Bon-One – Fungsi – Obat Apa – Dosis Dan Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Obat Bon-One sendiri adalah merupakan sejenis obat yang masuk kedalam kelompok obat-obatan Nutraceutical, yang seringkali digunakan untuk mengatasi berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh karena adanya gangguan metabolisme vitamin D didalam tubuh. Selain itu obat Bon-One ini juga seringkali digunakan untuk meredakan gejala hipokalsemia, mengatasi nyeri tulang, serta mencegah pengkroposan tulang.

Obat Bon-One ini diketahui diproduksi oleh Teijin Pharma Limited, yang dimana dalam peredarannya di Indonesia didistribusikan oleh PT. Dipa Pharmalab Intersains. Di Indonesia, obat Bon-One ini dikemas dan dijual dalam bentuk tablet berukuran 0.25 mcg, 0.5 mcg, dan 1 mcg. Obat Bon-One ini telah didaftarkan ke BPOM, dan oleh BPOM obat Bon-One ini dimasukkan kedalam kelompok obat keras, yang dimana dalam penggunaannya sendiri tidak boleh dilakukan tanpa menggunakan resep dan juga rujukan dari dokter.

Obat Bon-One ini memiliki kandungan senyawa Alfacalcidol, yang dimana senyawa Alfacalcidol sendiri berkerja dengan cara menstabilkan kadar kalsium di dalam plasma darah sehingga aktifitas mentabolisme kalsium dalam tubuh dapat terkontrol dengan baik.

Indikasi:

Dibawah ini ada beberapa indikasi dari pemakaian obat Bon-One ini, yang perlu diketahui dan diperhatian secara teliti oleh pengguna sebelum menggunakan obat ini, yaitu sebagai berikut:

  1. Mengatasi penyakit osteoporosis atau pengeroposan tulang.
  2. Mengobati metabolisme abnormal vitamin D yang diakibatkan oleh Hipoparatiroidisme, yaitu sebuah kondisi medis akibat berkurangnya hormon paratiroid secara drastis di dalam tubuh penderita.
  3. Mengatasi penyakit rakitis, yaitu penyakit yang menyebabkan terjadinya pelunakan dan melemahnya tulang.
  4. Memperbaiki metabolisme vitamin D yang abnormal pada penderita penyakit ginjal kronik
  5. Mengatasi penyakit Rikckets, yaitu sebuah penyakit yang menyebabkan tulang menjadi rapuh, yang diakibatkan karena kekurangan vitamin D. Obat Bon-One ini seringkali digunakan untuk penderita penyakit Rikckets yang resisten terhadap vitamin D.
  6. Untuk terapi penyakit osteomalasia, yaitu sebuah penyakit yang menyebabkan kerusakan pada tulang sehingga mengakibatkan tulang menjadi rapuh dan mudah patah.
  7. Mengatasi gejala hipokalsemia, yaitu sebuah gejala medis akibat berkurangnya jumlah kalsium yang ada dalam plasma darah.
  8. Mengobati kondisi medis Hiperparatiroidisme sekunder, yaitu kondisi medis akibat berlebihannya produksi kelenjar hormon paratiroid yang diproduksi oleh empat buah kelenjar kecil yang berada di bagian leher.

Dosis & Cara Penggunaan:

Dibawah ini ada beberapa dosis dan cara penggunaan dari pemakaian obat Bon-One, yang perlu diketahui dan diperhatian secara teliti oleh pengguna sebelum menggunakan obat ini, yaitu sebagai berikut:

Pemberian obat Bon-One untuk penderita penyakit gagal ginjal kronik:

  • Berikan dosis sebanyak 0.5 mcg sekali dalam sehari.
  • Dosis dapat ditambah menjadi 1 mcg sekali dalam sehari, tergantung dari respon pengguna terhadap obat Bon-One ini.

Pemberian obat Bon-One untuk mengobati osteoporosis:

  • Berikan dosis sebanyak 0.01 – 0.03 mcg per kg berat badan sekali dalam sehari untuk pengguna anak-anak.
  • Berikan dosis sebanyak 0.5 – 1 mcg per kg berat badan sekali dalam sehari untuk pengguna dewasa.

Pemberian obat Bon-One untuk mengobati hipoparatiroid:

  • Berikan dosis sebanyak 1 mcg sekali dalam sehari.
  • Dosis dapat ditambahkan maksimal menjadi 4 mcg sekali dalam sehari, tergantung dari respon pengguna terhadap obat Bon-One ini.

Kontra Indikasi:

Dibawah ini ada beberapa kontra indikasi dari pemakaian obat Bon-One, yang dimana hal ini perlu diketahui dan diperhatian secara teliti oleh pengguna sebelum menggunakan obat ini, yaitu sebagai berikut:

  • Hindari penggunaan obat Bon-One ini apabila pengguna sedang mengalami kondisi medis hiperkalsemia, yaitu kondisi medis yang terjadi akibat adanya penumpukan kalsium di dalam tubuh penderitanya.
  • Dilarang menggunakan obat Bon-One ini untuk pengguna yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap senyawa yang terkandung dalam obat Bon-One ini, yaitu senyawa Alfacalcidol.
  • Tidak diperkenankan untuk menggunakan obat Bon-One ini, apabila pengguna sedang mengalami metastatic calcification, yaitu kondisi medis yang menyebabkan penderitanya mengalami pelemahan kepadatan tulang.
  • Pada pengguna yang menderita penyakit hiperkalsiuria, baik hiperkalsiuria absortif (peningkatan absorbsi kalsium di usus), hiperkalsiuria resorptil (gangguan reabsorbsi kasium di tubuls ginjal), ataupun hiperkalsiuria renal (peningkatan reabsorbsi kalsium di tulang) sangat tidak disarankan untuk menggunakan obat Bon-One ini.

Efek Samping:

Dibawah ini ada beberapa efek samping yang dapat muncul dari pemakaian obat Bon-One, yang dimana hal ini perlu diketahui dan diperhatian secara teliti oleh pengguna sebelum menggunakan obat ini, yaitu sebagai berikut:

  1. Vertigo sementara.
  2. Gatal-gatal
  3. Ruam kulit
  4. Nausea
  5. Sedikit gangguan pada detak jantung.
  6. Anorexia
  7. vomiting
  8. Mulut kering
  9. Kerusakan hati.
  10. Hematopoiesis
  11. Imsomnia atau mengalami gangguan tidur
  12. Mual
  13. Muntah.
  14. Peningkatan sensitivitas mata terhadap cahaya
  15. Hilangnya nafsu makan.
  16. Merasa haus
  17. Hemostasis
  18. Thamuria.
  19. Peningkatan enzim ALT (transaminase alanina) sedikit.
  20. Diare
  21. Pruritus
  22. Iritasi mata.
  23. Rhinorrhea.
  24. Enzim AST (transaminase aspartat) dalam darah mengalami peningkatan sedikit.
  25. Rasa tidak nyaman di bagian epigastrium.
  26. Hiperkalsemia atau penumpukan kalsium didalam tubuh.
  27. Giperfosfatemir
  28. Mengalami rasa lelah.
  29. Mengantuk.
  30. Penurunan libido.
  31. Sembelit.
  32. Sensasi ada rasa logam didalam mulut.
  33. Kerusakan ginjal ringan.
  34. Penurunan berat badan.
  35. Demam.
  36. Mata merah
  37. Pankreatitis.
  38. Poliuria
  39. Arthralgia
  40. Mialgia
  41. Peningkatan kolesterol HDL dalam darah.
  42. Sakit kepala.

Interaksi dengan Obat Lain:

Dibawah ini ada beberapa hasil interaksi obat Bon-One dengan obat-obatan lainnya, apabila digunakan secara bersamaan. Oleh sebab itulah hal ini perlu diketahui dan diperhatian secara teliti oleh pengguna sebelum menggunakan obat ini, yaitu sebagai berikut:

  1. Hindari penggunaan obat Bon-One ini bersamaan dengan obat-obatan jenis Thiazide diurectics seperti obat Bendroflumethiazine, karena interaksi dari kedua obat-obatan tersebut dapat menyebabkan penurunan ekskresi kalsium didalam urin sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan meningkatnya jumlah kalsium didalam darah.
  2. Dilarang mengkonsumsi obat Bon-One ini bersamaan dengan obat digoxin ataupun obat cardia glycosides, karena interaksi kedua obat tersebut dapat mengakibatkan meningkatnya denyut nadi secara tidak normal sehingga dapat menyebabkan penggunanya menjadi tidak sadarkan diri.
  3. Jangan menggunakan obat Bon-One ini bersamaan dengan jenis Obat-obatan seperti obat Phenobarbital, Carbamazepine, dan Phenytoin, karena interaksi obat-obatan tersebut dapat menyebabkan berkurangnya manfaat dari penggunaan obat Bon-One tersebut.
  4. Tidak disarankan menggunakan obat Bon-One ini bersamaan dengan obat-obatan yang mengandung fosfor, karena interaksi dari obat-obatan tersebut dapat meningkatkan resiko pengguna untuk terkena penyakit hyperphosphataemia.
  5. Kombinasi antara obat Bon-One dengan obat-obatan jenis estrogen dan juga jenis antiresorptif, dapat digunakan untuk memperkuat dan memperlancar pengobatan penyakit osteoporosis.
  6. Hindari penggunaan obat Bon-One ini bersamaan dengan obat-obatan berjenis suplemen kalsium, ataupun yang mengandung vitamin D serta turunannya, karena hal tersebut dapat memperbesar resiko terkenanya penyakit hiperkalsemia pada pengguna.
  7. Ketika obat Bon-One ini digunakan bersama dengan obat antasida, obat pencahar perut, ataupun obat-obatan yang mengandung magnesium, interaksinya dapat menyebabkan pengguna mengalami peningkatan terkena risiko penyakit giperalyuminemii ataupun penyakit hypermagnesemia
  8. Penggunaan obat Bon-One bersamaan dengan obat-obatan seperti obat Colestipol, Orlistat ataupun Colestyramine sangat tidak disarankan, karena dapat menyebabkan meningkatnya kadar vitamin D secara signifikan di dalam darah pengguna.

Peringatan dan Perhatian:

Dibawah ini ada beberapa peringatan dari pemakaian obat Bon-One, yang dimana hal ini perlu diketahui dan diperhatian secara teliti oleh pengguna sebelum menggunakan obat ini, yaitu sebagai berikut:

  • Untuk pengguna yang sedang mengalami gangguan ginjal, hati, serta paru-paru, penggunaan obat Bon-One ini harus dilakukan secara berhati-hati dan dengan dosis yang dikurangi.
  • Waspadai efek samping akibat penggunaan obat Bon-One ini untuk pengguna yang sedang menderita penyakit jantung.
  • Hati-hati menggunakan obat Bon-One ini, untuk pengguna yang sedang hamil. Karena menurut BPOM amerika, obat Bon-One ini dimasukkan kedalam obat kategori C, yang dimana obat-obatan yang masuk kedalam kategori C telah terbukti secara klinis dapat menyebabkan efek samping pada janin di hewan percobaan.
  • Jangan menggunakan obat Bon-One ini melebihi dari dosis yang disarankan, karena dikhawatirkan dapat menyebabkan overdosis dan juga hiperkalsemia pada penggunanya
  • Perhatikan selalu kadar kalsium yang ada pada darah pengguna, apabila sedang melakukan terapi dengan menggunakan obat Bon-One ini.
  • Simpan obat Bon-One ini pada tempat yang kering dan juga tempat yang tidak terkena cahaya matahari langsung.
fbWhatsappTwitterLinkedIn