Avandia – Fungsi – Obat Apa – Dosis dan Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Avandia termasuk ke dalam golongan obat keras yang hanya bisa didapatkan dengan menggunakan resep dokter.

Komposisi

Avandia mengandung 4 mg rosiglitazon maleat

Indikasi

Avandia diindikasikan untuk mengontrol kadar glukosa darah pada pasien diabetes tipe 2, dikombinasikan dengan diet makanan dan olahraga secara teratur

Mekanisme Kerja Obat

Kadar glukosa dalam darah kita dapat mengalami peningkatan sesaat setelah kita memakan makanan yang mengandung glukosa atau senyawa yang dapat diubah menjadi glukosa. Pada kondisi normal, hormon insulin yang diproduksi oleh pankreas akan menurunkan kadar glukosa yang meningkat ini agar kembali ke nilai normal. Namun, pada penderita diabetes tipe 2, tubuh kesulitan untuk mengontrol kadar glukosa dalam darah karena kurangnya produksi insulin atau sel-sel tubuh tidak merespon rangsangan dari insulin.

Rosiglitazon merupakan salah satu obat antidiabetes golongan tiazolidinedion, yaitu obat yang dapat meniru cara kerja insulin untuk menurunkan kadar glukosa dalam darah dengan cara merangsang reseptor PPAR-γ (Peroxisome Proliferators Activated Receptor-γ) di dalam inti sel. Perangsangan reseptor ini akan menyebabkan se membentuk dan mengeluarkan GLUT (Glucose Transporter / Transporter Glukosa) ke bagian luar membran sel. GLUT adalah suatu protein yang akan menangkap glukosa dari aliran darah kemudian memasukkannya ke dalam sel untuk digunakan dalam metabolisme atau disimpan sebagai glikogen atau lemak.

Dosis dan Cara pemberian

  • Dosis awal Avandia yang dianjurkan adalah 4 mg/hari, jika pasien tidak menunjukkan hasil yang membaik, dosis dapat ditingkatkan menjadi 8 mg/hari
  • Avandia dapat diminum sebelum atau sesudah makan
  • Telan tablet Avandia dengan bantuan sedikit air dalam keadaan utuh (jangan dikunyah, dihancurkan atau digerus)

Kontraindikasi

Pasien yang memiliki kondisi-kondisi berikut tidak diperbolehkan menggunakan Avandia:

  • Hipersensitif (alergi) terhadap rosiglitazon
  • Ketoasidosis diabetik
  • Gagal jantung kelas III atau IV
  • Penyakit hati

Kategori Keamanan bagi Ibu Hamil dan Menyusui

  • Rosiglitazon termasuk ke dalam kategori C, yaitu obat yang hanya boleh digunakan oleh ibu hamil jika manfaat yang diperoleh melebihi risiko efek samping terhadap janin yang mungkin timbul
  • Penggunaan rosiglitazon dikontraindikasikan pada ibu menyusui karena dikhawatirkan dapat menimbulkan efek negatif bagi bayi

Efek Samping

Berikut adalah efek samping yang mungkin timbul setelah penggunaan Avandia:

  1. Hiperkolesterolemia / kolesterol tinggi
  2. Edema
  3. Hipertensi / darah tinggi
  4. Diare
  5. Infeksi saluran napas atas
  6. Gagal jantung / gagal jantung kongestif

Tidak semua pasien yang menggunakan Avandia akan mengalami efek samping di atas. Namun jika Anda merasakan adanya efek samoping setelah meminum obat ini seperti diatas, segeralah konsultasikan kepada dokter atau apoteker agar efek samping tersebut bisa segera ditindaklanjuti.

Interaksi Obat

Berikut adalah obat dan makanan yang dapat menimbulkan interaksi obat jika digunakan bersamaan dengan Avandia:

  1. Peningkatan efek obat-obat berikut bisa terjadi jika digunakan bersamaan dengan rosiglitazon: eluxadoline, valsartan
  2. Obat-obat berikut dapat meningkatkan efek rosiglitazon: gemfibrozil, klaritromisin
  3. Obat-obat berikut bersifat menurunkan kadar glukosa darah seperti rosiglitazon sehingga penggunaan keduanya secara bersamaan dapat meningkatkan risiko terjadinya hipoglikemia: albiglutide, siprofloksasin, gemifloksasin, insulin, levofloksasin, moksifloksasin
  4. Obat-obat berikut dapat meningkatkan kadar glukosa darah sehingga dapat menurunkan efek rosiglitazon: aripiprazole, asenapine, olanzapine, risperidone
  5. Obat-obat berikut dapat menurunkan efek rosiglitazon: atazanavir
  6. Toksisitas atorvastatin, fluvastatin, paklitaksel dan simvastatin dapat meningkat jika digunakan bersamaan dengan rosiglitazon
  7. Kayu manis dapat meningkatkan efek rosiglitazon karena juga bersifat menurunkan kadar glukosa dalam darah

