Crome – Fungsi – Obat Apa – Dosis Dan Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Crome termasuk ke dalam golongan obat keras yang hanya bisa didapatkan dengan menggunakan resep dokter.

Komposisi

Crome tersedia dalam bentuk sediaan tablet dan injeksi.

  • Setiap tablet Crome mengandung 10 mg karbazokrom natrium sulfonat
  • Setiap mL injeksi Crome mengandung 10 mg karbazokrom natrium sulfonat

Indikasi

Crome diindikasikan untuk mengehentikan pendarahan pada kulit, mukosa, saluran pencernaan, dan membran internal, juga dapat digunakan untuk menghentikan pendarahan abnormal yang terjadi selama atau sesudah operasi

Mekanisme Kerja Obat

Pendarahan merupakan hal yang sering dialami manusia, mulai dari pendarahan ringan akibat teriris pisau saat sedang memasak sampai pendarahan yang cukup berat misalnya akibat kecelakaan atau tindakan operasi. Umumnya, tubuh dapat menghentikan pendarahan yang terjadi dengan membentuk benang-benang fibrin (dibuat dari fibrinogen, yaitu salah satu komponen darah) dan agregat platelet (dibuat dengan cara merangsang terjadinya perlekatan antar keping darah / platelet) yang akan menutup sumber pendarahan.

Namun, ada kalanya pendarahan yang terjadi tidak bisa dihentikan oleh tubuh. Pada saat seperti inilah dibutuhkan obat yang dapat membantu menghentikan pendarahan tersebut, karena pendarahan yang terjadi secara terus menerus dapat menyebabkan terjadinya penurunan tekanan darah secara drastis akibat hipovolemia yang kemudian dapat menyebabkan kematian.

Salah satu obat yang bisa digunakan adalah karbazokrom natrium sulfonat. Karbazokrom bekerja dengan cara merangsang terjadinya perlekatan antar keping darah / platelet. Agregat / gumpalan platelet yang terbentuk kemudian dapat membantu menutup sumber pendarahan.

Dosis dan Cara Penggunaan

  1. Dosis Crome tablet untuk dewasa: 30-90 mg/hari yang dibagi dalam 3 dosis
  2. Dosis Crome injeksi untuk dewasa: 25-100 mg yang disuntikkan secara intravena (disuntikkan ke dalam pembuluh darah vena) atau 10 mg yang disuntikkan secara intramuskular (ke dalam jaringan otot) atau subkutan (ke bawah lapisan kulit)
  3. Crome tablet dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan
  4. Jika Anda menggunakan bentuk sediaan tablet, telanlah tablet Crome dengan bantuan sedikit air dalam keadaan utuh (jangan digerus, dikunyah atau dihancurkan)
  5. Pemberian Crome injeksi dilakukan dengan cara disuntikkan secara intravena, intramuskular atau subkutan sehingga pemberiannya hanya boleh dilakukan oleh tenaga medis yang kompeten seperti dokter atau perawat

Kontraindikasi

Pasien dengan kondisi-kondisi berikut tidak diperbolehkan menggunakan Crome:

  • Hipersensitif (alergi) terhadap karbazokrom natrium sulfonat

Kategori Keamanan bagi Ibu Hamil dan Menyusui

  • Karbazokrom natrium sulfonat termasuk ke dalam kategori B, yaitu obat yang cukup aman untuk digunakan oleh wanita yang sedang dalam masa kehamilan
  • Belum diketahui apakah karbazokrom natrium sulfonat diekskresikan / dikeluarkan oleh tubuh melalui ASI, konsultasikanlah dengan dokter jika Anda mendapat resep Crome atau obat lainnya yang mengandung karbazokrom natrium sulfonat saat masih dalam masa menyusui

Efek Samping

Berikut adalah efek samping yang mungkin timbul setelah penggunaan Crome:

  1. Anoreksia
  2. Rasa tidak nyaman di perut
  3. Urin yang berubah warna menjadi oranye
  4. Ruam pada kulit
  5. Mual
  6. Muntah
  7. Pruritus

Tidak semua pasien akan mengalami efek samping di atas setelah menggunakan Crome. Namun, jika Anda merasakan efek samping apapun, baik yang telah disebutkan di atas maupun efek samping lainnya setelah menggunakan Crome, segeralah konsultasikan hal tersebut kepada dokter atau apoteker agar bisa segera ditindaklanjuti.

Interaksi Obat

Saat ini belum ada data yang menunjukkan adanya interaksi antara karbazokrom natrium sulfonat dengan obat-obatan lain, namun selalu konsultasikan mengenai obat apapun (sintetis maupun herbal) yang sedang atau akan Anda gunakan kepada dokter dan/atau apoteker untuk memastikan bahwa penggunaan obat tersebut bersamaan dengan Crome tidak akan menimbulkan efek samping yang merugikan bagi Anda.

Perhatian

  1. Jangan memulai atau mengulangi pengobatan menggunakan Crome tanpa resep dari dokter karena pemberian dan dosis obat ini perlu disesuaikan dengan kondisi Anda yang perlu diilai dengan seksama
  2. Jangan mengubah dosis Crome yang telah diresepkan oleh dokter
  3. Jangan menghentikan pengobatan menggunakan Crome tanpa anjuran dokter
  4. Crome diberikan kepada pasien dengan cara disuntikkan secara intravena (ke dalam pembuluh darah vena), intramuskular (disuntikkan ke dalam jaringan otot), atau subkutan (disuntikkan ke jaringan di bawah kulit), pemberiannya harus dilakukan dengan cara yang benar dan di tempat yang tepat untuk menghasilkan efek yang diinginkan dan menghindari terjadinya komplikasi, oleh karena itu pemberian obat ini hanya boleh dilakukan oleh tenaga medis yang kompeten seperti dokter atau perawat
  5. Jika Anda lupa mengkonsumsi Crome segeralah minum obatnya jika jadwal minum obat berikutnya belum terlalu dekat, jika jadwal minum obat berikutnya sudah dekat, minumlah obat pada jadwal berikutnya dengan dosis normal (jangan menggandakan dosis Crome untuk menggantikan dosis yang terlewat)
  6. Usahakan untuk mengkonsumsi Crome pada jam yang sama setiap harinya untuk memaksimalkan efek obat, juga untuk membuat Anda terbiasa dan ingat untuk meminumnya setiap hari
  7. Simpan Crome pada suhu kamar, di tempat yang kering dan terlindung dari cahata matahari langsung
  8. Sebelum mengkonsumsi Crome atau obat apapun, selalu perhatikan kondisi obatnya, jika Anda melihat ada perubahan warna (misalnya terdapat bercak-bercak warna pada tablet) atau perubahan bentuk obat, jangan gunakan obat tersebut dan segera tanyakan kepada apoteker mengenai apa yang harus Anda lakukan
  9. Selalu perhatikan tanggal kadaluwarsa Crome atau obat apapun yang akan Anda gunakan, pastikan obat tersebut belum melewati tanggal kadaluwarsanya
fbWhatsappTwitterLinkedIn