Anitid – Fungsi Obat – Obat Apa – Dosis Dan Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Anitid merupakan obat yang digunakan untuk menangani penderita penyakit maag parah dan tukak lambung. Obat anitid ini diproduksi oleh Bernopharm dalam bentuk ampul injeksi. Obat anitid ini memiliki kandungan zat aktif ranitidine sebanyak 25 mg pada setiap ml.

Penyakit maag atau tukak lambung merupakan penyakit yang menyerang lambung biasanya rasa yang dirasakan oleh pasien penderita penyakit maag ini adalah rasa sakit di perut, mual, perut terasa perih dan biasanya menyebabkan sakit kepala juga pada sebagian orang.

Zat Aktif Pada Anitid 

Zat aktif yang terdapat pada anitid injection adalah Ranitidine 25mg pada setiap ml-nya. Ranitidine sendiri dikenal ampuh untuk pengobatan pada penyakit maag. Ranitidine juga masuk ke dalam golongan antagonis reseptor histamine H2.Yang memiliki cara kerja sebagai berikut, Ranitidine akan menghambat kinerja reseptor histamin H2 yang sangat berperan aktif dalam produksi asam lambung, sehingga dapat mengurangi pembentukan asam lambung yang berlebihan. Hal ini dapat membentu mengurangi rasa sakit akibat maag. Ranitidine sendiri tidak memiliki efek samping terhadap enzim sitokrom P450, seperti obat cimetidine yang dapat mempengaruhi enzim sitokrom P450.

Ranitidine sangat membantu untuk mengurangi produksi asam lambung baik asam lambung yang timbul karena factor makanan, insulin, kafein, dan pentagastrin.

Dosis Obat Anitid

Dosis yang sudah ditentukan merupakan dosis wajar yang sudah diperhitungkan oleh bidang farmasi, dosis ini merupakan dosis aman bagi penderita tukak lambung ataupun usus. Berikut ini adalah dosis wajar dalam penggunaan obat anitid:

  1. Tukak lambung dan tukak pada usus – Dosis yang wajar yaitu 2 kali sehari sebanyak 150mg pada pagi hari dan 150mg pada malam hari. Atau 30mg pada malam hari sebelum tidur, untuk pencegahan kambuh dapat di berikan 15omg saat sebelum tidur.
  2. Gangguan fungsi ginjal dan clearens creatinin < 50ml per menit – Dosis yang wajar diberikan adalah 150mg setiap 24 jam sekali, dosis dapat ditingkatkan secara berkala menjadi 150mg setiap 12 jam sekali, atau di sesuaikan dengan kondisi tubuh pasien.
  3. Hiperekskresi Lambung – Dosis yang wajar dapat diberikan sebanyak 150 mg sebanyak dua kali sehari, pada kasus tertentu dapat diberikan sebanyak 6 gram dalam sehari.

Indikasi Obat Anitid

Setiap obat yang dibuat oleh bidang farmasi memiliki indikasi yang berbeda-beda sesuai dengan zat aktif yang terdapat di dalamnya. Begitupun oabt anitid memiliki indikasi sebagai berikut:

  1. biasa digunakan untuk pasien dengan penyakit tukak lambung ataupun tukak pada usus dua belas jari.
  2. Gastroesophageal reflux disease (Gerd), yaitu suatu penyakit asam lambung akibat isitasi yang disebabkan oleh peningkatan asam lambung. 
  3. Anitid dapat digunakan untuk pengobatan atau control penyakit Zolliger elison syndrome yaitu penyakit langka yang diakibatkan oleh tumor yang tibul di pancreas ataupun karena usus dua belas jari melepaskan hormone yang menyebabkan peningkatan asam lambung.
  4. Pencegahan tukak lambung pada pengguna obat NSAID.
  5. Obat anitid dapat digunakan untuk menangani erosi esophagitis dan lebih efektif disbanding omeprazole.
  6. Anitid juga sering digunakan sebagai obat untuk penyembuhan penyakit maag.

Kontraindikasi Obat Anitid

Beberapa obat tidak dapat dikonsumsi oleh sebagian individu dalam keadaan tertentu, sama halnya dengan mengkonsumsi obat anitid ini. Karena kondisi tubuh seseorang dapat mempengaruhi keefektifan kerja zat aktif yang ada di dalam obat anitid. Berikut kontraindikasi yang harus dihindari saat mengkonsumsi obat anitid:

  • Jangan memberikan obat anitid pada penderita hipersensitive terutama bagi penderita hipersensitif atau alergi terhadap zat aktif ranitidine.
  • Jangan memberikan obat anitid pada penderita profiria berat.

Interaksi Obat Anitid

Ada beberapa obat yang tidak dapat dikonsumsi secara bersamaan dengan obat anitid ini, ada pula yang menambah efektifitas kerja zat aktif pada obat anitid. Berikut ini merupakan interaksi beberapa obat terhadap obat anitid:

  • Obat ini tidak dapat dikonsumsi bersamaan dengan obat anitid karena penyerapannya akan menurun saat kondisi asam, sehingga kinerja menurun saat dikonsumsi bersamaan dengan obat anitid. Obat-obatan tersebut antara lain: ester ampicillin, ketoconazole, atazanafir dan itraconazole.
  • Obat lain yang dapat meningkatkan efektifitas kerja zat aktif pada obat anitid yaitu obat yang labil dalam kondisi asam, antara lain: erythromycin dan digoxin.
  • Sebaiknya tidak menggunakan obat anitid ataupun obat yang mengandung ranitidine bersamaan dengan obat tolazolin, karena akan memberikan efek yang bertolak belakang pada tubuh pengguna.
  • Obat anitid juga dapat menyebabkan melemahnya penyerapan obat sefpodoksim jika digunakan secara bersamaan.

Efek Samping Penggunaan Obat Anitid

Pada sebagian orang mungkin mengalami efek samping saat menggunakan obat anitid, namun sebagian lagi mungkin tidak merasakannya, hal ini dapat dipengaruhi oleh kondisi tubuh orang tersebut. Berikut ini merupakan efek samping yang wajar terjadi saat menggunakan obat anitid:

  1. Efek samping yang sangat umum terjadi pada pengguna obat anitid yaitu mengalami gangguan pencernaan.
  2. Efek lainnya seperti reaksi alergi atau hipersensitivitas terhadap zat aktif ranitidine ataupun obat-obatan yang masuk ke dalam golongan obat antagois reseptor histamine H2. Efek alergi yang mungkin timbul seperti muncul ruam atau berakibat lebih fatal dari sekadar alergi biasa. Segera hubungi dokter jika efeknya semakin parah.
  3. Efek samping yang mungkin terjadi juga pada pasien kardioaskuler speerti takikardia, perpanjangan interval QT, dan hipotensi. Biasanya terjadi pada pengguna injeksi, sangat jarang ditemukan pada pengguna oral maupun via infus.
  4. Hentikan obat ini jika pasien mengalami sakit tenggorokan, demam tinggi, mudah memar dan gejala diskrasia darah lainnya.
  5. Efek samping paling parah yang pernah terjadi namun sangat jarang adalah impotensi dan ginekomastia.

Peringatan Dan Cara Pakai Obat Anitid

Berikut ini merupakan hal-hal yang harus diperhatikan jika anda saat in isedang menjalani pengobatan menggunakan obat anitid:

  1. Periksakan kondisi kesehatan tubuh anda terlebih dahulu, untuk memastikan bahwa obat ini benar-benar aman untuk digunakan. Karena ada kondisi-kondisi dimana seseorang tidak dapat menggunakan obat anitid ini. 
  2. Sebutkan obat-obatan yang saat ini sedang anda konsumsi, baik obat yang anda dapatkan secara bebas di apotek maupun obat yang anda dapatkan dengan resep dokter. Juga obat-obat herbal atau sekedar suplemen atau vitamin. Hal ini untuk mencegah terhambatnya kinerja zat aktif pada obat anitid jika dikonsumsi bersamaan dengan obat lain.
  3. sebutkan segala bentuk alergi yang pernah atau sampai saat ini anda derita, untuk mencegah efek alergi saat menggunakan obat anitid.
  4. Minta dokter anda untuk memeriksakan alergi yang anda miliki, jika saat ini anda tidak mengetahui alergi apa saja yang anda derita.
  5. Sebutkan juga riwayat peyakit yang saat ini tengah anda derita, atau yang pernah anda derita sebelumnya. Untuk mencegah efek samping yang lebih fatal.
  6. Sebaiknya jangan menggunakan obat anitid ini jika anda memiliki alergi terhadap obat anitid atau obat yang memiliki kandungan zat aktif ranitidine, beritahukan kepada dokter yang menangani anda jika anda memiliki alergi terhadap ranitidine atau antagonis reseptor histamine H2.
  7. Beritahukan juga pada dokter yang menangani anda jika saat ini anda tengah hamil atau menyusui. Karena obat anitid keluar bersama ASI.
  8. Belum diketahui secara pasti bahwa obat anitid ini aman bagi anak-anak atau tidak.
  9. Hati-hati memberikan obat ini pada penderita penyakit hati.
  10. Segera hubungi dokter jiak terjadi efek alergi yang lebih parah dari sekadar, diare, muntah-muntah, dan sakit kepala.
fbWhatsappTwitterLinkedIn