Aminovel 600 – Fungsi – Obat Apa – Dosis Dan Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Aminovel 600 adalah obat yang berfungsi meningkatkan metabolisme dalam tubuh atau mengobati jenis-jenis kelainan metabolik bagi tubuh. Obat ini diproduksi oleh PT. Otsuka Indonesia. Obat ini berupa cairan infus dari campuran L-asam amino yang seimbang bagi sintesis protein tubuh. Obat dengan larutan steril ini menyuplai 600 kalori/liter yang diperiksa melalui uji reaksi eksoterm, uji sterilitas, dan uji toksisitas serta diproduksi dengan standar yang tepat.  Campuran lainnya seperti sorbitol, vitamin, dan elektrolit ditambahkan untuk kebutuhan nutrisi bagi tubuh. Obat ini sebaiknya simpan di tempat yang sejuk dan jauhkan dari sinar langsung matahari. Obat ini termasuk dalam golongan obat keras.

Komposisi

Setiap liter dari Aminovel 600 mengandung :

  1. L-asam amino 50 g
  2. D-sorbitol 100 g
  3. Asam askorbat 400 mg
  4. Inositol 500 mg
  5. Nikotinamida 60 mg
  6. Piridoksin HCL 40 mg
  7. Riboflavin sodium fosfat 2.5 mg

Elektrolit :

  1. Sodium 35 mEq
  2. Potasium 25 mEq
  3. Magnesium 5 mEq
  4. Asetat 35 mEq
  5. Maleat 22 mEq
  6. Klorida 38 mEq

Setiap 50 g asam amino mengandung :

  1. L-isoleusin 3.2 g
  2. L-leusin 2.4 g
  3. L-lisin 2 g
  4. L-metionin 3 g
  5. L-fenilalanin 4 g
  6. L-treonin 2 g
  7. L-triptofan 1 g
  8. L-valin 3.2 g
  9. L-arginin 6.2 g
  10. L-histidin 1 g
  11. L-alanin 6 g
  12. L-glisin 14 g
  13. L-prolin 2 g

Mekanisme Kerja Obat

  1. L-asam amino hanya bisa digunakan di dalam tubuh untuk melakukan sintesis berbagai bagian dari suatu protein. Tubuh tidak menjaga keseimbangan nitrogen dalam isomer D asam amino.
  2. L-isoleusin, L-leusin, L-lisin, L-metionin, L-treonin, L-triptofan, dan L-valin sangat diperlukan untuk sintesis protein sebagai komponen utama asam amino.
  3. L-histidin memanfaatkan secara optimal campuran asam amino yang sangat penting untuk bayi dan uraemia.
  4. L-arginin memanfaatkan secara optimal campuran asam amino yang sangat penting untuk proses detoksifikasi dan perlu diperhatikan makanan untuk detoksifikasi tubuh.
  5. L-alanin dan L-prolin diperlukan untuk pemanfaatan campuran asam amino secara optimal.
  6. Glisin adalah sumber nitrogen non spesifik.
  7. Sorbitol menyediakan kalori non-nitrogen yang cukup untuk memenuhi kebutuhan energi metabolik.
  8. Vitamin untuk mencegah kekurangan dan membantu proses sintesis protein
  9. Mineral untuk menjaga keseimbangan elektrolit dan membantu proses sintesis protein.
  10. Air untuk memenuhi kebutuhan tubuh.

Aminovel 600 menyediakan semua zat ini secara optimal dalam proporsi yang seimbang dalam proses sintesis protein secara maksimum tanpa mengalami kekurangan cadangan nutrisi tubuh sehingga diperlukan kebutuhan nutrisi manusia berdasarkan akg resmi.

Indikasi

  • Aminovel 600 direkomendasikan kepada pasien penderita sebagai tambahan nutrisi parenteral pada gangguan pencernaan seperti sindrom usus pendek (short-bowel syndrome), anoreksia, dan gangguan saluran pencernaan yang kronis.
  • Aminovel 600 dapat digunakan bagi pasien yang mengalami keluhan berkepanjangan pada pencernaan seperti pada kondisi fistula enterokutan dan berhubungan dengan saluran pencernaan.
  • Aminovel 600 digunakan untuk meningkatkan metabolisme seperti luka bakar parah, trauma, dan pasca operasi.
  • Aminovel 600 digunakan pada kondisi kronis lainnya seperti tumor, infeksi berat, stres berat, dan kekurangan protein yang membutuhkan asupan nutrisi eksogen.

Dosis dan Cara Penggunaan

Aminovel 600 diberikan dengan dosis sesuai anjuran dokter sebagai berikut :

Dosis untuk pasien dewasa

  • Gangguan pra operasi 

Dosis yang umum adalah 500 mL dengan infus pada bagian intravena selama 4-6 jam (20-30 tetes/menit) bersamaan atau diikuti dengan pemberian glukosa 10% sebanyak 500 mL selama 2 jam (60-80 tetes/menit). Pemberian infus diulangi pada interval 12 jam selama 5-7 hari. Interval dapat diperpanjang sampai 24 jam sesuai kondisi dan reaksi pengobatan pasien.

