Beta One – Fungsi – Obat Apa – Dosis Dan Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Obat Beta One atau yang nama generiknya bernama obat Bisoprolol, adalah merupakan sejenis obat yang masuk kedalam golongan obat antihipertensi, yang dimana obat Beta One ini seringkali digunakan untuk mengatasi permasalahan hipertensi (tekanan darah tinggi). Selain itu obat Beta One juga dapat digunakan untuk mengatasi penyakit gagal jantung dan juga kondisi Angina Pektoris Stabil.

Setiap tablet obat Beta One ini sendiri mengandung senyawa Bisoprolol fumarate, yang dimana senyawa Bisoprolol fumarate ini bekerja dengan cara menghalangi aktifitas kardioselektif (reseptor beta 1), yang nantinya akan menyebabkan turunnya frekuensi denyut jantung (kronotropik negatif) dan kontraktilitas otot jantung (inotropik negatif), sehingga akhirnya dapat mengurangi beban pada jantung serta otot jantung.

Obat Beta One ini diproduksi oleh PT. Hexpharm Jaya, dan kemudian didistribusikan secara luas ke masyarakat dalam bentuk tablet berkekuatan 2,5 mg dan 5 mg oleh PT. Dankos Indonesia. Obat Beta One sendiri telah didaftarkan ke BPOM oleh PT. Hexpharm Jaya, yang kemudian oleh BPOM dimasukkan kedalam kelompok obat keras, yang dimana labelnya diberi warna merah dengan huruf K ditengahnya. Oleh karena obat Beta One masuk kedalam golongan obat keras, maka penggunaannya harus menggunakan resep dan rujukan dari dokter.

Indikasi:

Obat Beta One ini diketahui memiliki beberapa indikasi pada penggunaannya, oleh sebab itu hal ini perlu diketahui dan diperhatikan oleh pengguna sebelum menggunakan obat ini, yaitu sebagai berikut:

  • Mengatasi Hipertensi Esensial (Penyakit tekanan darah tinggi yang disebabkan oleh faktor genetik dan juga lingkungan yang pada akhirnya menyebabkan fenotipe hipertensif).
  • Digunakan untuk terapi penyakit Gagal Jantung (Jantung gagal memompa darah ke seluruh tubuh)
  • Mengobati Angina Pektoris Stabil (rasa nyeri pada dada yang diakibatkan karena terhambatnya aliran darah menuju ke jantung).

Dosis & Cara Penggunaan:

Obat Beta One ini diketahui memiliki beberapa cara penggunaan dosis pada saat menggunakannya, Oleh sebab itu untuk dapat mendapatkan manfaat optional dari penggunaan obat ini, maka pengguna wajib mengetahui dan memperhatikannya, yaitu sebagai berikut:

Dosis untuk mengobati Hipertensi Esensial:

  • Pemberian dosis awal: berikan dosis sebanyak 5 mg per hari
  • Apabila dibutuhkan, dosis dapat ditingkatkan menjadi 10 mg per hari, yang dimana peningkatan dosis ini baru dapat dilakukan setelah 1-2 minggu dari penggunaan dosis sebelumnya.
  • Dosis maksimal dapat ditingkatkan hingga 20 mg per hari, jangan melebihi dosis maksimal ini agar terhindar dari overdosis obat.

Dosis untuk mengobati penyakit Gagal Jantung:

  • Pemberian dosis awal: berikan dosis sebanyak 5-10 mg per hari
  • Apabila dibutuhkan, dosis dapat ditingkatkan menjadi 10-15 mg per hari, yang dimana peningkatan dosis baru dapat dilaksanakan setelah 1-2 minggu dari penggunaan dosis sebelumnya.
  • Dosis maksimal yang diperbolehkan hanya 20 mg per hari, jangan melebihi dosis maksimal ini agar terhindar dari overdosis obat.

