Azatadine – Obat Apa – Fungsi – Cara Pakai – Dosis – Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Apa itu Azatadine?

Azatadine juga dikenal dengan nama produk optimine. Azatadine termasuk ke dalam kategori obat-obatan generasi pertama antihistamin dan anticholinergic yang dikeluarkan oleh Schering-Plough pada tahun 1973. Azatadine kemudian dipatenkan pada tahun 1967 dan pemasaran produk ini telah disetujui di banyak negara.

Mekanisme kerja obat ini adalah dengan menahan efek yang terjadi diakibatkan reaksi kimia histamin di dalam tubuh. Gejala indikasi yang biasa ditangani menggunakan Azatadine adalah bersin-bersin, hidung tersumbat, gatal-gatal, mata berair, ruam, bintik-bintik merah, demam dan gejala-gejala alergi lainnya. Azatadine juga dapat digunakan selain untuk gejala-gejala di atas.

Azatadine juga digunakan untuk penanganan alergi rhinitis akut, alergi rhinitis kronis, pollenosis (hay fever) dan vasomotor rhinitis. Azatadine juga dapat menangani alergi dermatologi seperti urtikaria akut, urtikaria kronis, angioneurotik edema, alergi eczema, contact dermatitis, gigitan serangga, pruritus vulvae ani, pruritus yang tidak spesifik, reaksi akibat obat-obatan dan serum, dermographism, untuk reaksi anaphylactic sebagai terapi epinephrine dan lain-lain.

Ciri-ciri Obat Azatadine adalah :

  1. Obat-obatan jenis oral
  2. Memiliki berbagai bentuk, seperti kapsul, tablet
  3. Azatadine biasanya berupa tablet berbentuk lingkaran berwarna putih
  4. Molar mass: 290.402 g/mol

Kontraindikasi dan Hal-hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Menggunakan Obat Azatadine

Beberapa hal yang harus diinformasikan kepada dokter sebelum mengkonsumsi Azatadine untuk mengurangi terjadinya resiko kontraindikasi adalah sebagai berikut :

  • Apabila anda menderita glaukoma atau meningkatnya tekanan di dalam mata
  • Apabila anda menderita hipersenstivitas pada Azatadine dan komponen yang serupa
  • Apabila anda menderita luka atau tukak lambung
  • Apabila prostat membesar, atau anda menderita masalah pada saluran kencing atau kesulitan dalam buang air kecil
  • Apabila anda menderita hipertiroidisme
  • Apabila anda menderita tekanan darah tinggi
  • Apabila anda menderita segala jenis penyakit jantung
  • Apabila anda menderita asma
  • Lansia dan wanita yang sedang menyusui membutuhkan monitor lebih lanjut dari dokter

Apabila anda memiliki kondisi yang disebutkan diatas, dokter mungkin akan menyesuaikan dosis anda dan cenderung menurunkannya serta anda akan mendapatkan monitor lebih lanjut ketika terapi untuk mendapatkan hasil yang optimal dan meminimalisir terjadinya kontraindikasi.

Azatadine tidak memiliki potensi untuk membahayakan wanita hamil dan janin yang sedang dikandungnya. Meskipun demikian, akan lebih baik apabila meminta persetujuan dokter terlebih dahulu apabila anda sedang hamil.

Apabila anda telah melahirkan dan sedang menyusui, Azatadine dapat terekskresi ke dalam air susu anda. Bayi yang baru lahir sangat sensitif terhadap efek antihistamin, dan efek samping yang lebih serius dapat beresiko mengenai bayi anda. Oleh karena itu, Azatadine tidak direkomendasikan untuk wanita yang sedang menyusui. Jangan mengkonsumsi Azatadine tanpa persetujuan dokter apabila anda baru saja melahirkan dan sedang menyusui.

Interaksi Obat Azatadine dengan Obat-Obatan Lain

Kombinasi konsumsi antara beberapa obat dapat menyebabkan interaksi di dalam tubuh. Interaksi yang terjadi dapat meningkatkan resiko efek samping yang tidak diinginkan dan juga mengganggu mekanisme kerja obat utama itu sendiri. Jangan meminum Azatadine apabila anda sebelumnya mengkonsumsi jenis obat-obatan monoamine oxidase inhibitor atau MAOI seperti isocarboxazid (marplan, phenelzine (nardil) atau tranylcypromine (parnate) setidaknya 2 minggu sebelumnya. Interaksi Azatadine dengan obat-obatan ini dapat menyebabkan efek samping yang sangat serius dan berbahaya.

