Aspilet – Fungsi – Obat Apa – Dosis Dan Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Aspilet adalah obat yang termasuk golongan obat bebas yang dapat diperoleh tanpa menggunakan resep dokter. Obat yang memiliki logo hijau (logo obat bebas) dan ini secara umum diketahui sebagai analgesik atau obat penghilang rasa sakit. Aspilet dimanufakturing oleh PT Darya Varia dan memiliki kemasan 100 tab setiap box dengan kekuatan 80 mg per tabletnya.

Sekilas tentang kandungan obat

Aspilet memiliki kandungan aktif tunggal bernama asam asetil salisilat 80 mg. Senyawa obat ini juga dikenal luas dengan sebutan aspirin. Berikut sekilas penjelasan mengenai aspirin,

  • Aspirin dikenal sebagai analgesik atau penghilang rasa sakit
  • Selain memiliki efek analgesik, aspirin juga memiliki efek antipiretik (penurun demam) dan antikortikosteroid (penurun bengkak/radang)
  • Aspirin juga dikenal dengan nama lain di Indonesia yaitu Asetosal
  • Aspirin atau asetosal ini termasuk ke dalam golongan NSAID (Non steroid anti inflamatory drug)
  • Cara kerja NSAID adalah dengan menghambat kerja enzim siklooksigenase (COX). Enzim ini bekerja untuk merangsang pembentukan prostaglandin yang menyebabkan nyeri pada saat terjadinya luka dan peradangan.
  • Saat NSAID bekerja, maka produksi prostaglandin ditekan seminimal mungkin sehingga nyeri dan radang bisa dihindari.

Indikasi

  • Meredakan nyeri skala ringan hingga sedang seperti pada kasus sakit kepala, nyeri sendi, nyeri otot, sakit gigi atau pun setelah cabut gigi.
  • Menurunkan demam pada anak hingga dewasa.
  • Menurunkan radang
  • Dalam dosis kecil dan penggunaan dalam jangka lama, semisal aspilet 80 mg, biasanya diberikan pada kasus mencegah terjadinya serangan jantung,  menghindari stroke  hingga sebagai anti platelet. Aspilet sebagai antiplatelet yaitu untuk menghambat pembekuan darah pada orang yang memiliki resiko tinggi mengalami pembekuan darah.
  • Aspilet biasanya segera diberikan sesaat setelah terjadinya serangan untuk menghindari pembekuan darah dan menurunkan resiko serangan berulang hingga kematian jaringan pada jantung.

Dosis

Pemberian dosis Aspilet 80 mg pada kasus pasien dengan riwayat serangan jantung dan resiko pembekuan darah adalah 1 hari sekali sebanyak 1 tablet (Setiap 24 jam) dan diberikan pada pagi atau siang hari.

Kontra Indikasi

Ada beberapa hal yang menjadi kontra indikasi dari penggunaan Aspilet yang perlu Anda ketahui, antara lain,

  • Tidak disarankan penggunaan pada pasien yang mempunyai riwayat alergi terhadap zat aktif dari Aspilet mau pun obat-obat Non Steroid Anti Inflammatory Disease yang sejenis.
  • Tidak disarankan penggunaan pada pasien yang mempunyai riwayat intoleransi atas salisilat.
  • Tidak disarankan penggunaan pada pasien dengan usia di bawah 16 tahun karena memiliki resiko syndrom Reye yang merupakan penyakit berhubungan dengan pemberian Aspilet pada anak-anak.
  • Tidak disarankan penggunaan pada pasien yang memiliki riwayat penyakit tukak lambung atau usus yang aktif dan gangguan perdarahan seperti gejala hemofilia.
  • Tidak disarankan penggunaan pada kasus demam akibat demam berdarah dan pasien dengan riwayat gangguan hati berat karena dapat memicu perdarahan
  • Karena efeknya mampu menghambat sekresi asam urat, jangan gunakan pada pasien gout, hiperurisemia, dan penyakit ginjal lainnya.
  • Dilarang penggunaannya pada wanita hamil yang memasuki trimester 3.

Efek samping

Anda perlu mengetahui efek samping yang bisa saja terjadi akibat penggunaan aspilet :

  • Layaknya golongan NSAID lainnya, Aspilet mengakibatkan gangguan pada saluran cerna seperti, ulserasi, perdarahan, hingga yang paling fatal adalah perforasi usus dan lambung.
  • Pada pasien yang memiliki riwayat defisiensi glukosa-6-fosfat-dehidrogenase, Aspilet dapat mengakibatkan anemia hemolitik. Apalagi jika riwayat penyakitnya cukup parah atau penggunaan dosis yang cukup besar.
  • Aspilet dalam dosis besar dapat mengakibatkan telinga berdengung, meski hanya bersifat sementara.
  • Satu-satunya efek samping yang diakibatkan Aspilet yang sangat serius adalah sindrom Reye. Prosentase kejadiannya sangat jarang, meski akibat yang ditimbulkan bisa sangat fatal. Sindrom Reye ditandai dengan lemak pada hati dan enselopati akut yang umumnya menyerang anak-anak dan remaja. 
  • Aspilet, sama halnya dengan NSAID lainnya memperlama penyembuhan luka pada kulit.
  • Aspilet dapat mengakibatkan gejala alergi pada orang-orang tertentu yang ditandai dengan gatal, ruam merah di kulit, dan lain-lain. Hal ini dipicu oleh reaksi intoleransi asam salisilat pada tubuh pasien yang alergi terhadap kandungan Aspilet.