Ingatlah untuk selalu mengkonsultasikan mengenai obat apapun (sintetis maupun herbal) yang sedang atau akan Anda gunakan kepada dokter dan/atau apoteker untuk memastikan bahwa penggunaan obat tersebut bersamaan dengan Avandia tidak akan menimbulkan efek samping yang merugikan bagi Anda. Jika ternyata obat tersebut tidak bisa digunakan bersamaan dengan Avandia, dokter atau apoteker mungkin akan menyarankan pemberian jeda waktu antara konsumsi Avandia dengan konsumsi obat lainnya atau mengganti salah satu obat dengan obat lain sebagai alternatif.

Perhatian

  1. Jangan memulai atau mengulangi pengobatan menggunakan Avandia tanpa resep dari dokter
  2. Jangan mengubah dosis Avandia yang telah diresepkan untuk Anda
  3. Jangan menghentikan pengobatan menggunakan Avandia tanpa anjuran dari dokter
  4. Dosis obat antidiabetes bersifat personal, artinya bisa berbeda-beda pada setiap pasien, tergantung dari kondisi pasien dan respon tubuh pasien terhadap obat, oleh karena itu lakukan kontrol secara rutin ke dokter dan selalu ikuti dosis yang diberikan oleh dokter
  5. Avandia tidak diindikasikan untuk penggunaan pada pasien diabetes tipe 1 (pada pasien diabetes tipe 1, pankreas tidak bisa menghasilkan hormon insulin sama sekali, sedangkan pada pasien diabetes tipe 2, pankreas masih bisa menghasilkan insulin namun dalam jumlah yang kurang memadai)
  6. Jika Avandia akan dikombinasikan dengan obat antidiabetes lain, perlu dipertimbangkan penurunan dosis obat tersebut untuk mencegah terjadinya hipoglikemia
  7. Sebaiknya Anda melakukan tes fungsi hati setiap bulan selama 12 bulan pertama menggunakan Avandia dan setiap 3 bulan sekali pada tahun berikutnya karena penggunaan rosiglitazon berpotensi meningkatkan kadar SGOT dan SGPT (enzim hati yang biasa digunakan untuk menilai fungsi hati)
  8. Penggunaan obat antidiabetes golongan tiazolidinedion dilaporkan dapat memperparah atau menimbulkan gagal jantung kongestif sehingga penggunaan Avandia pada pasien yang memiliki riwayat atau gejala penyakit jantung sebaiknya dihindari
  9. Segera kembali ke dokter jika Anda mengalami edema atau kenaikan berat badan secara signifikan dalam waktu singkat, bila hal ini terjadi mungkin dokter perlu mengganti obat atau menurunkan dosis Avandia
  10. Penggunaan Avandia dapat menimbulkan terjadinya edema, risiko terjadinya edema bisa meningkat bila penggunaannya dikombinasikan dengan insulin, oleh karena itu hindarilah penggunaan kombinasi Avandia dengan insulin
  11. Waspadai terjadinya hipoglikemia pada pasien pengguna Avandia, gejala hipoglikemia dapat berupa berkeringat, tubuh gemetar, jantung berdebar-debar, merasa lapar, sulit berkonsentrasi dan pusing. Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut setelah mengkonsumsi Avandia, segeralah konsumsi makanan manis seperti permen atau air gula
  12. Selain dengan mengkonsumsi obat antidiabetes seperti Avandia, Anda juga perlu melakukan diet makanan serta berolahraga secara teratur untuk mengontrol kadar glukosa darah Anda
  13. Penggunaan Avandia dilaporkan dapat menyebabkan terjadinya ovulasi / menstruasi pada wanita yang sudah lama tidak mengalami menstruasi (akibat kondisi medis tertentu, sebelum masa menopause) pada beberapa wanita
  14. Sebelum mengkonsumsi Avandia atau obat apapun, selalu perhatikan kondisi obatnya, jika Anda melihat ada perubahan warna (misalnya terdapat bercak-bercak warna pada tablet) atau perubahan bentuk obat, jangan gunakan obat tersebut dan segera tanyakan kepada apoteker mengenai apa yang harus Anda lakukan
  15. Selalu perhatikan tanggal kadaluwarsa Avandia atau obat apapun yang akan Anda gunakan, pastikan obat tersebut belum melewati masa kadaluwarsanya
  16. Simpanlah Avandia pada suhu kamar di tempat yang kering dan terlindung dari sinar matahari langsung, jauhkan dari jangkauan anak-anak
fbWhatsappTwitterLinkedIn