Fluocort N adalah salah satu jenis obat yang biasanya diresepkan oleh dokter kepada pengguna yang diketahui memiliki gangguan pada area kulit seperti inflamasi kulit, alergi kulit hingga pruritus. Obat ini diproduksi dalam bentuk krim atau salep oleh Phapros. Untuk bisa menggunakan Fluocort N, pengguna bisa membeli Fluocort N di apotik atau toko obat berlisensi dengan menyertakan resep dari dokter secara resmi.
Kandungan Fluocort N
Fluocort N memiliki kandungan zat dibawah ini:
- Flusinolon asetonida sebanyak 0,25 mg
- Neomisina sulfa sebanyak 5mg
Fungsi Fluocort N
Fluocort N memiliki beberapa fungsi atau kegunaan untuk meringankan dan mengobati beberapa jenis penyakit dan gangguan seperti:
- Digunakan untuk meringankan inflamasi lokal
- Mampu mengobati pruritus
- Digunakan untuk pengobatan alergi kulit
- Dapat mengatasi mukosa yang membutuhkan antibakterial
Dosis Penggunaan Fluocort N
Fluocort N diketahui memiliki kemampuan untuk membantu meringankan dan mempercepat proses penyembuhan beberapa penyakit dan kelainan. Diantaranya:
- Bersihkan area yang luka menggunakan air bersih
- Keringkan dengan baik
- Fluocort N dapat dioleskan ke area yang sakit sebanyak 2 hingga 3mkali sehari
Efek Samping Fluocort N
Fluocort N memberikan beberapa jenis efek samping seperti obat lainnya pada umumnya. Efek samping sendiri tidak selalu dialami dan dirasakan oleh penggunanya, berikut ini beberapa jenis efek samping yang bisa diperhatikan :
- Pengguna dimungkinkan mengalami kulit kering
- Pengguna akan mengalami gatal
- Pengguna dapat mengalami iritasi
- Pengguna cenderung merasa terbakar di beberapa area kulit
- Pengguna dapat mengalami atrofi kulit dalam penggunaan jangka waktu lama
- Pengguna akan mengalami erupsi hipopegmentasi
- Pengguna dimungkinkan mengalami folukulitis
- Pengguna cenderung mengalami dermatitis perioral
- Pengguna akan mengalami dermatitis kontak
- Pengguna dapat mengalami striae
- Pengguna dimungkinkan mengalami nefrotoksisitas
Kontraindikasi Fluocort N
Untuk menghindarkan penggunanya dari hal yang tidak diinginkan, pengguna harus memperhatikan daftar kondisi yang dilarang atau daftar kontraindikasi yang tidak boleh menggunakan Fluocort N, diantaranya:
- Tidak boleh diberikan kepada pengguna yang memiliki alergi terhadap Fluocort N
- Tidak disarankan diresepkan kepada penderita tuberkulosis atau tbc kulit
- Tidak boleh digunakan penderita infeksi jamur, bakteri dan virus pada kulit
- Tidak diresepkan kepada penderita dermatitis perioral
- Tidak boleh diberikan kepada penderita cacingan
- Tidak disarankan untuk digunakan penderita akne vulgaris
- Tidak boleh digunakan penderita skabies
Hal-hal Yang Harus Diperhatikan
Untuk meningkatkan kemungkinan kesembuhan pengguna, pengguna harus memperhatikan hal-hal dibawah ini selama sedang menggunakan Fluocort N, diantaranya:
- Hindari Fluocort N dari kejadian terkena mata
- Tidak boleh membuang Fluocort N di saluran drainase karena dapat merusak lingkungan
- Simpan Fluocort N di ruangan yang sejuk dan kering
- Tidak boleh menyimpan Fluocort N di kamar mandi
- Jauhkan Fluocort N dari jangkauan hewan peliharaan
- Tidak boleh mengonsumsi alkohol selama pengobatan Fluocort N
- Hindari Fluocort N dari kejadian tertelan
- Tidak disarankan untuk membekukan Fluocort N
- Jauhkan Fluocort N dari anak kecil
- Tidak boleh melakukan perubahan dosis penggunaan baik penggandaan aau pengurangan tanpa sepengetahuan dokter.
Fluocort N Untuk Wanita Hamil
Hingga saat ini belum ditemukan adanya pernyataan yang dengan tegas menyatakan bahwa Fluocort N tidak boleh digunakan oleh pengguna dalam keadaan hamil atau menyusui. Hal ini juga didukung dengan tidak adanya penelitian yang mampu membuktikan bahwa Fluocort N mampu membahayakan nyawa pengguna, janin dalam kandungan dan bayi yang sedang menyusu. Maka dari itu, penggunaan Fluocort N dinilai diperbolehkan asal sesuai dengan dosis dan aturan yang sudah diberikan oleh dokter.