Apa itu Aceclofenac?
Aceclofenac adalah obat anti inflamatori non steroid yang digunakan untuk menghilangkan rasa sakit dan inflamasi dari rheumatoid arthritis, osteoarthritis dan ankylosing spondylitis. Aceclofenac memiliki internasional brand yaitu cincofen atau clanza atau hifenac dan dikenal juga sebagai preservex. Dengan bentuk kapsul, obat ini dilaporkan memiliki protein yang sangat tinggi lebih dari 90%. Aceclofenac bekerja dengan cara menghambat keluarnya zat kimia tertentu yang menyebabkan demam, rasa nyeri dan inflamasi seperti kemerahan dan bengkak. Aceclofenac juga dikenal sebagai Hifenac dan Zerodol adalah obat-obatan yang aman dan hanya dapat dikeluarkan dengan resep dokter. Dikarenakan obat ini memiliki beberapa efek samping, pasien harus selalu mengikuti saran dokter dalam tata cara penggunaannya.
Aceclofenac bukanlah antibiotik dan ia merupakan jenis obat-obatan penghilang rasa nyeri. Secara struktur, obat ini merhubungan dan dimetabolasikan ke diclofenac. Keduanya sama-sama efektif dan aman dalam meredakan rasa nyeri. Dalam setiap tablet Aceclofenac mengandung microcrystalline cellulose, sodium croscarmellose polyvidone, glycerol palmitostearate, hidroxypropyl methylcellulose, polyoxyethylene 40 stearate dan titanium dioxide. Pada Aceclofenac, pasien akan merasakan berkurangnya rasa sakit dan nyeri dalam waktu 1,5 sampai 3 jam dalam administrasi oral. Obat ini nantinya akan keluar melalui urine dan durasi efeknya berlangsung dari 12 hingga 16 jam. Meskipun demikian Aceclofenac tidak menimbulkan rasa ketagihan atau kecanduan.
Kontraindikasi ACECLOFENAC dan info yang Harus Didiskusikan ke Dokter
Khusus bagi yang memiliki kondisi medis tertentu seperti Abses Hati dan ginjal, maka harus diinformasikan kepada dokter. Bagi yang memiliki alergi pada jenis obat NSAID lain seperti ibuprofen, celecoxib, aspirin, diclofenac dan asam mefenamat, maka ia pun tidak boleh mengkonsumsi Aceclofenac. Pada wanita yang sedang hamil, menyusui dan anak-anak, penggunaan Aceclofenac sangat tidak dianjurkan.
Selain mengganggu jadwal menstruasi, Aceclofenac juga mengganggu kesuburan dan menjadi salah satu faktor terhambatnya ovulasi, kemandulan yang sifatnya sementara. Untuk ibu yang sedang menyusui masih belum diketahui apakah dampaknya dapat dieksresikan melalui ASI, namun untuk tindakan pencegahan dan bahayanya efek samping Aceclofenac pada anak-anak, maka tidak disarankan pada ibu menyusui untuk mengkonsumsi Aceclofenac. Berikut adalah beberapa kondisi medis lain yang tidak diperbolehkan untuk mengkonsumsi Aceclofenac :
- Gejala Gagal Ginjal dan hati
- Hamil di trimester akhir
- Asma
- Pendarahan internal
- Riwayat pendarahan yang terkait dengan terapi NSAID
- Penyakit cerebrovascular
- Penyakit arteri perifer
- Penyakit jantung iskemik
- Gagal Jantung Kongestif
- Penderita demam berdarah
- Gejala kebocoran kapiler
- Porfiria atau ibu menyusui
Jika merasa tidak enak setelah mengkonsumsi Aceclofenac, jagalah pola makan dan hindari Makanan yang Mengandung Lemak Jenuh dan pedas. Ketika anda diare, minumlah banyak air putih untuk mengganti cairan yang hilang. Jika enzim hati meningkat, maka dokter mungkin akan menyarankan untuk tes darah supaya diagnosa lebih tepat.
Prosedur Minum obat Aceclofenac
Sebelum mengkonsumsi obat apapun, bacalah petunjuk pemakaian atau di dalam informasi yang ada di dalam bungkusnya. Para dokter menyebutkan bahwa Aceclofenac harus diminum dengan makanan atau susu untuk melindungi lambung. Idealnya, Aceclofenac dikonsumsi pada saat makan untuk menghindari Tukak Lambung. Bagi seseorang yang memiliki kondisi medis pendarahan lambung, jika meminum Aceclofenac maka akan memperburuk pendarahan tersebut hingga 10x lipat. Cara minum obat ini adalah bersamaan dengan minum air, jangan di kunyah dan jangan menghancurkan tablet ini. Obat ini sama sekali tidak boleh dikonsumsi dengan alkohol, jika dalam dahak batuk atau feses berwarna seperti kopi dan kering maka harus segera hubungi dokter.
Interaksi obat yang mungkin berkombinasi dengan Aceclofenac
Aceclofenac dapat dikonsumsi bersamaan dengan obat lain. Sebelum anda mengkonsumsi dengan obat lain yang anda beli di apotek, sebaiknya tanyakan pada farmasi apakah obat-obatan tersebut aman untuk dipakai bersamaan dengan obat anti inflamasi seperti Aceclofenac. Dikarenakan Aceclofenac tidak boleh berinteraksi dengan obat pereda nyeri lainnya yang biasa banyak terdapat obat batuk dan pilek yang sering dijual bebas di apotek dan supermarket. Berikut adalah beberapa obat yang mungkin berinteraksi dengan Aceclofenac :
Antikoagulan | Aspirin | Kortikosteroid | Heparin |
Fluoxetine | Siklosporin | Lithium | Methotrexate |
Kuinolon | Sulfonilurea | Obat-obatan diureti | Glikosida jantung |
Ukuran Dosis Obat Aceclofenac
- Untuk Orang Dewasa
Setiap individu akan diberikan dosis yang berbeda sesuai dengan kebutuhannya masing – masing dan disesuaikan dengan gangguan dan gejala yang dialami. Beberapa gangguan tersebut adalah gangguan ginjal sedang parah, gangguan hati ringan, gangguan hati patah. Dokter mungkin akan memberikan dosis yang paling rendah untuk melindungi kondisi lambung, namun jika membutuhkan konsumsi Aceclofenac dalam jangka waktu lama, maka pada umumnya anda akan diberi interaksi obat lain untuk melindungi iritasi lambung. Untuk dosis dewasa adalah konsumsi Aceclofenac pada pagi dan sore hari 2 x 100 mg.
- Untuk Lansia
Pada lansia, dokter akan memberi dosis efektif terendah dalam durasi paling pendek, untuk meminimalisir adanya komplikasi.
Apa yang terjadi jika overdosis obat Aceclofenac?
Apabila terjadi overdosis akibat Aceclofenac, segera datangi unit gawat darurat terdekat dan sebaiknya membawa obat-obatan, vitamin, herbal yang sedang dikonsumsi oleh pasien untuk memudahkan diagnosa dokter. Beberapa ciri overdosis Aceclofenac adalah ruam pada kulit, kebingungan, rasa nyeri di dada, penglihatan kabur dan lain-lain.
Apabila ada dosis yang terlewat maka sesegera mungkin konsumsi dosis tersebut, namun jika sudah mendekati waktu konsumsi dosis selanjutnya maka jangan menambah jumlah dosis.
Bagaimana cara penyimpanan obat Aceclofenac?
- Simpan di tempat yang jauh dari jangkauan hewan dan anak-anak.
- Jangan terkena sinar matahari langsung dan jangan disimpan di tempat yang lembab seperti lemari kamar mandi. Tempatkan pada suhu ruangan.
- Jika tablet berubah warna maka segera kembalikan ke apotek yang memberi anda Aceclofenac. Sangat tidak dianjurkan untuk membuang obat yang sudah kadaluarsa atau tidak terpakai lagi di saluran pembuangan atau toilet karena untuk mengurangi resiko pencemaran lingkungan.
- Sisa obat apapun yang anda miliki sebaiknya diberikan kembali ke farmasi untuk dibantu pembuangannya secara tepat.
Efek samping obat Aceclofenac
Berikut adalah beberapa efek samping pada umumnya yang terjadi jika mengkonsumsi obat Aceclofenac adalah :
- Nyeri di perut
- Sembelit
- Diare
- Nyeri epigastri
- Muntah-muntah
- Mual
- Naiknya tekanan darah
- Naiknya level urea darah
- Naiknya level kreatin dalam darah
- Dermatitis atau inflamasi pada kulit
- Kemerahan seperti bekas terbakan pada kulit
- Kaburnya pandangan mata
- Sulit menggerakkan mata
- Asma yang memburuk
- Inflamasi ginjal
- Reaksi berlebihan kulit pada paparan sinar matahari
- Pada umumnya merasa tidak enak badan
Selain hal tersebut, mengkonsumsi Aceclofenac juga dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pendarahan dalam lambung, meningkatkan resiko pecahnya pembuluh darah, sakit jantung, stroke dan menimbulkan gejala penyakit hati seperti nekrosis hati, sakit kuning, hepatitis fulminan dan gagal hati telah dilaporkan jika dikonsumsi dalam jangka waktu panjang. Selain kesehatan fisik, mental pun dapat terganggu seperti depresi, kecemasan, mudah marah, halusinasi, kebingungan, mimpi buruk dan reaksi psikotik.
Obat ini hanya diresepkan kepada anda, jadi jangan memberikan dengan mudah kepada orang lain meskipun kondisi mereka menyerupai anda. Terkadang, setelah mengkonsumsi Aceclofenac, beberapa orang akan merasa pusing, kantuk yang luar biasa, vertigo, rasa lelah dan pandangan mata yang kabur, jika anda merasakan gejala seperti yang disebutkan di atas maka jangan mengendarai kendaraan bermotor atau bekerja menggunakan mesin apapun. Pemberhentian konsumsi obat ini juga akan menimbulkan efek samping, jadi jangan lakukan kecuali dianjurkan oleh dokter yang bersangkutan.