Informasikan pada dokter mengenai seluruh obat yang sedang anda konsumsi dan anda dapatkan dengan atau tanpa resep dokter temasuk diantaranya obat-obatan herbal, suplemen dan vitamin. Obat batuk, demam, alergi dan insomnia biasanya memiliki substansi yang serupa dengan Azatadine, hal ini dapat menyebabkan overdosis antihistamine.

Sebelum mengkonsumsi obat ini, sebaiknya informasikan pada dokter apabila anda sedang mengkonsumsi obat-obatan di bawah ini :

  • Obat untuk penanganan anxiety (rasa cemas) atau obat-obatan untuk masalah tidur, seperti alprazolam (xanax), diazepam (valium), chlordiazepoxide (librium), temazepam (restoril) atau triazolam (halcion)
  • Obat-obatan untuk menangani depresi seperti amitriptyline (elavil), doxepin (sinequan), nortriptyline (pamelor), fluoxetine (prozac), sertraline (zoloft) atau paroxetine (paxil)
  • Obat-obatan yang membuat anda merasa ngantuk, lebih santai, tidak bisa fokus dan tidak bisa konsentrasi.

Selain obat-obatan yang telah disebutkan diatas, mungkin ada obat-obatan jenis lain yang juga harus dihindari. Makanan atau alkohol tidak boleh digunakan bersama dengan obat-obatan tertentu karena dapat menyebabkan dampak interaksi obat. Terutama pada alkohol dan tembakau, sangat dianjurkan untuk menghentikan konsumsi selama melakukan terapi Azatadine. Selain terjadinya reaksi interaksi, alkohol dan tembakau dapat meningkatkan resiko efek samping dan mengurangi absorpsi yang seharusnya terjadi di dalam tubuh. Hubungi dokter untuk penjelasan lebih lanjut.

Prosedur Minum Obat Azatadine

  1. Administrasi obat Azatadine dapat menyebabkan kantuk dan kepala terasa ringan.
  2. Apabila anda merasakan gejala tersebut, hindari mengendarai kendaraan bermotor dan bekerja menggunakan alat berat.
  3. Kebiasaan minum alkohol juga harus dibatasi ketika mengkonsumsi Azatadine, dikarenakan alkohol dapat meningkatkan efek kantuk dan kepala terasa ringan.
  4. Azatadine harus dihentikan pemakaiannya kira-kira setelah 4 hari untuk melihat responsi prosedur kulit, untuk menimbang apakan tubuh dapat mencegah dan menghilangkan indikasi atau malah tidak ada responsi sama sekali.
  5. Apabila setelah terapi Azatadine, gejala yang anda rasakan tidak kunjung membaik atau malah semakin memburuk, maka segera hubungi dokter.

Ukuran Dosis Obat Azatadine

Dosis yang diberikan oleh dokter akan berbeda-beda pada masing-masing pasien. Beberapa pertimbangan yang dijadikan dasar perbedaan dosis adalah riwayat kesehatan, usia, jenis kelamin, berat badan dan tinggi badan. Oleh karena itu, jangan berikan Azatadine pada orang lain meskipun mereka mengalami gejala yang serupa dengan anda.

Minum Azatadine sesuai dengan resep yang diberikan oleh dokter, apabila anda tidak memahami bagaimana prosedurnya, segera hubungi tenaga medis seperti dokter, suster maupun apoteker untuk meminta penjelasan. Azatadine harus diminum dengan air putih dan dapat diminum dengan atau tanpa makanan.

Jangan menambah atau mengurangi dosis yang diberikan dokter. Dalam satu hari, jumlah maksimum Azatadine yang dapat anda minum adalah 2 mg. Apabila anda kelupaan minum satu kali dosis Azatadine, segera minum setelah ingat. Namun, apabila sudah mendekati jadwal dosis selanjutnya, anda tidak perlu menambah dosis kecuali dokter sudah menyetujuinya. Berikut adalah informasi dosis secara umum penggunaan Azatadine.