Perhatian dan peringatan

Ada beberapa poin penting yang wajib diketahui sebelum Anda menggunakan Aspilet :

  • Aturan minum Aspilet adalah sesudah makan atau diminum bersama dengan makanan.
  • Pasien harus memperbanyak minum air putih sebelum mengonsumsi Aspilet.
  • Aspilet dapat mengakibatkan kantuk, pusing, yang akan diperparah jika ditambah dengan konsumsi alkohol. Sebaiknya Anda tidak mengemudi atau mengoperasikan alat-alat berat setelah mengonsumsi obat ini.
  • Karena efek perdarahan dan gangguan ginjal yang dapat ditimbulkannya, hati-hati penggunaan Aspilet pada pasien lanjut usia.
  • Dilarang penggunaan pada ibu yang sedang menyusui.
  • Sebaiknya Aspilet tidak digunakan bersamaan dengan multivitamin atau suplemen yang dapat menghambat COX-2 misalnya minyak ikan, kurkuminoid, ekstrak bawang putih, ginkgo biloba, dan lainnya. Hal ini dikarenakan penggunaan Aspilet bersama suplemen-suplemen tersebut dapat memicu erosi mukosa pada lambung.
  • Diperlukan perhatian dan pertimbangan khusus pada penggunaan Aspilet untuk pasien dengan riwayat penyakit atau gangguan ginjal, karena Aspilet dapat menurunkan fungsi ginjal untuk sementara waktu.

Penggunaan pada wanita hamil

Menurut FDA (Food and Drug Assosiation), kandungan Aspilet masuk ke dalam kategori C untuk penggunaannya pada ibu hamil. Penjelasan kategori C adalah sebagai berikut :

  • Penelitian yang telah dilakukan pada sistem reproduksi hewan percobaan menunjukkan efek buruk pada janin.
  • Meski belum ada penelitian yang terkendali dan memadai pada sistem reproduksi manusia.
  • Obat ini dapat tetap digunakan dengan mempertimbangkan asas manfaat yang didapat cukup besar, meski potensi resiko yang akan didapatkan juga sangat besar.
  • Beberapa bukti-bukti empiris dari penyelidikan, pengalaman pemasaran hingga penelitian pada manusia menunjukkan bukti resiko pada janin.
  • Namun, sekali lagi, jika manfaat dari obat yang diberikan lebih besar dari resiko yang ditimbulkan, maka pemberian obat ini boleh dilakukan untuk ibu hamil.
  • Karena pada dasarnya, penelitiaan pada sistem reproduksi hewan tidak bisa dijadikan tolak ukur keamanan sebuah obat pada tubuh manusia.
  • Oleh sebab itu, sebelum adanya hasil penelitian yang terkendali secara klinis pada tubuh manusia, penggunaan obat-obatan yang mengandung asetosal pada ibu hamil sebaiknya hanya dilakukan setelah konsultasi mendalam dengan seorang dokter spesialis kandungan.

Interaksi obat

  • Tidak digunakan bersamaan dengan konsumsi alkohol atau penggunaan warfarin karena akan memicu perdarahan.
  • Kombinasi obat bersamaan dengan clopidogrel atau warfarin juga memicu pedarahan saluran cerna bagian atas.
  • Penggunaan bersama dengan vitamin C dapat menurunkan kerusakan lambung dibandingkan penggunaan Aspilet tunggal.
  • Sangat tidak dianjurkan penggunaan bersama amonium klorida atau Asetazolamid karena akan meningkatkan perdarahan GI track dan intoleransi salisilat.
  • Penggunaan bersama kortikosteroid dapat menurunkan kadar Aspilet dalam darah.
  • Penggunaan bersama Ibuprofen mengakibatkan hilangnya efek antiplatelet dari Aspilet.
  • Efek farmakologis Spironolaktone akan menurun jika digunakan bersamaan dengan Aspilet.

Meskipun Aspilet merupakan obat bebas dengan logo hijau, melihat dari banyaknya efek samping dan interaksi obat yang mungkin terjadi, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi obat ini. Apalagi jika penyakit yang Anda derita cukup berat dan sebelumnya memiliki riwayat beberapa penyakit berat pula, opini dan pertimbangan dokter sangat dibutuhkan di sini.

Hindari mengulang resep  yang pernah diberikan dokter tanpa berkonsultasi kembali terlebih dahulu karena kita tak pernah tahu bagaimana kondisi tubuh dan penyakit kita pada saat itu. Selalu utamakan keselamatan Anda dengan tidak mengonsumsi obat berdasarkan pengalaman, opini orang-orang di sekitar, ataupun pendapat diri sendiri. Karena sebagaimana bahan kimia yang masuk dalam tubuh, obat bisa saja menjadi obat penyembuh atau racun yang memperparah kondisi jika tidak dikonsumsi secara baik dan benar. Salam sehat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn