Eraphage termasuk ke dalam golongan obat keras yang hanya bisa didapatkan dengan menggunakan resep dokter.
Komposisi
- Eraphage mengandung 500 mg metformin sebagai senyawa aktifnya
Indikasi
Eraphage diindikasikan untuk mengontrol kadar gula darah pada pasien diabetes melitus tipe 2 yang dapat digunakan sebagai terapi tunggal atau terapi kombinasi dengan obat antidiabetes golongan lain
Mekanisme Kerja Obat
Diabetes melitus merupakan suatu penyakit yang berkaitan erat dengan hormon insulin. Pada diabetes melitus tipe 2, terjadi penurunan produksi hormon insulin dan/atau terjadi penurunan sensitivitas jaringan otot dan lemak terhadap insulin yang kemudian akan menyebabkan hiperglikemia (kadar glukosa di dalam darah yang terlalu tinggi).
Hormon insulin merupakan hormon yang beperan menjaga kadar glukosa darah tetap normal. Hormon ini memberi sinyal kepada berbagai jaringan tubuh, terutama jaringan lemak dan otot untuk mengambil glukosa dari aliran darah untuk digunakan sebagai sumber energi atau disimpan sebagai cadangan energi. Oleh karena itu, penurunan produksi insulin atau jaringan lemak dan otot yang tidak peka terhadap insulin dapat menyebabkan hiperglikemia.
Metformin yang terkandung dalam Eraphage adalah salah satu obat antidiabetes golongan biguanida, yang bekerja dengan cara meningkatkan sensitivitas atau kepekaan jaringan otot dan lemak terhadap hormon insulin dan juga menurunkan produksi glukosa di hati.
Dosis dan Cara Penggunaan
- Dosis Eraphage biasanya disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pasien dan dapat berbeda-beda antar pasien, namun biasanya dosis awalnya adalah 2 x 500 mg dalam sehari yang kemudian dapat ditingkatkan sampai maksimal 2000 mg/hari
- Konsumsilah Eraphage setelah suapan pertama saat Anda makan
- Telanlah kaplet Eraphage dengan bantuan sedikit air dalam keadaan utuh (jangan dikunyah, digerus atau dihancurkan)
- Usahakan untuk mengkonsumsi Eraphage pada waktu yang sama setiap harinya untuk mendapatkan efek yang maksimal
Kontraindikasi
Pasien yang memiliki kondisi-kondisi berikut tidak diperbolehkan menggunakan Eraphage:
- Hipersensitif (alergi) terhadap metformin
- Gagal jantung kongestif
- Ketoasidosis diabetik
- Penyakit ginjal parah
- Ibu menyusui
Kategori Keamanan bagi Ibu Hamil dan Menyusui
- Eraphage termasuk ke dalam kategori B, yaitu obat yang cukup aman untuk digunakan oleh ibu hamil
- Eraphage dikontraindikasikan bagi ibu menyusui karena obat ini diekskresikan / dikeluarkan oleh tubuh melalui ASI dan dikhawatirkan dapat menimbulkan efek samping negatif bagi bayi
Efek Samping
Berikut adalah efek samping yang mungkin timbul setelah penggunaan Eraphage:
Tidak semua pasien yang menggunakan Eraphage akan mengalami efek samping di atas. Namun jika Anda merasakan efek samping apapun, baik yang telah disebutkan di atas maupun efek samping lainnya setelah mengkonsumsi Eraphage, segeralah konsultasikan kepada dokter atau apoteker agar efek samping tersebut bisa segera ditindaklanjuti.
Interaksi Obat
Berikut adalah obat dan makanan yang dapat menimbulkan interaksi obat jika digunakan bersamaan dengan Eraphage:
- Obat-obat berikut dapat meningkatkan efek Eraphage jika digunakan secara bersamaan: selegiline, tranilsipromin
- Obat-obat berikut dapat meningkatkan efek Eraphage jika digunakan secara bersamaan: albiglutide, amiodaron, fluoksetin, fluvoksamin, levofloksasin, ondansetron, simetidin, siprofloksasin, quinidine, sertraline, trimetoprim
- Obat-obat berikut dapat menurunkan efek Eraphage jika digunakan secraa bersamaan: amlodipin, atazanavir, diltiazem, estradiol, etinilestradiol, fenitoin, isoniazid, klorpromazin, nelvinapir, nicardipine, nifedipine, verapamil
- Obat-obat berikut memiliki efek samping dapat meningkatkan kadar glukosa dalam darah (sehingga memiliki efek yang berlawanan dengan Eraphage): aripiprazole, asenapine, klozapin
- Obat-obat berikut dapat meningkatkan toksisitas Eraphage jika digunakan secara bersamaan: benazepril, captopril, lisinopril
- Obat-obat berikut dapat saling meningkatkan efek jika digunakan bersamaan dengan Eraphage: digoksin, insulin
Ingatlah untuk selalu mengkonsultasikan mengenai obat apapun (sintetis maupun herbal) yang sedang atau akan Anda gunakan kepada dokter dan/atau apoteker untuk memastikan bahwa penggunaan obat tersebut bersamaan dengan Eraphage tidak akan menimbulkan efek samping yang merugikan bagi Anda.
Jika ternyata obat tersebut tidak bisa digunakan bersamaan dengan Eraphage, dokter atau apoteker mungkin akan menyarankan pemberian jeda waktu antara konsumsi Eraphage dengan konsumsi obat lainnya atau mengganti salah satu obat dengan obat lain sebagai alternatif.
Perhatian
- Jangan memulai atau mengulangi pengobatan menggunakan Eraphage tanpa resep dari dokter
- Jangan mengubah dosis Eraphage yang telah diresepkan untuk Anda
- Jangan menghentikan pengobatan menggunakan Eraphage tanpa anjuran dari dokter
- Lakukan kontrol secara rutin ke dokter agar dokter bisa melakukan penyesuaian terapi jika diperlukan (misalnya menyesuaikan dosis Eraphage atau menggantinya dengan obat lain)
- Penggunaan Eraphage pada pasien dengan kondisi berikut dapat meningkatkan risiko terjadinya asidosis: penyakit ginjal, gangguan fungsi hati, usia lebih dari 80 tahun, dan baru menjalani pemeriksaan radiologi dengan menggunakan agen pengkontras
- Sebelum mengkonsumsi Eraphage atau obat apapun, selalu perhatikan kondisi obatnya, jika Anda melihat ada perubahan warna (misalnya terdapat bercak-bercak warna pada tablet) atau perubahan bentuk obat, jangan gunakan obat tersebut dan segera tanyakan kepada apoteker mengenai apa yang harus Anda lakukan
- Selalu perhatikan tanggal kadaluwarsa Eraphage atau obat apapun yang akan Anda gunakan, pastikan obat tersebut belum melewati masa kadaluwarsanya
- Simpanlah Eraphage pada suhu kamar di tempat yang kering dan terlindung dari sinar matahari langsung, jauhkan dari jangkauan anak-anak