  • Dosis dewasa untuk reaksi alergi
    • 1 sampai 2 mg, 2 kali sehari
  • Dosis dewasa untuk alergi rhinitis
    • 1 sampai 2 mg, 2 kali sehari
  • Dosis dewasa untuk urticaria
    • 1 sampai 2 mg, 2 kali sehari
  • Dosis anak-anak untuk reaksi alergi
    • Anak-anak dibawah 12 tahun, tidak direkomendasikan
    • Anak-anak berusia 12 tahun atau lebih adalah 1 sampai 2 mg, 2 kali sehari
  • Dosis anak-anak untuk alergi rhinitis
    • Anak-anak dibawah 12 tahun, tidak direkomendasikan
    • Anak-anak berusia 12 tahun atau lebih adalah 1 sampai 2 mg, 2 kali sehari
  • Dosis dewasa untuk urticaria
    • Anak-anak dibawah 12 tahun, tidak direkomendasikan
    • Anak-anak berusia 12 tahun atau lebih adalah 1 sampai 2 mg, 2 kali sehari

Apa yang terjadi jika overdosis obat Azatadine?

Apabila anda merasa overdosis obat Azatadine, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan medis darurat. Beberapa gejala overdosis obat Azatadine adalah sebagai berikut :

  • Rasa kantuk yang luar biasa
  • Kebingungan
  • Tubuh terasa lemas
  • Telinga berdengung
  • Penglihatan kabur
  • Pupil membesar
  • Mulut kering
  • Beberapa bagian tubuh seperti wajah terasa terbakar dan memerah
  • Demam
  • Menggigil
  • Insomnia
  • Halusinasi
  • Kejang-kejang

Bagaimana cara penyimpanan obat Azatadine?

  1. Azatadine harus disimpan di tempat yang kering dan tidak terkena paparan sinar matahari langsung.
  2. Simpanlah di dalam kotak yang rapat supaya tidak dapat dibuka oleh anak-anak dan hewan peliharaan.
  3. Hindari menyimpan obat jenis apapun di dalam kamar mandi, hal ini dikarenakan suhu kamar mandi yang cenderung lembab.
  4. Jika tablet berubah warna maka segera kembalikan ke apotik yang bersangkutan.
  5. Sangat tidak dianjurkan untuk membuang obat yang sudah kadaluarsa atau tidak terpakai lagi di saluran pembuangan atau toilet karena untuk mengurangi resiko pencemaran lingkungan.
  6. Sisa obat apapun yang anda miliki sebaiknya diberikan kembali ke farmasi untuk dibantu pembuangannya secara tepat.

Efek Samping Obat Azatadine

Pada umumnya, seluruh jenis obat-obatan memiliki efek samping dengan berbagai jenis gejala dan tingkatan. Namun tidak semua orang akan merasakan efek samping tersebut. Seorang pasien dapat merasakan efek samping serius dan pasien lain dapat hanya merasakan efek samping yang akan hilang dengan sendirinya.

Hentikan konsumsi Azatadine dan segera datangi unit gawat darurat apabila anda mengalami reaksi alergi setelah mengkonsumsi Azatadine. Beberapa reaksi alergi tersebut dapat berupa kesulitan bernafas, bengkak di tenggorokan dan beberapa bagian wajah seperti mulut, lidah, bibir, sesak nafas, batuk, mengi, sulit berbicara, ruam, bintik-bintik merah dan gatal-gatal.

Selain efek samping berupa reaksi alergi, ada efek samping lain dari penggunaan Azatadine, namun efek samping tersebut lebih dapat ditoleransi dan tidak terlalu serius seperti respon alergi. Tetap informasikan pada dokter mengenai gejala yang anda rasakan, namun biasanya anda dapat terus mengkonsumsi Azatadine apabila anda mengalami efek samping di bawah ini :

  • Rasa kantuk luar biasa
  • Sakit kepala
  • Kepala terasa ringan
  • Mulut kering
  • Prostat membesar
  • Sulit untuk buang air kecil

Efek samping yang telah disebutkan di atas tidaklah lengkap. Mintalah penjelasan dari dokter mengenai resiko dan manfaat yang akan anda dapatkan apabila mengkonsumsi Azatadine. Hubungi dokter apabila efek samping yang anda rasakan tidak segera hilang dan mengganggu kegiatan anda sehari-hari.

Konsultasikan kepada dokter mengenai gaya hidup anda sebelum terapi dan bagaimana saran dokter agar pengobatan ini dapat dilaksanakan dengan efektif dari segi waktu dan tenaga. Begitu juga tentang penggunaan dan kebiasaan jenis makanan yang harus dihindari.

fbWhatsappTwitterLinkedIn