Kita tentu pernah merasakan rasa sakit atau nyeri pada beberapa bagian tubuh kita, seperti berbagai Jenis Sakit Kepala, sakit gigi, telinga serta pada bagian-bagian tubuh lainnya. Pada beberapa kondisi tubuh, seorang wanita juga sering kali merasakan nyeri yang berbeda dari biasanya ketika sedang menstruasi atau sedang haid. Ketika rasa nyeri terjadi, tentunya kita langsung berpikir untuk mengonsumsi obat-obatan tradisional maupun medis agar rasa nyeri tersebut berangsur-angsur hilang.
Atas dasar itulah untuk memudahkan kamu mendapatkan obat yang berguna untuk mengatasi rasa sakit atau nyeri yang terjadi, maka pada artikel kali ini kami akan membahas salah satu obat yang berguna untuk meredakan rasa sakit atau rasa nyeri pada kondisi tubuh seperti yang telah kami jelaskan pada awal tulisan ini. Tanpa berlama-lama lagi, langsung saja simak penjelasannya dibawah ini.
Obat Apa
Obat yang berguna untuk meredakan rasa sakit atau rasa nyeri yang kami maksud adalah Brufen, yang dibuat atau diproduksi oleh perusahaan farmasi PT Abbott Indonesia. Obat Brufen dibuat menggunakan kandungan Ibuprofen. Ibuprofen sendiri merupakan salah satu jenis obat Nonsteroidal Anti-Inflammatory Drugs (NSAID). Cara kerja dari ibuprofen adalah menghambat berkembangnya enzim Siklooksigenase (COX). Enzim Siklooksigenase inilah, yang menimbulkan Prostaglandin sehingga tubuh merasa sakit atau nyeri peradangan ketika tubuh sedang mengalami luka.
Setelah Ibuprofen berhasil menghambat perkembangan enzim Siklooksigenase maka Prostaglandinyang muncul atau yang berkembang semakin sedikit, sehingga rasa nyeri atau rasa sakit yang dirasakan juga semakin berkurang. Berbeda dengan obat NSAID lainnya, Ibuprofen menimbulkan efek samping yang lebih sedikit. Selain digunakan untuk mengurangi rasa sakit atau rasa nyeri, Ibuprofen juga digunakan untuk mengatasi pembengkakan pada tubuh ataupun demam. Kandungan Ibuprofen inipula yang membuat Brufen masuk ke dalam salah satu jenis obat Nonsteroidal Anti-inflammatory Drugs (NSAID). Berikut ini rangkuman lengkap mengenai obat Brufen.
- Komposisi
- Ibuprofen 200 mg, 400 mg dan 600 mg / Tablet
- Ibuprofen 100 mg / 5 mL Syrup
- Kemasan
- Botol 60 mL syrup
- Box 10 x 10 Film Coated Tablet 200 mg, 400 mg dan 600 mg
- Produsen
- PT Abbott Indonesia
- Golongan Obat
- Obat keras yang dapat dibeli tanpa atau menggunakan resep dokter
- Analgesik (Non Opiat) dan Antipiretik dengan lambang K Merah
- Obat Lain Yang Sama
- Arfen, Arthrifen/Arthrifen Forte, Brufen/Brufen Forte,Bufect/Bufect Forte, Farsifen, Ibukal, Iprox,
- Ostarin, Proris/Proris Forte, Prosic, Prosinal, Rhelafen/Rhelafen Forte, Spedifen, Yariven, Anafen, Dofen 400, Dolofen-F, Ethifen, Fenatic, Fenris, Ibufen, Ibufenz, Ibufenz Supposit, Ibuprofen Indo
- Farma, Lexaprofen, Mofen, Moris/Moris Forte, Prifen, Profen, Ribunal dan Xepafe
Fungsi Obat
Seperti yang telah kami jelaskan pada awal tulisan ini, bahwa fungsi Brufen adalah untuk mengurangi rasa sakit atau rasa nyeri pada bagian tubuh. Efek dari Brufen bekerja sebagai analgesik dan antipiretik. Adapun beberapa rasa sakit atau rasa nyeri yang dapat diminimalisir oleh Brufen adalah :
- Obat Sakit Gigi yang terjadi sebelum atau setelah gigi dicabut, sakit kepala, sakit kepala sebelah atau migrain hingga pusing karena demam, sakit pada bagian telinga
- Nyeri otot ataupun nyeri sendi yang diakibatkan oleh rematik atau asam urat, nyeri akibat adanya penyakit batu ginjal
- Nyeri pasca operasi, nyeri ketika sedang menstruasi atau haid, nyeri atau sakit ketika demam baik karena kondisi tubuh sedang menurun atau demam karena Imunisasi Campak atau imunisasi rutin lainnya
- Nyeri atau sakit akibat pembengkakan, nyeri atau sakit akibat terjadinya peradangan pada tubuh
- Nyeri yang terjadi karena radang artritis seperti rheumatoid arthritis, osteoarthritis dan radang sendi muda
- Nyeri karena gangguan non-sendi atau otot rangka, nyeri karena dismenorea
- Membantu menurunkan demam
Kontraindikasi
Meskipun Brufen merupakan salah satu obat yang bisa dibeli dengan atau tanpa resep dokter, tapi obat ini juga dapat memberikan beberapa kontra indikasi apabila digunakan oleh pengguna yang memiliki kondisi tubuh tertentu. Oleh sebab itu perhatikanlah beberapa kondisi kesehatan, sebelum menggunakan Brufen dan sebaiknya konsultasikan kondisi tubuh kepada dokter. Tujuannya adalah agar tubuh mendapatkan manfaat yang positif dari obat Brufen.
Adapun beberapa kondisi tubuh yang harus diwaspadai ketika ingin mengkonsumsi Brufen adalah :
- Pasien yang memiliki riwayat alergi terhadap Ibuprofen, aspirin, atau obat NSAID lainnya
- Pasien yang telah menjalani operasi by-pass jantung tidak diperbolehkan mengkonsumsi Brufen
- Pasien yang memiliki masalah ginjal, asma, hati, tukak lambung atau radang usus
- Pasien penderita Gejala Demam Berdarah tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi broken karena kemungkinan besar obat ini akan meningkatkan risiko terjadinya kebocoran kapiler dan gagal jantung
- Pasien yang memiliki masalahKesehatan lain seperti tekanan darah tinggi, serangan jantung, edema, pembekuan darah, anemia, riwayat stroke, diabetes, pembengkakan badan yang cukup parah
Karena begitu banyaknya kontraindikasi yang dapat ditimbulkan oleh obat Brufen, maka penggunaan obat ini haruslah benar-benar diperhatikan dan menggunakan dosis yang tepat. Perlu kami tekankan bahwa meskipun kami menuliskan dosis pada tulisan artikel ini, namun dosis yang kami tuliskan tidak dapat digunakan tanpa persetujuan dokter. Kami sangat menganjurkan orang-orang yang ingin menggunakan Brufen, untuk berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter agar kondisi dan kesehatan tubuh dapat diketahui sebelum menggunakan Brufen.
Adapun beberapa dosis pemakaian secara umum yang dapat kami tuliskan adalah :
- Dosis Sediaan Tablet
- Dosis awal adalah 1200 MG dibagi ke dalam 3-4x dosis penggunaan per hari
- Dosis pemeliharaan adalah 600 sampai 800 mg dibagi ke dalam tiga sampai empat dosis penggunaan per hari
- Dosis dewasa
- Sebagai Cara Menghilangkan Nyeri Saat Haid adalah 200-400 mg setiap 4 sampai 6 jam
- Untuk mengatasi Osteoarthritis dan Reumatoid Arthritis adalah 400-800 mg setiap 6 sampai 8 jam
- Untuk mengatasi nyeri ringan hingga sedang dan demam adalah 200-400 mg setiap 4 sampai 6 jam. dosis yang lebih besar dari 400 mg memiliki Efikasi yang lebih besar
- Dosis anak
- Untuk mengatasi Penyebab Demam Berkepanjangan dengan usia 6 bulan sampai 12 tahun adalah 10 mg per Kg berat badan untuk satu kali pemberian setiap 6 hingga 8 jam
- Untuk mengatasi nyeri pada bayi dan anak adalah 4-10 mg per Kg berat badan untuk satu kali pemberian setiap 6 sampai 8 jam
- Untuk anak yang mengidap Reumatoid Artritis dengan usia 6 bulan hingga 12 tahun, dosis normalnya adalah 30-40 mg per Kg berat badan per hari dibagi ke dalam 3-4x pemberian mulai dosis terendah hingga dosis tritasi. Untuk kondisi yang lebih ringan dapat menggunakan dosis 20 mg per kg berat badan per hari
- Untuk anak pengidap Patent Ductus Arteriosus yang lahir dengan usia kandungan di bawah 32 minggu dengan berat badan sewaktu lahir 500-1500Gr, dosisnya adalah 10 mg per kg berat badan yang dibagi kedalam 2 dosis pemberian. Yakni 5 mg per Kg berat badan setelah 24 jam dan 5 mg lagi setelah 48 jam.
- Dosis Sediaan Syrup
- Dosis dewasa adalah 2 sendok teh sebanyak 3-4x per hari
- Dosis anak usia 8 sampai 12 tahun adalah 2 sendok teh sebanyak 3-4x per hari
- Dosis anak usia 3 sampai 7 tahun adalah 1 sendok teh sebanyak 3-4x per hari
- Dosis anak usia 1 sampai 2 tahun adalah 1/2 sendok teh sebanyak 3-4x per hari
Interaksi Obat
Obat pereda nyeri yang satu ini dapat berinteraksi dengan beberapa obat lain ketika digunakan secara bersama-sama. Oleh sebab itu perhatikanlah beberapa penggunaan Brufen ketika digunakan secara bersamaan dengan obat-obatan di bawah ini.
- Ketika digunakan bersamaan dengan obat Antikoagulan seperti Warfarin atau Kumarin, Brufen kemungkinan dapat memicu peningkatan risiko Penyebab Lambung Berdarah
- Efektivitas obat Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor seperti Enalapril atau obat diuretik seperti Urosemide dan hydrochlorothiazide dapat menurun jika digunakan bersamaan dengan Brufen
- Dapat menurunkan efek Aspirin ketika digunakan untuk mengobati Cardioprotection ataupun Cara Mencegah Stroke
Selain obat-obatan di atas, kandungan Ibuprofen juga dapat berinteraksi buruk ketika digunakan terhadap beberapa obat seperti obat jantung dan tekanan darah.
Selain dapat menimbulkan kontraindikasi dan interaksi obat yang cukup banyak, Brufen juga menimbulkan beberapa efek samping mulai dari yang ringan hingga yang cukup parah terlebih bila penggunaan obat tidak dilakukan secara benar. Adapun beberapa efek samping dari Brufen atau Efek Samping Ibuprofen yang sering kali muncul adalah :
- Sakit kepala, gugup dan muntah / muntah darah, diare, keluarnya darah melalui urin, penglihatan kabur, ruam kulit, gatal – gatal
- Hipertensi, Nekrolisis epidermal toksik, Serangan Jantung, Sindrom Stevens-Johnson, gangguan saluran Gastrointestinal
- Gangguan jantung, penyakit kuning hingga Hepatitis
Demikianlah penjelasan kami mengenai obat Brufen yang mengandung Ibuprofen. Kami menyarankan agar setiap orang yang ingin menggunakan obat ini, selalu berhati-hati dan usahakanlah untuk berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter. Jangan sampai karena penggunaan obat yang salah kondisi tubuh malah semakin buruk.