ketagihan yang dapat ditimbulkan. Namun, dalam penggunaan obat Aminobutyric Acid maka selalu patuhi dosis yang berlaku pada label kemasan atau bisa juga dengan melakukan konsultasi ke dokter atau pihak medis yang terkait.

Apakah Penggunaan Aminobutyric Acid Dapat Dihentikan Secara Langsung?

Dalam penggunaan obat Aminobutyric Acid maka sebaiknya tidak langsung dihentikan secara langsung. Anda dapat mengurangi ukuran dosis secara bertahap. Karena jika dihentikan secara langsung kemungkinan reaksi obat akan menimbulkan efek timbal balik yang kurang positif. Jika ingin menghentikan pemakaian atau penggunaan Aminobutyric Acid maka konsultasikan kepada pihak medis mengenai cara terbaik untuk menghentikan pemakaian obat ini.

fbWhatsappTwitterLinkedIn