Fimalbumin adalah salah satu jenis obat yang biasanya diberikan kepada pengguna yang emmiliki gangguan sindrom nefrotik, sirosis hati, edema serebral an kondisi hipoproteinemia lainnya. Obat ini diproduksi dalam bentuk Cairan suntik atau vial oleh Kalbe Farma. Untuk bisa menggunakan Fimalbumin, pengguna bisa membelinya di apotik atau toko obat berlisensi terdekat dengan menyertakan resep resmi dari dokter.
Kandungan Fimalbumin
Fimalbumin memiliki kandungan zat di setiap 1 mL nya diantaranya:
- Normal human serum albumin sebanyak 0,2 gram
- Asetil tritofan atau stabilizer sebanyaj 3,94 mg
- Natrium kaprilat atau stabilizer sebanyak 2,659 mg
Fungsi Fimalbumin
Fimalbumin diketahui memiliki kemampuan untuk membantu meringankan dan mempercepat proses penyembuhan beberapa penyakit dan kelainan. Diantaranya:
- Digunakan untuk mengatasi hipoproteinemia dengan atau tanpa adanya edema
- Mampu mengatasi sindroma nefrotik
- Digunakan untuk pengobatan sirosis hati
- Mampu menyembuhkan edema serebral
- Digunakan untuk mengatasi luka bakar
- Dapat mencegah syok yang bersifat hipovolemik
- Digunakan untuk terapi syok hipovolemik
- Membantu mengatasi hemoragik pankreatitis akut
- Digunakan dalam pengobatan pendarahan
- Dapat mengatasi sepsis
Dosis Penggunaan Fimalbumin
Agar dapat secara tepat mengobati dan memberikan efek yang baik dalam pengobatan penyakit diatas, Fimalbumin perlu diterapkan dalam beberapa jenis dosis dan aturan penggunaan yang tepat. Dosis penggunaan Fimalbumin, adalah sebagai berikut:
- Untuk penderita usia dewasa, dapat diberikan sebanyak 25 hingga 75 gram per harinya. Untuk dosis awal, diberikan juga 100 mL albumn secara IV
- Untuk penderita usia anak, dapat diberikan sebanyak 0,25 hingga 0,5 dari dosis pasien dewasa atau disesuikan dengan rumus 2,2 mL per kilo gram berat badan per harinya
- Pada penderita hemodinamik belum normal, diberikan fimalbumin setelah 15 hingga 30 menit dosis permulaan
Efek Samping Fimalbumin
Fimalbumin memberikan beberapa jenis efek samping seperti obat lainnya pada umumnya. Efek samping sendiri tidak selalu dialami dan dirasakan oleh penggunanya, berikut ini beberapa jenis efek samping yang bisa diperhatikan :
- Pengguna akan merasa mual dan muntah
- Pengguna cenderung mengalami peningkatan air liur
- Pengguna dapat mengalami demam
- Pengguna dimungkinkan merasa menggigil
- Pengguna akan mengalai vascular overload
- Pengguna dapat mengalami hipotensi atau tekanan darah rendah
- Pengguna cenderung mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi
- Pengguna akan mengalami takikardia
Kontraindikasi Fimalbumin
Salah satu manfaat dari mengikuti saran penggunaan Fimalbumin sesuai dengan daftar kontraindikasi adalah mampu menghindari penggunanya dari kondisi yang tidak menguntungkan. Berikut macam-macam kontraindikasi yang harus diperhatikan dengan baik selama menggunakan Fimalbumin:
- Tidak boleh diberikan kepada pengguna yang memiliki alergi terhadap Fimalbumin
- Tidak disarankan diberikan kepada penderita anemia berat, edema paru-paru dan gagal jantung
Hal-hal Yang Harus Diperhatikan
Dalam menggunakan sebuah obat, pengguna harus memperhatikan beberapa hal agar pengguna bisa merasakan efek positif dari penggunaan Fimalbumin, diantaranya:
- Tidak boleh mengonsumsi alkohol selama pengobatan Fimalbumin
- Jauhkan Fimalbumin dari jangkauan anak kecil
- Tidak disarankan untuk membekukan Fimalbumin
- Simpan Fimalbumin jauh dari paparan sinar matahari secara langsung
- Tidak boleh menyimpan Fimalbumin di kamar mandi
- Jauhkan Fimalbumin dari hewan peliharaan
- Tidak disarankan untuk menyimpan Fimalbumin di freezer
- Simpan Fimalbumin di ruangan yang sejuk dan kering
- Tidak boleh melakukan perubahan dosis penggunaan Fimalbumin tanpa sepengetahuan dokter.
Fimalbumin Untuk Wanita Hamil
Sampai saat ini belum ditemukan adanya pernyataan yang dengan tegas menyatakan bahwa pengguna dalam keadaan hamil atau menyusui tidak boleh dan tidak disarankan untuk menggunakan Fimalbumin. Hal ini juga didukung dengan belum adanya penelitian yang mampu membuktikan dengan valid bahwa penggunaan Fimalbumin untuk pengguna dalam keadaan hamil atau menyusui mampu memberikan efek yang buruk dan fatal bagi pengguna, janin dalam kandungan dan bayi yang sedang menyusu. Maka dari itu, penggunaannya dinilai masih diperbolehkan selama dosisnya layak