Colidium – Fungsi – Obat Apa – Dosis Dan Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Colidium adalah jenis obat dengan fungsi mengatasi dan mengobati masalah diare akut. Obat diare satu ini tergolong kedalam golongan agoniopioid reseptor.

Kandungan Colidium

Colidium mengandung zat aktif berupa Leoperamide Hydrochloride. Obat diare ini ini tergolong kedalam golongan agoniopioid reseptor bekerja dengan cara mengurangi aktivitas pleksus myenteric usus besar yang kemudian membuat ritme kontraksi pada usus menjadi lambat.

Fungsi Colidium

Kegunaan, manfaat, serta fungsi Colidium dipaparkan dibawah ini, seperti :

  1. Untuk mengatasi dan mengobati penyebab diare dan jenis-jenisnya seperti diare akut nonspesifik, diare ringan, diare kronis akibat reseksi usus.
  2. Untuk mengatasi dan mengobati sindrom iritasi usus.
  3. Untuk mengatasi dan mengobati diare kronis sekunder untuk penyakit atau penyebab radang usus.
  4. Juga dapat mengatasi, mengobati dan mengurangi maslah jumlah tinja (feses) yang memiliki ileostomy atau bisa disebut re-routing usus melalui lubang bedah di perut.

Dosisi Penggunaan Colidium

Dosisi Colidium diberikan sebagai berikut :

  1. Penggunaan dosis lazim 6 (enam) hingga 8 (delapan) mg satu hari. Dosis maksimal adalah 16 (enam belas) mg per hari.
  2. Diare akut untuk dewasa adalah untuk dosis awal 4 (empat) mg, kemudian ditambahkan 2 (dua) mg setiap habis buang air besar. Digunakan selama lima hari.
  3. Diare kronik untuk dewasa adalah untuk dosis awal 4 (empat) hingga 8 (delapan) mg, kemudian ditambahkan 2 (dua) mg setiap habis buang air besar. Dosis maksimal tidak boleh lebih dari 16 (enam belas) mg per hari.
  4. Dosisi bagi anak usia 9 (sembilan) hingga 12 (dua belas) tahun adalah 2 (dua) mg diberikan 4 (empat) kali sehari. Penggobatan maksimal dilakukan selama 5 (lima) hari.
  5. Dosisi bagi anak usia 4 (empat) hingga 8 (delapan) tahun adalah1 (satu) mg diberikan 3 (tiga) hingga 4 (empat) kali sehari. Penggobatan maksimal dilakukan selama 3 (tiga) hari.

Catatan : Dosis diatas bukanlah pengganti resep dokter melaikan hanyalah sekadar informasi yang umumnya digunakan. Anda tidak bisa sembarangan menggunakan obat ini, pasalnya Colidium tergolong kedalam obat yang harus melalui resep dokter atau ahli medis jika hendak mendapatkan manfaat yang maksimal.

Efek Samping Colidium

Dibawah ini merupakan informasi tentang efek samping yang pada umumnya timbul selama menggunakan Colidum, diantaranya :

  1. Menyebabkan pusing alias sakit kepala.
  2. Menyebabkan mual.
  3. Menyebabkan muntah.
  4. Menyebabkan mulut kering.
  5. Menyebabkan sembelit.
  6. Menyebabkan kantuk.
  7. Penyebab kram perut.

Selain efek samping  diatas, berikut ini efek samping yang jarang timbul namun mempunyai dampak serius, antara lain :

  1. Dapat menyebabkan mengakolon toksik.
  2. Dapat menyebabkan ileus paralitik.
  3. Dapat menyebabkan angioedema.
  4. Dapat menyebabkan anafilaksis atau bahaya awamnya reaksi alergi.
  5. Dapat menyebabkan retensi urin.
  6. Dapat menyebabkan eritema multifone

Apabila Anda mendapati atau merasakan efek samping yang membuat kondisi semakin memburuk, dan terjadi keadaan mengkhawatirkan segera hubungi dokter atau ahli medis terdekat agar menperoleh pertolongan medis yang sesuai.

Kontraindikasi Colidium

Seperti kebanyakan obat pada umumnya, Colidum memiliki kontraindikasi terhadap obat dan keadaan tertentu, berikut informasinya, antara lain :

  1. Dapat meningkatkan retensi racun dan pengedapan megakolon toksis pada pengobatan infeksi C, defificile.
  2. Tidak diperkenankan untuk obat terapi utama pada pasien disentri akut.
  3. Kontraindikasi terhadap anak dibawah usia 3 (tiga) tahun yang memiliki sakit seperti sistemik, dehidrasi, dan kekurangan gizi.

Hal-hal yang Harus Diperhatikan

Saat anda menggunakan Colidium, perhatikan hal-hal dibawah ini, antara lain :

  1. Patuhi resep dokter.
  2. Colidium dapat menyebabkan rasa kantuk. Hindari aktivitas seperti mengendarai kendaraan atau mengopersikan mesin.
  3. Selalu berkomunikasi dengan keluarga atau orang terdekat agar Anda tetap dalam pengawasan serta mendapatkan pertolongan jika terjadi keadaan darurat.

Colidium untuk Wanita Hamil

FDA (badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat) memasukkan obat diare ini kedalam obat katagori C (dibaca : mungkin berisiko) bagi wanita hamil. Kendati demikian, bagi Anda yang hendak menggunakan Colidium jangan lupa konsultasi terlebih dahulu kepada dokter atau ahli medis kepercayaan agar kesetan janin dalam kandungan tetap terjaga serta  terhindar dari ancaman gangguan lainnya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn