Galtropil termasuk ke dalam golongan obat keras yang hanya bisa didapatkan dengan resep dokter.
Komposisi
- Galtropil merupakan obat berbentuk kaplet yang mengandung pirasetam sebagai senyawa aktifnya, tersedia dalam 2 dosis yaitu 800 mg dan 1200 mg.
Indikasi
- Galtropil diindikasikan untuk menangani penurunan fungsi kognitif pada pasien lanjut usia, vertigo, epilepsi, disleksia, dan disfungsi otak akibat trauma kepala
Mekanisme Kerja Obat
Pirasetam termasuk ke dalam golongan obat nootropic, yaitu obat yang dapat meningkatkan fungsi kognitif seseorang, seperti meningkatkan kemampuan belajar, konsentrasi, fokus dan memperbaiki daya ingat. Penurunan fungsi kognitif seseorang dapat terjadi akibat pertambahan usia atau adanya trauma kepala (misalnya infark serebral, yaitu penyumbatan pembuluh darah otak yang akhirnya menimbulkan kematian pada sebagian sel-sel otak).
Pirasetam memiliki beberapa mekanisme kerja yang akhirnya akan menimbulkan efek berupa peningkatan kemampuan kognitif, antara lain:
- Meningkatkan aliran darah ke otak
- Meningkatkan produksi neurotransmitter dan memperbaiki fungsi reseptor neurotransmitter yang berperan penting dalam fungsi kognitif (neurotransmitter adalah senyawa kimia yang berfungsi menghantarkan pesan antar sel saraf di dalam sistem saraf)
- Mencegah perlekatan eritrosit (keping sel darah merah) pada pembuluh darah sehingga bisa digunakan untuk memperbaiki kondisi pasca infark serebral
- Melebarkan pembuluh darah
- Menurunkan kadar fibrinogen (senyawa yang berperan dalam pembekuan darah) sehingga dapat mencegah terjadinya kembali penyumbatan pembuluh darah
Dosis dan Cara Penggunaan
- Dosis Galtropil yang diresepkan oleh dokter dapat berbeda-beda antar pasien, tergantung dari kondisi pasien tersebut
- Dosis Galtropil untuk penurunan fungsi kognitif dan vertigo: 2,4-4,8 g sehari
- Dosis Galtropil untuk disleksia: 3,2 g sehari
- Dosis Galtropil untuk mioklonik kortikal (epilepsi): 7,2-24,0 g sehari
- Dosis awal Galtropil untuk gejala pasca trauma adalah 3 x 800 mg, dosis dapat dikurangi sedikit demi sedikit sampai 3 x 400 mg
- Galtropil sebaiknya dikonsumsi sebelum makan
- Telanlah kaplet Galtropil dalam keadaan utuh (jangan digerus atau dihancurkan) dengan bantuan sedikit air
Kontraindikasi
Galtropil tidak boleh digunakan oleh pasien yang memiliki kondisi berikut:
- Hipersensitif (alergi) terhadap pirasetam
- Penyakit ginjal berat
- Pernah atau berpotensi mengalami stroke hemoragik (stroke yang terjadi akibat pecahnya pembuluh darah pada otak)
- Gangguan fungsi hati berat
- Ibu hamil dan menyusui
Kategori Keamanan bagi Ibu Hamil dan Menyusui
- Pirasetam dikontraindikasikan bagi ibu hamil karena obat ini dapat melintasi plasenta dan dikhawatirkan dapat menimbulkan efek negatif pada perkembangan janin
- Pirasetam dikontraindikasikan bagi ibu menyusui karena obat ini dapat diekskresikan (dikeluarkan) melalui ASI dan dikhawatirkan dapat menimbulkan efek samping negatif pada bayi yang disusui
Efek Samping
Efek samping berikut dapat terjadi pada penggunaan Galtropil namun dengan frekuensi yang sangat rendah (<2%):
- Merasa gugup
- Merasa cemas
- Kenaikan berat badan
- Insomnia
- Gejala hipersensitif (alergi)
- Somnolen (kesadaran menurun dan mudah tertidur)
- Diare
- Perdarahan
- Depresi
Dapat dilihat dari frekuensi kejadiannya yang sangat rendah, yaitu hanya <2%, tidak semua pasien yang menggunakan Galtropil akan mengalami efek samping di atas, namun jika Anda merasakan efek samping di atas maupun efek samping lainnya setelah menggunakan Galtropil, segera konsultasikan hal tersebut dengan dokter dan/atau apoteker untuk segera ditindaklanjuti.
Interaksi dengan Obat Lain
Berikut adalah obat-obatan yang mungkin menimbulkan interaksi obat jika digunakan secara bersamaan dengan Galtropil:
- Obat-obatan berikut memiliki efek sebagai pengencer darah, sama seperti pirasetam sehingga pasien yang menggunakan keduanya secara bersamaan berisiko lebih tinggi mnegalami perdarahan: cilostazol, clopidogrel, dioyridamole, eptifibatide, prasugrel, ticlopidine, tirofiban, warfarin
- Penggunaan pirasetam bersamaan dengan levotiroksin atau liothyronine dapat menimbulkan efek samping berupa sakit kepala dan gangguan tidur
Ingatlah untuk selalu mengkonsultasikan mengenai obat apapun yang sedang atau akan Anda gunakan dengan dokter dan/atau apoteker untuk memastikan bahwa penggunaan obat-obatan tersebut bersamaan dengan Galtropil tidak akan menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan. Jika kedua obat tersebut berpotensi menimbulkan efek samping saar digunakan secara bersamaan, biasanya dokter atau apoteker akan menyarankan untuk memberi jeda waktu antara konsumsi Galtropil dengan obat lainnya, atau menyarankan penggantian salah satu obat dengan obat lain sebagai terapi alternatif.
Perhatian
- Jangan menggunakan Galtropl tanpa resep dari dokter
- Jangan mengubah dosis Galtropil yang telah diresepkan untuk Anda
- Walaupun memiliki efek meningkatkan kognitif, Galtropil tidak menimbulkan efek stimulan
- Penghentian pemberian Galtropil tidak boleh dilakukansecara sekaligus, namun harus dilakukan penurunan dosis sedikit demi sedikit sampai pengobatan dihentikan
- Sebaiknya Anda tidak mengemudikan kendaraan setelah mengkonsumsi Galtropil karena penggunaan obat ini dapat menimbulkan efek samping berupa penurunan kesadaran dan hal ini dapat mempengaruhi kemampuan mengemudi Anda
- Harus dilakukan pengurangan dosis Galtropil untuk pasien yang memiliki gangguan ginjal ringan, disesuaikan dengan kondisi ginkal pasien tersebut
- Jangan gunakan Galtropil atau obat apapun yang sudah mengalami perubahan bentuk atau warna, tanyakanlah kepada apoteker mengenai hal yang harus dilakukan jika hal ini terjadi
- Selalu periksa tanggal kadaluwarsa Galtropil atau obat apapun yang akan Anda konsumsi, pastikan obat tersebut melewati tanggal kadaluwarsa yang tercantum pada kemasannya
- Simpanlah Galtropil di tempat yang sejuk, kering dan terlindung dari sinar matahari pada suhu ruangan, jauhkanlah dari jangkaunan anak-anak