Dosis untuk mengatasi kondisi Angina Pektoris Stabil:

  • Pemberian dosis awal: berikan dosis sebanyak 1,25 mg per hari
  • Apabila dibutuhkan, dosis dapat ditingkatkan dengan titrasi 1,25 mg menjadi 2,5 mg menjadi 3,75 mg menjadi 5 mg sehari
  • Peningkatan dosis baru ini baru dapat dilaksanakan 1-2 minggu setelah pertama kali menggunakan dosis sebelumnya.
  • Dosis maksimal yang diperbolehkan hanya 10 mg per hari, jangan melebihi dosis maksimal ini agar terhindar dari masalah serius.

Kontra Indikasi:

Obat Beta One ini diketahui memiliki beberapa kontra indikasi pada penggunaannya, sehingga hal tersebut perlu diketahui dan diperhatian oleh pengguna sebelum menggunakan obat ini, yaitu sebagai berikut:

  1. Untuk pengguna yang memiliki riwayat alergi terhadap senyawa Bisoprolol, disarankan untuk segera menghentikan penggunaan obat Beta One ini.
  2. Dilarang keras menggunakan obat Beta One ini, pada saat pengguna sedang mengalami syok kardiogenik.
  3. Obat Beta One ini oleh FDA (Food and Drug Administration), dimasukkan kedalam golongan obat Kategori C, karena telah terbukti menimbulkan efek samping terhadap janin yang dikandung oleh hewan uji coba. Oleh sebab itu-lah maka penggunaan obat Beta One ini sangat tidak disarankan digunakan untuk ibu hamil.
  4. Pada penderita Sinusitis bradikardi berat ( denyut detak jantung dibawah 55x per menitnya), penggunaan obat Beta One ini sangat dilarang untuk digunakan.
  5. Obat Beta One ini terbukti dapat terlarut dan terbawa ke dalam ASI, oleh karena itu-lah penggunaan obat ini pada ibu menyusui sangat tidak diperkenankan.
  6. Pada pengguna yang mengalami Sinus Rhytm Arterioventricular Block derajat 2 dan 3, sangat tidak disarankan melanjutkan penggunaan obat Beta One ini.
  7. Penggunaan obat Beta One pada penderita penyakit gagal Jantung kelas IV dan inotropik i.v, sangat dilarang keras menggunakan obat ini. Karena akan memperburuk kondisi penyakit Jantung yang diderita pengguna.

Efek Samping:

Obat Beta One ini diketahui memiliki efek samping tertentu yang dapat muncul pada saat penggunaannya, oleh sebab itu hal ini perlu diperhatian dan diketahui dengan baik oleh pengguna sebelum menggunakan obat ini, yaitu sebagai berikut:

  1. Keram perut
  2. Diare
  3. Pusing
  4. Somnolen (kesadaran menurun)
  5. Kesemutan (Parestesia)
  6. Ekstremitas dingin
  7. Sakit kepala
  8. Mual (nausea)
  9. Muntah (vomitus)
  10. Mengantuk
  11. Radang tenggorokan
  12. Mengi (nafas berbunyi atau bengek).
  13. Disfungsi seksual
  14. Bradikardi (jantung berdetak lambat)
  15. hipotensi (tekanan darah menjadi rendah)
  16. Mati rasa (baal)
  17. Sesak nafas
  18. Kemerahan pada kulit (rash)
  19. Gatal-gatal
  20. Kelelahan otot

Interaksi dengan Obat Lain:

Obat Beta One ini diketahui memiliki efek tertentu yang dapat muncul apabila digunakan bersamaan dengan obat-obatan jenis lain. Oleh sebab itu-lah hal ini perlu diperhatian secara teliti oleh pengguna sebelum menggunakan obat ini, yaitu sebagai berikut:

  1. Hindari mengkonsumsi alkohol pada saat sedang mengkonsumsi obat Beta One, karena hal tersebut dapat menyebabkan menurunnya tekanan darah tiba-tiba secara drastis sehingga menyebabkan meningkatkan risiko terkena efek samping obat Beta One.
  2. Hindari penggunaan obat Beta One ini dengan obat-obatan anagonis ca seperti obat Diltiasem, obat Rifampisin, obat Klonidin ataupun obat verapamil, karena hal tersebut dapat menyebabkan berkurangnya manfaat dari penggunaan obat Beta One tersebut.
  3. Kombinasi antara obat Beta One dengan obat-obatan antihipertensi lainya dapat mempercepat dan memperkuat efek antidepresan trisiklik
  4. Efek farmakologi dari obet Beta One ini dapat meningkat apabila obat Beta One ini dikonsumsi bersamaan dengan jenis obat-obat penghambat enzim protease, seperti obat ritonavir.
  5. Penggunaan obat-obatan anti jamur yang digolongkan kedalam kelompok azole seperti obat conivaptan ataupun obat ketoconazole bersamaan dengan obat Beta One ini dapat menyebabkan meningkatnya konsentrasi plasma dari senyawa Bisoprolol fumarate yang ada pada obat Beta One.
  6. Jangan mengkonsumsi obat Beta One ini pada saat sedang melakukan terapi dengan
  7. Obat Beta One ini masih masih dapat digunakan bersamaan dengan obat-obatan golongan diuretik, antasida dan obat-obatan antiinflamasi non-steroid.
  8. Jenis obat-obatan seperti warfarin ataupun indomethacin masih bisa dipergunakan bersamaan dengan obat Beta One, karena senyawa Bisoprolol fumarate yang ada pada obat Beta One tidak akan menimbulkan reaksi terhadap ikatan protein yang ada pada obat-obatan tersebut.

Peringatan dan Perhatian:

Obat Beta One ini diketahui memiliki beberapa peringatan penggunaan yang perlu diketahui pengguna sebelum menggunakan obat Beta One ini agar terhindar dari efek buruknya, yaitu sebagai berikut:

  1. Selalu monitoring kesehatan pengguna obat Beta One ini, apabila pengguna memiliki riwayat mengalami penyakit ginjal dan gangguan fungsi hati.
  2. Pengguna yang menderita penyakit gagal jantung akut, masih diperbolehkan menggunakan obat Beta One ini. Namun penggunaannya harus selalu dilakukan secara hati-hati
  3. Untuk penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), penggunaan obat Beta One harus setengah dari dosis yang seharusnya atau bahkan dosis yang lebih rendah lagi sesuai dengan reaksi yang ditimbulkan dari dosis sebelumnya.
  4. Hati-hati dalam menggunakan obat Beta One ini, apabila pengguna sedang mengalami kondisi hipoglikemia (kadar gula dalam darah dibawah normal). Karena dikhawatirkan terjadi sesuatu yang serius, walaupun hal tersebut jarang terjadi
  5. Pada penderita penyakit asma sendiri masih diperbolehkan menggunakan obat Beta One ini. namun penggunaannya tetap harus dilakukan secara berhati-hati dan harus selalu dimonitoring kesehatannya.
  6. Tidak diperkenankan mengendarai kendaraan bermotor dijalan raya ataupun mengoperasikan mesin yang membutuhkan konsentrasi tinggi, karena obat Beta One ini dapat menyebabkan rasa kantuk terhadap penggunanya
  7. Hati-hati menggunakan obat Beta One ini, apabila pengguna sedang melakukan penghentian terapi beta-blocker
  8. Untuk pengguna yang sedang mengalami kondisi Tirotoksikosis (hormon tiroid berkerja secara berlebihan didalam tubuh), penggunaan obat Beta One ini harus digunakan secara berhati-hati.
  9. Pada pengguna yang telah lanjut usia, haru selalu berhati-hati dalam menggunakan obat Beta One ini, karena dikhawatirkan terkena efek samping dari penggunaan obat tersebut.
  10. Selalu waspadai efek samping yang mungkin dapat muncul dari penggunaan obat Beta One ini, untuk pengguna yang menderita penyakit diabetes.
  11. Simpan obat Beta One ini ditempat yang bersuhu ruangan, dan jangan sampai obat Beta One ini terkena cahaya matahari langsung.
fbWhatsappTwitterLinkedIn