Cirloid – Fungsi – Obat Apa – Dosis Dan Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Obat Cirloid adalah merupakan sebuah obat yang masuk kedalam kelompok obat-obatan sistem vasodilator perifer dan aktivator serebral, yang dimana obat Cirloid ini biasanya digunakan untuk mengatasi keluhan dan gejala psikosis ringan sampai sedang akibat kemunduran daya mental yang terjadi pada usia lanjut. Obat Cirloid ini mengandung senyawa Co-dergocrine mesylate seperti dihydroergocristine, dihydroergocornine, dan dihydroergocryptine mesylate.

Obat Cirloid sendiri diproduksi oleh Fahrenheit c/o, yang dimana dalam pendistribusiannya di Indonesia dilakukan oleh PT. Pratapa Nirmala. Dalam peredaranya sendiri, PT. Pratapa Nirmala mendistribusikan obat Cirloid ini dalam kemasan tablet berkekuatan 4.5 mg. Oleh BPOM sendiri, obat Cirloid ini dimasukkan kedalam golongan obat keras, yang dimana untuk memperolehnya memerlukan rujukan dan resep dari dokter.

Indikasi:

Berikut adalah indikasi dari penggunaan obat Cirloid yang perlu dipahami dan diperhatikan oleh pengguna sebelum menggunakan obat Cirloid ini, yaitu sebagai berikut:

  • Mengatasi berbagai macam keluhan dan juga gejala penyakit psikosis baik ringan maupun sedang yang telah diakibatkan oleh kemunduran daya mental pada usia lanjut

Dosis & Cara Penggunaan:

Berikut adalah penggunaan dosis dari penggunaan obat Cirloid yang perlu dipahami dan diperhatikan oleh pengguna sebelum menggunakan obat Cirloid ini, yaitu sebagai berikut:

  • Berikan obat Cirloid ini 3 kali sehari, dengan masing-masing waktu diberikan 1-2 mg (3-6 mg per hari), atau sebanyak 4,5 mg per hari yang langsung diminum sebelum sarapan pagi.

Kontra Indikasi:

Berikut adalah beberapa list kontra indikasi dari penggunaan obat Cirloid yang perlu dipahami dan diperhatikan oleh pengguna sebelum menggunakan obat Cirloid ini, yaitu sebagai berikut:

  • Dilarang menggunakan obat Cirloid ini, apabila pengguna memiliki riwayat hipersensitif terhadap kandungan yang terdapat pada obat Cirloid, seperti senyawa Co-dergocrine mesylate: dihydroergocristine, dihydroergocornine, dan  dihydroergocryptine mesylate.
  • Hindari penggunaan obat Cirloid ini untuk para pengguna sedang mengalami kondisi Bradikardia berat.
  • Menurut Food and Drug Association Amerika, obat Cirloid ini masuk kedalam obat kategori C, yang artinya pada hewan percobaan telah terbukti dapat menyebabkan efek samping pada janin hewan percobaan tersebut. Oleh sebab itu penggunaannya terhadap ibu hamil tidak disarankan.

Efek Samping:

Berikut adalah beberapa list efek samping dari penggunaan obat Cirloid yang perlu dipahami dan diperhatikan oleh pengguna sebelum menggunakan obat Cirloid ini, yaitu sebagai berikut:

  1. Sakit kepala
  2. Gangguan pencernaan.
  3. Kantuk yang sangat
  4. Diare
  5. Nyeri perut
  6. Pusing
  7. Anemia
  8. Bercak merahan pada kulit.
  9. Gatal pada kulit
  10. Insomnia
  11. Gelisah
  12. Asma
  13. Lemah otot
  14. Gejala Flu

Interaksi dengan Obat Lain:

Berikut adalah beberapa list efek samping hasil dari interaksi obat Cirloid dengan obat-obatan lainnya yang perlu dipahami dan diperhatikan oleh pengguna sebelum menggunakan obat Cirloid ini, yaitu sebagai berikut:

  • Hindari penggunaan obat Cirloid bersamaan dengan obat-obatan Kortikosteroid seperti obat Fenotiazin ataupun obat Estrogen, karena hal tersebut dapat menyebabkan berkurangnya manfaat dari obat Cirloid tersebut.
  • Tidak disarankan untuk menggunakan obat pengencer darah seperti obat Warfarin, pada saat pengguna menggunakan obat Cirloid ini, karena hal tersebut dapat menyebabkan menurunnya efek farmakodinamik obat Warfarin.
  • Dilarang menggunakan obat Cirloid ini bersamaan dengan obat-obatan golongan probenesid, karena hal tersebut dapat menyebabkan meningkatnya resiko terkenanya efek samping obat Cirloid

Peringatan dan Perhatian:

Berikut adalah beberapa list peringatan dari penggunaan obat Cirloid yang perlu dipahami dan diperhatikan oleh pengguna sebelum menggunakan obat Cirloid ini, yaitu sebagai berikut:

  1. Hati-hati dalam menggunakan obat Cirloid ini untuk para pengguna yang menderita penyakit epilepsi.
  2. Gunakan obat Cirloid ini sesuai dengan dosis yang telah ditentukan oleh produsen ataupun oleh dokter yang memberikan resep, hal tersebut perlu dilakukan agar terhindar dari gejala overdosis akibat penggunaan berlebihan obat Cirloid ini.
  3. Pada saat menggunakan obat Cirloid ini, disarankan untuk para pengguna untuk tidak banyak melakukan kegiatan yang memeras otak..
  4. Pada para pecandu alkohol, pemberian obat Cirloid ini harus dilakukan secara berhati-hati karena dapat meningkatkan resiko terkenanya kerusakan ginjal dan hati bagi penggunanya.
fbWhatsappTwitterLinkedIn