Isacom – Fungsi – Obat Apa – Dosis Dan Cara Penggunaan

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Isacom tablet mengandung Paracetamol dan Propifenazon yang berfungsi untuk mengobati rasa nyeri ringan sampai sedang seperti sakit kepala, sakit gigi, demam, nyeri akibat flu, nyeri haid, dan nyeri sendi. Isacom tersedia dalam kemasan 100 tablet. Isacom tablet diproduksi oleh manufaktur Combiphar dan termasuk kedalam golongan Obat Bebas (bisa didapatkan tanpa resep dokter).

Fungsi

Isacom tablet diindikasikan untuk meredakan rasa nyeri ringan sampai sedang pada kondisi-kondisi seperti berikut ini:

  1. Sakit kepala
  2. Sakit gigi
  3. Nyeri akibat flu
  4. Nyeri haid
  5. Nyeri sendi
  6. Demam

Kontraindikasi

  • Hipersensitif atau alergi terhadap Paracetamol dan Propifenazon atau komponen komponen penyusun lainnya.
  • Gangguan fungsi hati
  • Gangguan fungsi ginjal
  • Anemia hemolitik (kondisi sel darah merah hancur lebih cepat dibanding proses pembentukannya)
  • Porfiria (kelainan genetik akibat pembentukan heme yang tidak optimal)
  • Hepatitis akut
  • Dehidrasi dan malnutrisi
  • Penderita asma (khususnya anak-anak)
  • Pecandu alkohol

Komposisi

Isacom tablet mengandung:

  • Paracetamol 300 mg
  • Propifenazon 200 mg

Dosis dan Penggunaan

  • Usia 16 tahun keatas: 2 sampai 3 kali sehari
  • Usia 12-16 tahun: 2 sampai 3 kali sehari (480 – 750 mg)
  • Usia 1-6 tahun: 2 sampai 3 kali sehari (120 – 240 mg)

Dosis Isacom tablet mungkin akan berbeda-beda tergantung pada kondisi pasien, lakukan konsultasi bersama dokter/ahli medis sebelum mengkonsumsi Isacom tablet.

Penggunaan Bagi Ibu Hamil & Menyusui

Kandungan Paracetamol dalam Isacom tablet termasuk kedalam obat-obatan kategori C (mungkin beresiko) berdasarkan standar badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat (FDA). Penggunaan obat-obatan kategori C pada ibu hamil sebaiknya dilakukan berdasarkan anjuran dan instruksi dokter agar resiko yang mungkin timbul dapat diminimalisir.

Interaksi Obat

Kandungan Paracetamol dalam Isacom tablet dapat berinteraksi dengan obat-obatan berikut ini:

  • Warfarin
  • Carbamazepine
  • Phenobarbital
  • Primidone
  • Phenytoin
  • Colestyramine
  • Metoclopramide
  • Imatinib atau Busulfan
  • Lixisenatide
  • Ketoconazole
  • Isoniazid
  • Pixantrone
  • Imatinib
  • Acenocoumarol

Peringatan

  1. Hindari penggunaan Isacom tablet jika Anda memiliki alergi terhadap salah satu komponen penyusun yang terkandung di dalamnya.
  2. Kandungan Paracetamol dalam Isacom tablet diketahui dapat terekstraksi kedalam ASI dalam jumlah kecil.
  3. Jangan mengkonsumsi obat ini secara berlebihan, penggunaan obat-obatan Paracetamol dalam dosis tinggi berpotensi menyebabkan kerusakan hati dan pendarahan lambung.
  4. Kandungan Paracetamol dan Propifenazon dalam Isacom tablet dapat menimbulkan efek samping seperti mual, muntah, agranulositosi, reaksi pada kulit, penurunan jumlah sel darah, ruam, pembengkakan, hipotensi, detak jantung meningkat, dll.
  5. Efek samping yang tidak disebutkan bisa terjadi sewaktu-waktu. Segera beri tahu dokter jika pasien mengalami gejala-gejala yang tidak wajar.
  6. Sebelum mulai menjalani pengobatan dengan obat ini, beri tahu dokter tentang riwayat obat-obatan Anda, termasuk suplemen dan multivitamin yang pernah Anda konsumsi dalam jangka waktu tertentu.
  7. Penggunaan obat-obatan dengan kandungan Paracetamol pada pasien yang memiliki riwayat penyakit asma, terutama anak-anak, harus dilakukan dengan hati-hati.
  8. Penggunaan obat-obatan dengan kandungan Paracetamol seperti Isacom tablet pada penderita hepatitis atau penyakit hati dan ginjal akut dapat menimbulkan menyebabkan efek samping yang cukup fatal, sebaiknya hindari penggunaan obat ini pada pasien yang memiliki masalah kesehatan tersebut.

Petunjuk Penyimpanan

Simpan kemasan Isacom tablet di tempat sejuk dan tidak terpapar sinar matahari secara langsung, jangan disimpan di tempat panas atau di lemari es. Pastikan Anda menutup kembali kemasan obat setelah menggunakannya. Jauhkan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan Anda.

Apabila masa kadaluarsa obat telah habis, jangan dikonsumsi lagi dan segera buang ke tempat sampah, begini 3 bahaya minum obat kadaluarsa, wajib anda tahu ! Penggunaan obat kadaluarsa hanya akan memperburuk kondisi tubuh dan beresiko menimbulkan efek negatif lainnya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn