Funet – Fungsi – Obat Apa – Dosis Dan Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Funet tablet merupakan tablet antijamur yang mengandung zat aktif Ketoconazole, zat aktif yang tergolong imidazole sintetik. Tablet produksi Fahrenheit ini diindikasikan untuk kandidiasis sistemik, parakoksidioidomikosis, histoplasmosis, koksidioidomiksosis, kandidiasis vaginal, infeksi jamur dalam rongga mulut (oral thrush), perles (radang dangkal pada sudut mulut yang menimbulkan efek retak), kandidiasis saluran cerna dan infeksi jamur superfisial. Obat ini bukanlah obat pilihan pertama, namun dapat menjadi pilihan apabila manfaatnya lebih besar dibandingkan dengan risikonya.

Mekanisme Kerja Obat

Mekanismer kerja ketoconazole adalah menghambat enzim CYP450 14α-demetilase, yang mana enzim ini berguna dalam pembentukan sterol, khususnya pembentukan ergosterol dari substansi awal lanosterol.

Indikasi Obat

Berikut ini adalah beberapa kegunaan funet tablet:

  1. Merupakan obat antijamur yang bekerja pada kulit dan selaput mukosa, seperti athlete’s foot, kurap, infeksi dermatofita pada kulit atau kuku tangan, kandidiasis (infeksi jamur atau sariawan), dan tinea versikolor.
  2. Obat ini memiliki aktivitas terhadap berbagai jenis jamur, seperti Candida, Histoplasma, Coccidioides, dan Blastomyces.
  3. Berdasarkan studi, Ketoconazole juga memiliki sedikit aktivitas antindrogen dan antiglukokortikoid, dimana seringkali zat aktif ini digunakan sebagai lini kedua terapi untuk penyakit prostat, selain itu berguna pula untuk menekan pembentukan glukokortikoid yang akan mengobati Cushing syndrome.

Dosis Obat

Obat harus dikonsumsi sesuai anjuran dokter dan umumnya dikonsumsi sesudah makan atau bersamaan dengan makanan untuk meningkatkan penyerapan.

  • Dosis dewasa: 1 kali sehari 1 tablet atau 200 mg/hari. Durasi pengobatan yang dianjurkan adalah 14 hari. Apabila setelah 14 hari, respon tidak memuaskan, maka pengobatan dapat dilanjutkan hingga setidaknya 1 minggu setelah gejala hilang dan kultur menjadi negatif. Dosis maksimum adalah 400 mg/hari
  • Dosis anak : 0.25 – 0.5 tablet per hari atau 3.3 – 6.6 mg/kgBB/hari. Obat dapat diberikan dalam dosis tunggal.
  • Kandidiasis vagina : 1 kali sehari 2 tablet, yaitu 400 mg/hari selama 5 hari

Efek Samping

Efek samping Funet tablet yang umum terjadi adalah mual, muntah, nyeri perut, dan abnormalitas uji fungsi hepatik. Namun, efek samping yang jarang terjadi adalah pusing, sakit kepala, ruam kulit, urtikaria, pruritus, trombositopenia, parestesia, fotofobia, alopesia, bahkan ginekomastia dan oligospermia.

Kontraindikasi

Obat ini dikontraindikasikan terhadap pasien dengan penyakit hati dan hipersensitivitas terhadap ketoconazole. Penggunaan obat ketoconazole secara oral tidak diperuntukkan bagi pasien dengan infeksi superfisial.

Interaksi Obat

  • Tablet Ketoconazole berinteraksi dengan siklosporin dan mengakibatkan penurunan absorpsi dengan antikolinergik, antasida, H2 bloker, serta mengakibatkan peningkatan waktu protrombin pada pasien yang juga mengonsumsi koumarin.
  • Obat ini juga dapat berinteraksi dengan berbagai obat berikut, yaitu dofetilide, kuinidin, cisaprid, pimozid, disopiramid, metadon, ranolazin, dan dronedaron. Konsentrasi plasma obat tersebut dapat meningkat sebagai akibat konsumsi Funet bersamaan dengan obat tersebut, yang akhirnya dapat mengakibatkan pemanjangan interval QT.
  • Ketokonazole dapat meningkatkan risiko miopati apabila diberikan bersamaan dengan simvastatin.

Perhatian

Beberapa hal yang perlu diperhatikan selama penggunaan ketoconazole adalah.

  1. Pemakaian funet tablet sebaiknya dihentikan apabila muncul ruam kulit atau tanda lain yang menunjukkan reaksi alergi
  2. Funet tablet dapat mengakibatkan pusing dan mengantuk, sebaiknya jangan mengemudi atau menyalakan mesin pada saat menggunakan obat, serta aktivitas lain yang membutuhkan konsentrasi tinggi
  3. Ketoconazole pada pemberian oral diabsorpsi jauh lebih baik dibandingkan dengan golongan imidazole lainnya. Alhasil, tingkat hepatotoksisitas obat ini lebih parah. Oleh karena itu, pemeriksaan kondisi hepatik harus dilakukan secara berkala.
  4. Ketoconazole juga diekskresikan melalui air susu ibu. Oleh karena itu, sebaiknya ibu menyusui menggunakan obat antijamur lain yang lebih aman untuk dikonsumsi.
  5. Menurut FDA, obat ini tergolong dalam kategori C pada wanita hamil.
fbWhatsappTwitterLinkedIn