Bufabron – Fungsi – Obat Apa – Dosis dan Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pada artikel kali ini kita akan membahas salah satu obat yang memikili kandungan aktif Theophylline Monohydrate, yang sering sekali digunakan sebagai obat yang berguna untuk mengatasi, mencegah atau mengobati penyakit yang terjadi disaluran pernafasan seperti berbagai Jenis Asma kronis, Obstruksi aliran udara hingga penyakit paru – paru kronis. Obat tersebut bernama Bufabron. Untuk mengetahui secara detail mengenai fungsi, cara kerja hingga efek samping dari Bufabron, silahkan simak penjelasan dibawah ini.

Obat Apa

Bufabron merupakan salah satu obat yang memiliki kandungan aktif Theophylline Monohydrate, dan dibuat oleh perusahaan farmasi Zenith dan PT. Bufa Aneka. Theophylline Monohydrate merupakan salah satu obat Anti-asma dan Bronkodilator golongan Derivat Xanthine. Obat ini biasanya dikombinasikan dengan beberapa obat – obatan lain, yang juga berfungsi untuk mengatasi gangguan saluran pernafasan.

Namun perlu diketahui bahwa Theophylline Monohydrate tidaklah bekerja dengan terlalu cepat. Jadi tidak terlalu cocok untuk digunakan kepada orang-orang yang memiliki gangguan pernafasan dengan tingkat yang cukup parah atau akut. Berikut ini, rangkuman singkat mengenai obat Bufabron.

  1. Komposisi
    • Theophylline Monohydrate
  2. Produsen
    • Perusahaan farmasi Zenith
    • PT. Bufa Aneka
  3. Golongan Obat
    • Anti-asma dan Bronkodilator
    • Obat Keras
    • Harus dengan Resep Dokter
    • Kategori Obat C
  4. Kemasan / Sediaan Obat
    • Capsule 130 mg dengan kemasan 10 x 10 per dus
    • Syrup 43.33 mg/5 mL dengan kemasan 100 Ml
  5. Nama Lain
    • Asmadex; Asmano; Asmasolon; Asthma soho, Broncophylin, Bronsolvan; Brontez; Bufakris;
    • Citobron; Cospamic; Dibron Sr; Euphyllin retard; Euphyllin retard mite;
    • Grafasma; Ifasma; Napadrin; Neo Asma; Neo Napacin; Neo Yekasthma;
    • New Ascaps; Oskadryl Asma; Resteo Sr; Retaphyl; Teosal; Theobron; Tusapres

Fungsi Obat

Seperti yang telah kami tuliskan diatas, Bufabron memiliki fungsi untuk menjadi media obat yang dikonsumsi oleh orang – orang dengan penyakit gangguan pernafasan. Adapun gangguan pernafasan yang dapat menggunakan obat Bufabron ini adalah :

Cara kerja dari obat ini adalah dengan memperlebar saluran pernafasan dengan cara menghambat timbulnya enzim fosfodiesterase, sehingga menghasilkan jalur pernafasan yang cukup lebar agar udara yang masuk ke paru-paru semakin meningkat. Ketika udara yang masuk meningkat, maka secara otomatis pernafasan akan semakin lancar. Selain itu, Bufabron juga bekerja untuk mencegah timbulnya iritan lain dan membantu terjadinya efek relaksasi otot polos sewaktu gangguan pernafasan terjadi.

