Erphatrocin adalah obat antibiotik yang berfungsi untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh infeksi. seperti infeksi bakteri, infeksi kulit, infeksi mata, infeksi telinga, infeksi saluran kemih dan pernapasan. atau infeksi yang disababkan oleh pneumococcus, staphylococcus, streptococcus, tetanus, sifilis, gonorrhoea.
Erphatrocin memiliki kemasan berbentuk kapsul sebesar 250 Mg x 10 x 10’s. Erphatrocin di produksi oleh salah satu perusahaan pembuatan obat terbesar di indonesia yaitu Erlimpex.
Adapun perbedaan sakit karna virus dan bakteri, biasanya terkena penyakit yang disebabkan oleh bakteri akan mengalami gejala demam tinggi dan nyeri yang tak tertahankan
Kandungan Erphatrocin
Erphatrocin mengandung antibiotik Erythromycin atau yang biasa dibaca Eritromisin. Banyak jenis antibiotik dan manfaatnya, salah satunya adalah Errytromycin. Erytromycin adalah jenis antibiotik dengan golongan makrolide yang berfungsi untuk mengobati penyakit yang terindikasi infeksi bakteri. Erytromycin bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan bakteri yang akan menyerang tubuh. Erytromycin hanya mengobati penyakit yang terindikasi infeksi bakteri saja, tidak untuk virus.
Fungsi Erphatrocin
Erphatrocin memiliki fungsi untuk mengobati dan mencegah berbagai penyakit yang terindikasi infeksi bakteri seperti:
- Difteri pada orang dewasa dan difteri pada Anak-anak
- Batuk rejan atau Pertusis
- Profilaksis demam
- infeksi bakteri pneumococcus
- infeksi bakteri staphylococcus
- infeksi bakteri streptococcus
- infeksi bakteri tetanus
- infeksi bakteri sifilis
- infeksi bakteri gonorrhoea
Dosis Penggunaan Erphatrocin
- Dewasa : 1 – 2 gram dikonsumsi 2-4x /Hari.
- Anak : 30 – 50 mg/kg berat badan 2-3x /Hari
Dosis tersebut dapat di konsumsi dalam keadaan perut kosong yaitu 1-3 jam sebelum atau sesudah makan. Untuk dosis disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu kepada Dokter/Apoteker karena dosis akan diberikan kepada pasien dengan pertimbangan penyakit yang di derita serta kondisi-kondisi yang lain.
Efek Samping Erphatrocin
Seperti pada halnya obat-obatan lain, Erphatrocin juga memiliki efek samping. Walaupun efek samping tidak selalu terjadi kepada pasien yang mengonsumsi Erphatrocin tapi tidak ada salahnya untuk mengetahui agar kita dapat memberikan penanganan jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Efek Samping Erphatrocin seperti:
- Nyeri
- Pusing
- Mual
- Muntah
- Timbul Ikterus
- Demam
- Leukositosis
- eosinofilia
- Hepatitis kolestatik
- transaminase serum dan kadar bilirubin meningkat
Jika terjadi Efek Samping yang disebabkan oleh Erphatrocin segera hentikan konsumsi obat dan berkonsultasi dengan Dokter/Apoteker. Jangan melakukan penambahan obat/vitamin sebelum berkonsultasi karna tidak semua kandungan dalam obat lain dapat berjalan beriringan dengan kandungan obat Erphatrocin.
Kontraindikasi Erphatrocin
tidak semua obat dan kondisi pasien dapat beriringan dan menerima atau boleh menggunakan obat Erphatrocin. Berikut adalah obat dan kondisi pasien yang tidak boleh mengkonsumsi Erphatrocin:
- Pasien memiliki gangguan fungsi Hati
- Pasien yang memiliki alergi atau hipersensitivitas terhadap antibiotik Erythromycin / eritromisin dan golongan makrolide
- Dalam pengobatan dengan Terfenadine, Astemizole, primozide dan cisapride
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan
Ada hal-hal yang perlu diperhatikan ketika mengkonsumsi obat Erphatrocin, seperti:
- Simpan pada suhu ruangan, tidak terkena cahaya langsung dari matahari
- Jauhkan dari Anak-anak dan hewan peliharaan
- Perhatikan khusus untuk ibu hamil dan menyusui, sebaiknya dikonsultasikan kepada Dokter/Apoteker
- Perhatikan khusus untuk pasien penderita gangguan fungsi hati dan gangguan fungsi ginjal.
- Erphatrocin termasuk obat golongan B. dengan arti Erphatrocin adalah salah satu obat keras dan harus dengan resep dokter
- Jangan menggabungkan obat Erphatrocin dengan obat dan vitamin lain tanpa berkomunikasi terlebih dahulu kepada Dokter/Apoteker
- Perhatikan Dosis Pemakaian yang dianjurkan dokter ataupun dalam kemasan agar tidak terjadi over dosis
- Pastikan jam pemakaian teratur dan terjadwal setiap harinya agar mendapatkan hasil yang maksimal
- Pastikan obat dihabiskan sesuai resep dokter walaupun kondisi sudah membaik namun tetap harus dikonsumsi karna menghindari efek resistensi bakteri
- Jika terjadi Efek Samping segera hentikan konsumsi obat lalu berkonsultasi dengan Dokter/Apoteker