Amcillin – Fungsi – Obat Apa – Dosis Dan Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Obat Amcillin atau yang memiliki nama generik Ampisilin ini adalah merupakan salah satu jenis obat antibiotik golongan beta laktam yang masuk kedalam famili penisillinum yang berbentuk tablet, serta memiliki manfaat untuk mengobati beberapa penyakit infeksi seperti penyakit infeksi paru, infeksi saluran pernafasan, dan infeksi saluran kemih yang semuanya dapat diakibatkan oleh virus ataupun bakteri.

Obat Amcillin sendiri masuk ke kelompok golongan obat keras dengan label berbentuk K dengan lingkaran berwarna merah, yang dimana untuk penggunaannya sendiri tidak boleh dilakukan secara sembarangan dan harus disertai dengan resep dan anjuran dari dokter.

Sebagai informasi, obat Amcillin ini diproduksi dan juga didistribusikan oleh PT. alpharma, yang dimana dalam pendistribusikannya sendiri dikemas dalam kemasaan per tablet 250 mg dan 500 mg.

Obat Amcillin ini mengandung Ampicillin trihydrate atau Ampisilin trihidrat, yang bekerja dengan cara mencegah pertumbuhan bakteri ataupun virus yang menginfeksi tubuh sehingga infeksi yang disebabkan oleh bakteri dan virus tersebut berangsur-angsur dapat terobati.

Indikasi:

Berikut ini adalah beberapa indikasi dalam penggunaan obat Amcillin ini sesuai dengan panduan dari produsen, yaitu sebagai berikut:

  1. Sepsis – Sepsis ini sebenarnya merupakan reaksi umum yang terjadi apabila tubuh mulai terinfeksi oleh bakteri, namun dapat membahayakan nyawa penderitanya walaupun hal tersebut sangat jarang terjadi. Saat tubuh mengalami infeksi, tubuh akan memproduksi senyawa kimia yang berfungsi untuk melawan infeksi tersebut, dan senyawa kimia tersebut akan menghasilkan suatu respon peradangan pada tubuh yang mengakibatkan perubahan fungsi tubuh, sehingga mengakibatkan kerusakan permanen di bagian sistem organ tubuh.
  2. Septikemia – Septikemia adalah sebuah kondisi yang timbul akibat masuknya bakteri ke aliran darah sehingga menginfeksi saluran darah sehingga memicu sepsis pada penderitanya.
  3. Gonore – Gonore (Kencing nanah) adalah penyakit seksual yang menyebabkan keluarnya nanah pada alat kelamin penderitanya.  Belum ada berita yang mengabarkan bahwa penyakit ini dapat menyebabkan kematian, namun yang pasti penyakit ini dapat menyebabkan kemandulan apabila tidak segera diobati.
  4. Batuk Rejan – Batuk rejan atau yang disebut juga pertusis adalah merupakan salah satu infeksi yang menyerang saluran pernafasan dan juga paru-paru yang disebabkan oleh bakteri. Penyakit ini amat sangat mudah menular dan juga sangat berbahaya karena dapat mengancam jiwa apabila terkena pada manula ataupun anak-anak.
  5. Otitis Media – Otitis media atau yang disebut juga dengan nama infeksi rongga gendang telinga adalah merupakan infeksi yang menyerang bagian belakang gendang telinga, sehingga bagian tersebut mengalami peradangan yang cukup menyakitkan sehingga dapat menyebabkan selama infeksi penderita mengalami kehilangan pendengaran (tuli sementara)
  6. Sinusitis – Sinusitis adalah merupakan sebuah kondisi peradangan yang terjadi pada bagian sinus, yaitu sebuah rongga udara yang berada disekitar wajah, tepatnya berada dibelakang tulang wajah yang langsung terhubung dengan hidung. Pada kondisi normal, rongga sinus berisi udara dan sedikit lendir yang memiliki fungsi untuk menjaga kelembaban udara. Akibat peradangan tersebut rongga sinus jadi lebih banyak memproduksi lendir, yang menyebabkan lendir tersebut tidak dapat keluar dengan lancar, yang pada akhirnya menyebabkan lendir terjebak di dalam rongga sinus dan menjadi tempat perkembangbiakan bakteri.
  7. Infeksi Salmonella Infeksi salmonellosis adalah sebuah infeksi yang menyerang sistem pencernaan manusia yang disebabkan oleh bakteri Salmonella. Penyakit Infeksi Salmonellosis ini pada umumnya dapat sembuh sendiri tanpa memerlukan pengobatan khusus (sembuh setelah 4-7 hari). Namun pada beberapa orang gejalanya dapat menjadi sangat parah sehingga perlu dirawat di rumah sakit.
  8. Faringitis – Faringitis adalah salah satu jenis infeksi yang terjadi pada bagian belkang tenggorokan (faring), yang dimana infeksi tersebut disebabkan oleh streptococcus. Faringitis ini dapat juga menyebabkan rasa gatal dan juga luka di tenggorokan sehingga menyebabkan rasa sakit ketika menelan ludah maupun makanan.
  9. Endocarditis – Endokarditis adalah merupakan sebuah infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang menyerang bagian endokardium di daerah jantung. Infeksi ini termasuk kejadian yang langka, namun sangat berpotensi untuk membahayakan jiwa penderitanya.
  10. Penyakit Shigellosis – Penyakit Shigellosis (disentri basiler) adalah sebuah salah satu jenis penyakit disentri yang diakibatkan oleh infeksi Shigella dysentery bacilli pada bagian dalam rektum dan juga usus. Infeksi ini dapat mengakibatkan penderitanya mengalami diare dan BAB berdarah.
  11. Bronchitis – Bronchitis adalah merupakan infeksi yang menyerang bagian saluran pernapasan utama di bagian paru-paru yang disebabkan oleh bakteri Mycoplasma pneumoniae. Infeksi bakteri ini dapat menyebabkan peradangan sehingga menyempitkan saluran pernafasan.
  12. Demam Tifoid – Demam Tifoid adalah salah satu penyakit yang menyerang bagian usus penderitanya dengan gejala sistemik, akibat terinfeksi bakteri Salmonella typhi
  13. Demam Paratifoid – Demam Paratifoid adalah merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh karena infeksi Salmonella paratyphi, yang dapat menyebabkan terjadinya infeksi parah pada bagian usus
  14. Peritonitis – Peritonitis sendiri adalah peradangan yang terjadi pada bagian peritoneum (membran tipis yang mirip seperti sutra yang menutupi dinding perut serta melindungi dan menyangga organ-organ yang ada di dalam perut), yang biasanya terjadi karena infeksi jamur ataupun bakteri. Jika infeksi ini dibiarkan memburuk, maka infeksi akan menyebar ke seluruh bagian tubuh sehingga sangat membahayakan jiwa penderitanya.

Dosis & Cara Penggunaan:

Berikut ini adalah dosis yang disarankan oleh produsen dalam mengkonsumsi obat Amcillin ini sesuai indikasi pengobatannya, yaitu sebagai berikut:

Dosis untuk mengobati Abses Gigi:

  • Dosis pada penderita Dewasa:  250 mg, yang penggunaannya diulang setelah 8 jam

Dosis untuk mengobati Faringitis dan Tonsilitis:

  • Dosis pada penderita Dewasa – Immediate release: 250-500 mg, 3 x sehari selama 7-10 hari
  • Dosis pada penderita Dewasa – Extended release: 750 mg, 1 x sehari dalam waktu 1 jam setelah makan selama 10 hari
  • Dosis pada anak umur 4 bulan-12 tahun: 20-50 mg/kg per hari dengan dosis yang terbagi dalam 12 jam sekali.
  • Dosis pada anak umur 4 minggu-3 bulan: 20-30 mg/kg per hari dengan dosis yang terbagi dalam 12 jam sekali.

Dosis untuk mengobati Infeksi Saluran Kemih:

  • Dosis pada penderita Dewasa: 300 mg sekali yang diulang setelah 10-12 jam
  • Dosis pada anak umur 4 bulan-12 tahun: 20-50 mg/kg per hari dengan dosis yang terbagi dalam 12 jam sekali.
  • Dosis pada anak umur 4 minggu-3 bulan: 20-30 mg/kg per hari dengan dosis yang terbagi dalam 12 jam sekali.

Dosis untuk mengobati Infeksi Saluran Pernafasan Berulang:

  • Dosis pada penderita Dewasa: 250 – 500 mg, yang penggunaannya diulang setiap 8 jam sekali selama 5 – 10 hari

Dosis untuk mengobati Infeksi H. Pylori:

  • Dosis pada penderita Dewasa: 750-1000 mg, 3 x sehari selama 7-10 hari

Dosis untuk mengobati Gonore:

  • Dosis pada penderita Dewasa : 300 mg, yang penggunaannya diulang setiap 8 jam sekali

Dosis untuk mengobati Otitis Media:

  • Dosis pada anak umur 4 bulan-12 tahun: 20-50 mg/kg per hari dengan dosis terbagi menjadi setiap 8-12 jam.
  • Dosis pada anak umur 4 minggu-3 bulan: 20-30 mg/kg per hari dengan dosis terbagi menjadi setiap 12 jam.

Dosis untuk mengobati Penyakit Lyme Arthritis, Carditis, Eritema Chronicum Migrans dan Neurologis:

  • Dosis pada penderita dewasa : 500 mg 3 x sehari selama 14-30 hari
  • Dosis pada penderita anak-anak : 250 mg 3 x sehari selama 14-30 hari atau sesuai resep dokter

Berikan obat Amcillin ini sebelum makan, untuk dapat memaksimalkan tubuh penyerapan manfaat dari obat Amcillin tersebut.

Kontraindikasi:

Berikut ini adalah kontraindikasi yang perlu diperhatikan oleh pengguna apabila sedang atau akan menggunakan obat Amcillin ini, yaitu sebagai berikut:

  • Jangan menggunakan obat Amcillin ini untuk penderita asma, karena dapat memperburuk penyakit asma pengguna
  • Hati-hati memberikan obat Amcillin ini pada pengguna yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap senyawa Amoxillin dan antibiotika penisillinum lainnya.
  • Pengguna yang sedang menggunakan obat-obatan resep, ataupun sedang mengkonsumsi suplemen vitamin dan gizi, harus berhati-hati dalam menggunakan obat Amcillin ini
  • Penderita fenilketonuria (kelainan genetika langka, yang menyebabkan tubuh tidak dapat mengurai asam amino fenilalanin, yaitu salah satu sumber senyawa yang dibutuhkan tubuh untuk dapat membentuk protein yang bermanfaat untuk tubuh), dilarang mengkonsumsi obat Amcillin ini.
  • Pengguna dilarang mengkonsumsi obat Amcillin ini apabila sedang mengalami mononukleosis atau demam kelenjar (infeksi yang terjadi karena virus Epstein-Barr (EBV) yang menyebar masuk dalam tubuh dengan melalui air liur).

Efek Samping:

Berikut ini adalah efek samping yang dapat muncul pada saat menggunakan obat Amcillin ini yang perlu diketahui oleh pengguna sebelum mengkonsumsinya, yaitu sebagai berikut:

  1. Mengalami reaksi alergi
  2. Rasa gatal
  3. Peradangan atau ruam hingga menyebabkan pembengkakan, terutama di bagian wajah atau tubuh bagian atas
  4. Muntah
  5. Kerusakan hati (sirosis hati) apabila dikonsumsi dalam dosis tinggi
  6. Penyakit kuning
  7. Kesemutan
  8. Mati rasa
  9. Sakit kepala
  10. Nyeri sendi
  11. Pada wanita vagina terasa gatal
  12. Gangguan pernafasan
  13. Kelelahan otot yang parah
  14. Mual
  15. Asma
  16. Perubahan warna gigi
  17. Sakit perut
  18. Mengalami diare
  19. Demam
  20. Perdarahan yang tidak biasa pada hidung, mulut, vagina, ataupun dubur
  21. Sakit tenggorokan
  22. Rasa terbakar di mata
  23. Mimisan
  24. Lidah terasa bengkak, hitam, dan berbulu
  25. Menyebabkan kulit mengelupas
  26. Agitasi (gelisah)
  27. Kejang
  28. Urtikaria atau biduran (bintik-bintik kecil berwarna kemerahan dengan diiringi rasa gatal)
  29. Pusing
  30. Mengalami kebingungan
  31. Anemia (berkurangnya jumlah sel darah merah atau kandungan hemoglobin didalam darah)

Efek samping lain yang sangat jarang terjadi, walaupun kemungkinannya masih dapat dialami oleh pengguna obat Amcillin ini, yaitu sebagai berikut:

  1. Perubahan perilaku pengguna
  2. Syok anafilaktik yang dapat berakibat fatal.
  3. Kristaluria (urin atau kencing mengandung kristal-kristal)
  4. Insomnia (kesulitan tidur)
  5. Kolestatis (berkurangnya aliran empedu yang mengalir di lambung)
  6. Mengalami Sindrom Stevens-Johnson (reaksi berlebihan pada tubuh terhadap obat)
  7. Angioedema
  8. Infeksi Clostridium difficile diarrhea
  9. Penurunan tekanan darah yang sangat drastis (darah rendah).
  10. Trombositopenia (penurunan trombosit di bawah normal)
  11. Eosinofilia
  12. Leukopenia (rendahnya sel darah putih di dalam tubuh)
  13. Agranulositosis (Sel darah putih berkurang akibat infeksi mikroorganisme)

Interaksi dengan Obat Lain:

Berikut ini adalah interaksi yang mungkin dapat terjadi antara obat Amicillin dengan obat jenis lainnya, yaitu sebagai berikut:

  • Obat Amcillin ini dapat meningkatkan efek dari penggunaan obat pengencer darah, sehingga memiliki kemungkinan yang tinggi dapat menyebabkan pendarahan. Oleh sebab itu jangan digunakan bersamaan dengan golongan obat yang dipakai untuk menghambat pembekuan darah (obat pengencer darah) seperti obat Heparin, dikumoral, dan warfarin
  • Obat Probenesid dapat meningkatkan kadar senyawa amoxicillin di dalam darah sehingga dapat mengurangi keefektivitasan dan meningkatkan kemungkinan terkena efek samping apabila dikonsumsi bersamaan dengan obat Amcillin.
  • Waspadai penggunaan obat Amcillin bersamaan dengan obat Atenolol (obat yang dipakai untuk penyakit angina atau angin duduk, gangguan detak jantung, dan darah tinggi) sebab dapat mengurangi manfaat dari obat Atenolol.
  • Mengkonsumi obat Allopurinol (obat yang dipakai untuk mengurangi asam urat dalam darah) bersamaan dengan obat Amcillin ini dapat meningkatkan resiko kemerahan pada kulit.
  • Pada saat melakukan vaksinasi jenis apa pun, harus dipastikan pengguna sedang tidak mengkonsumsi obat Amcillin ini, sebab obat Amcillin ini dapat menghambat kinerja vaksin yang telah di injeksi didalam tubuh sehingga menghilangkan efek vaksinasi.
  • Penggunaan obat Amcillin ini bersamaan dengan obat Antibiotik lainnya seperti obat sulfonamide, macrolides, chloramphenicol, dan tetracycline, dapat mempengaruhi efek Amcillin dalam menghambat pertumbuhan bakteri, sehingga pada akhirnya dapat mengurangi efek bakterisida dari obat Amcillin ini
  • Penggunaan obat kontrasepsi oral (Pil KB) bersamaan dengan penggunaan obat Amcillin dapat menurunkan keefektivitasan obat kontrasepsi oral tersebut.

Peringatan dan Perhatian:

Berikut ini adalah peringatan dalam penggunaan obat Amcillin yang perlu diperhatikan dengan seksama oleh pengguna selama mengkonsumsi obat Amcillin ini, yaitu sebagai berikut:

  • ada penderita penyakit ginjal berat, pemberian obat Amcillin ini harus diberikan secara hati-hati.
  • Jangan sembarangan dalam memberikan obat Amcillin ini pada ibu menyusui, karena telah diketahui bahwa obat Amcillin ini dapat terlarut dalam ASI, sehingga dapat membahayakan kesehatan bayi yang sedang menyusui ibu yang mengkonsumsi obat
  • Segera konsultasikan kepada dokter apabila pengguna memiliki masalah gangguan ginjal ataupun  diidentifikasikan menderita glandular fever (demam kelenjar).
  • Selalu berhati-hati dalam memberikan obat Amcillin ini untuk para penderita Leukemia limfatik.
  • Apabila akan menggunakan obat Amcillin untuk jangka panjang, selalu berhati-hati dalam memberikan obat Amcillin ini pada penderita fungsi hati.
  • Extra hati-hati apabila memberikan obat Amcillin ini pada penderita gangguan fungsi ginjal.
fbWhatsappTwitterLinkedIn