Kontraindikasi

Perlu diketahui bahwa obat ini merupakan salah satu obat Bronkodilator yang termasuk kedalam golongan obat keras. Oleh sebab itu, obat ini dapat memberikan kontraindikasi yang cukup berbahaya ketika digunakan oleh para pengguna yang juga memiliki kondisi kesehatan lain selain gangguan pernafasan. Adapun beberapa kondisi kesehatan yang dapat memberikan kontraindikasi dalam penggunaan Bufabron adalah :

  1. Hipersensitivitas terhadap zat  Theophylline Monohydrate yang terkandung didalam Bufabron
  2. Gejala Tukak Lambung, Benign prostatic hyperplasia, Hipertensi, Laktasi
  3. Gangguan kejang, Penyakit ulkus peptikum aktif, Tirotoksikosis
  4. Memiliki kondisi penyakit atau gangguan tubuh seperti Angina pektoris, Gejala Penyakit Gula Darah  (Diabetes), Glaukoma dan Hipoksemia berat

Ketika pengguna memiliki beberapa kondisi kesehatan lain yang dapat memicu timbulnya kontraidikasi penggunaan Bufabron seperti yang kami tuliskan diatas, sebaiknya tetap berhati – hati dan selalu awasi kondisi pengguna. Apabila timbul gejala kontraindikasi yang cukup parah, maka hentikan penggunaan obat dan hubungilah dokter terdekat.

Dosis

Dibawah ini merupakan dosis atau takaran penggunaan obat Bufabron secara umum yang kami dapatkan dari berbagai sumber. Adapun dosisnya adalah :

  1. Dosis Sediaan Capsule
    • Untuk pengguna Dewasa adalah 1 kapsul yang diberikan 3x sehari
    • Untuk pengguna Anak-anak adalah 1/2 kapsul yang diberikan 3x sehari
  2. Dosis Sediaan Syrup
    • Untuk pengguna Dewasa adalah 1 sendok makan yang diberikan 3x sehari
    • Untuk pengguna Anak – anak adalah 1/2 sendok makan yang diberikan 3x sehari
  3. Dosis Lain
    • Untuk pengguna Dewasa adalah 300-1000 mg yang dibagi kedalam 3-4 dosis sehari atau dengan dosis sediaan lepas lambat dengan ukuran obat 175-500 mg yang diberikan kedalam 2 dosis sehari.
    • Untuk pengguna Anak – anak di bawah usia 6 tahun tidak direkomendasikan
    • Untuk pengguna Anak – anak dengan usia 6-12 tahun dan dengan berat badan 20-35 kg adalah 120-250 mg yang terbadi kedalam 2 dosis sehari
    • Untuk pengguna Anak – anak dengan usia di atas 12 tahun dan dibawah 18 tahun, dosisnya adalah 250-500 mg yang terbagi kedalam 2 dosis sehari.

Jika dalam penggunaan obat Bufabron terjadi beberapa reaksi efek samping ataupun terjadi gejala over dosis, maka segeralah untuk melakukan beberapa hal dibawah ini.

  1. Segera berikan karbon aktif kepada pengguna untuk mencegah terjadinya Absorbsi Theophylline ke dalam darah.
  2. Pada tahapan yang cukup parah, usahakan untuk mengeluarkan obat yang sudah dikonsumsi dengan cara membilas lambung
  3. Pertahankan agar saluran napas tetap terbuka dengan cara memberikan bantuan pernafasan menggunakan selang oksigen, ketika pengguna mengalami kejang.
  4. Pada pasien Kejang-kejang Saat Tidur atau kejang karena hal lain, dapat memberikan injeksi diazepam dengan dosis 0.1-0.3 mg per Kg berat badan.

Meskipun kami menuliskan dosis umum, tapi tidak dibenarkan menggunakan dosis yang kami tuliskan tanpa berkonsultasi dengan dokter. Karena meskipun kamu memiliki penyakit gangguan pernafasan dengan dosis yang kami tuliskan, tapi kondisi kesehatan kamu belum tentu sama. Jadi untuk mengetahui dosis yang tepat, mintalah saran dan resep dari dokter yang menangani kondisi kesehatan kamu.

Interaksi Obat

Penggunaan Bufabron secara bersamaan dengan obat-obatan lain, juga dapat menimbulkan adanya interaksi obat yang dapat berakibat buruk bagi kondisi kesehatan pengguna. Untuk itu selalu awasi dan perhatikan kondisi tubuh dan kesehatan pengguna. Adapun beberapa jenis atau merk obat yang dapat berinteraksi dengan Bufabron adalah :

    1. Simetidin, Eritromisin, Troleandomisin
    2. Kontrasepsi oral, Derivat xantin, Rifampulisin.
    3. Alkohol, Benzodiazepin (Diazepam, Flurazepam, dan Lorazepam)
    4. Litium, Antikoagulan oral
    5. Adenosine, Allopurinol, Cimetidine, Disulfiram, Methotrexate
    6. Kortikosteroid, diuretik, Betabloker, Fenitoin, Isoproterenol yang digunakan pada intravena
    7. Morisizin, dan Sulfinpirazon

Efek Samping

Selain dapat menimbulkan Kontraindikasi dan Interaksi obat yang cukup berbahaya ketika penggunaannya tidak dilakukan secara benar, Bufabron juga dapat memberikan efek samping mulai dari yang ringan hingga berbahaya. Adapun beberapa efek samping yang mungkin saja terjadi adalah :

  1. Takipnea, Urtikaria, Pruritus, Angioedema, Jari dan tangan berkedut, Leukopenia, Trombositopenia
  2. Badan Panas Kepala Pusing dan Mual, Muntah, Nyeri epigastrium, Kram perut, Anoreksia, Sakit kepala, Kegelisahan, Gugup, Insomnia, Pusing

Efek samping diatas, kemungkinan akan muncul apabila Bufabron digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama dengan dosis yang cukup tinggi. Untuk itu, tetaplah berhati – hati.

Saran Penggunaan

Meskipun Bufabron memiliki manfaat yang cukup besar untuk mengatasi berbagai jenis gangguan pernafasan, tapi obat ini juga dapat memberikan kontraindikasi, interaksi hingga efek samping yang juga dapat merugikan penggunanya. Oleh sebab itu sebelum menggunakan Bufabron, kami menyarankan agar :

  1. Selalu memperhatikan kondisi tubuh dan kesehatan pengguna
  2. Konsultasikanlah kondisi tubuh dan kondisi kesehatan kepada dokter
  3. Mintalah saran mengenai tatacara penggunaan obat kepada dokter terlebih jika obat ini dikombinasikan dengan obat lain
  4. Beritahukan segala jenis obat-obatan yang masih dikonsumsi
  5. Beritahukan riwayat kesehatan, riwayat alergi atau Hipersensitifitas yang dimiliki

Selain kelima point diatas, yang perlu kamu ketahui adalah obat ini termasuk kedalam kategori obat C yang kemungkinan besar memberikan reaksi buruk seperti Teratogenik atau Embroisidal serta reaksi lain terhadap perkembangan janin ketika digunakan oleh wanita hamil. Obat ini juga dapat keluar bersamaan dengan Air Susu Ibu (ASI).Oleh sebab itu, kami menyarankan agar setiap pengguna untuk :

  1. Jika pengguna sedang dalam kondisi hamil atau sedang melakukan program kehamilan dan berencana untuk hamil dalam waktu dekat, sebaiknya mempertimbangkan apakah manfaat yang diterima akan lebih besar dari risiko.
  2. Jika pengguna sedang melakukan program ASI Ekslusif, sebaiknya mempertimbangkan apakah manfaat yang diterima akan lebih besar dari risiko.
  3. Jika pengguna sedang dalam kondisi hamil, sedang melakukan program kehamilan, sedang berencana untuk hamil dalam waktu dekat atau sedang melakukan program ASI Ekslusif, maka sebaiknya menggunakan obat gangguan pernafasan lainnya yang tidak berbahaya bagi kondisi janin yang dikandung atau bayi yang disusui.

Demikianlah penjelasan kami mengenai salah satu obat yang berguna untuk mengatasi, mengobati dan mencegah timbulnya Kondisi Gangguan pada Sistem Pernapasan yang berbahaya. Semoga penjelasan diatas dapat memberikan manfaat bagi kamu semua pembaca setia Halosehat.com.

fbWhatsappTwitterLinkedIn