  • Gangguan pasca operasi

Dosis yang umum adalah 500 mL dengan infus pada bagian intravena selama 4-6 jam (20-30 tetes/menit) kemudian dengan infus larutan Darrow sebanyak 1000 mL selama 4 jam (60-100 tetes/menit) diikuti dengan pemberian glukosa 10% sebanyak 500 mL selama 2 jam (60-100 tetes/menit). Pemberian infus ini diberikan 3 hari pasca operasi dan diulangi pada interval 24 jam selama 5-7 hari. 

Kontraindikasi

  1. Bukan digunakan untuk pasien yang memiliki riwayat hipersensitifitas terhadap kandungan asam amino dalam Aminovel 600.
  2. Bukan digunakan untuk pasien penderita koma hepatik (kenalilah gangguan pada sistem ekskresi).
  3. Bukan digunakan untuk pasien penderita gangguan hati.
  4. Bukan digunakan untuk pasien penderita gangguan ginjal.
  5. Bukan digunakan untuk pasien penderita asidosis yang kronis.
  6. Bukan digunakan untuk pasien penderita gagal jantung kongestif.

Efek Samping

Efek samping yang disebabkan oleh obat Aminovel 600 adalah sebagai berikut :

  1. Pasien akan mengalami perasaan geli, peradangan, dan kembung.
  2. Pasien akan mengalami mual, muntah, dan sakit perut.
  3. Pasien akan mengalami tekanan darah rendah atau hipotensi (kenalilah bahaya akibat darah rendah).
  4. Pasien akan mengalami pusing dan terasa sakit pada tempat suntikan.
  5. Pasien akan mengalami demam, sakit kepala, kelelahan, dan kehilangan koordiansi.
  6. Pasien akan mengalami ketidakseimbangan elektrolit, kram otot, kesesakan pada pencernaan dan disorientasi.
  7. Pasien akan mengalami kenaikan kadar gula darah.
  8. Pasien akan mengalami toksisitas hati.

Tidak semua pasien mengalami efek samping tersebut, sehingga aturan pemakaian yang tepat akan menghindari terjadinya hal tersebut. Jika pasien mengalami efek samping tersebut, segeralah konsultasikan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.

Interaksi dengan Obat Lain

Di bawah ini adalah interaksi Aminovel 600 dengan obat lain jika digunakan secara bersamaan :

  1. Penggunaan secara bersamaan dengan obat actidose plus sorbitol, actidose aqua, arang aktif, dan karbon aktif, alendronat, aminofilin, amfetamin, antibiotik, antikoagulan, antidiabetes, antihipertensi, dan antiplatelet dapat menurunkan kadar asam amino dalam mengatur metabolisme tubuh sehingga obat tidak bekerja dengan baik.
  2. Penggunaan secara bersamaan dengan obat bishidroksikumarin dan bleomisin dapat menurunkan kadar asam amino dalam mengatur metabolisme tubuh sehingga obat tidak bekerja dengan baik.
  3. Penggunaan secara bersamaan dengan obat kalsium, carbamazepine, carbomix, charcoaid, kloramfenikol, klorootiazid, kloropropamida, dan siprofloksasin dapat menurunkan kadar asam amino dalam mengatur metabolisme tubuh sehingga obat tidak bekerja dengan baik.
  4. Penggunaan secara bersamaan dengan obat diuretik, desogestrel, dan digoxin dapat menurunkan kadar asam amino dalam mengatur metabolisme tubuh sehingga obat tidak bekerja dengan baik.
  5. Penggunaan secara bersamaan dengan obat glimepiride, glipizide, dan glyburide dapat menurunkan kadar asam amino dalam mengatur metabolisme tubuh sehingga obat tidak bekerja dengan baik.
  6. Penggunaan secara bersamaan dengan obat nafcillin, nitrofurantoin, dan norit dapat menurunkan kadar asam amino dalam mengatur metabolisme tubuh sehingga obat tidak bekerja dengan baik.
  7. Penggunaan secara bersamaan dengan obat paracetamol, penicillamine, fenitoin, primidone, dan pioglitazon dapat menurunkan kadar asam amino dalam mengatur metabolisme tubuh sehingga obat tidak bekerja dengan baik.
  8. Penggunaan secara bersamaan dengan obat insulin dapat menurunkan kadar asam amino dalam mengatur metabolisme tubuh sehingga obat tidak bekerja dengan baik. 
  9. Penggunaan secara bersamaan dengan obat levodopa, levofloxacin, levonorgestrel, levotiroksin dapat menurunkan kadar asam amino dalam mengatur metabolisme tubuh sehingga obat tidak bekerja dengan baik.
  10. Penggunaan secara bersamaan dengan obat mestranol, methotrexate, metilamfetamin dapat menurunkan kadar asam amino dalam mengatur metabolisme tubuh sehingga obat tidak bekerja dengan baik.
  11. Penggunaan secara bersamaan dengan obat sodium bikarbonat, sodium suksinat, sodium polistiren sulfonat dapat menurunkan kadar asam amino dalam mengatur metabolisme tubuh sehingga obat tidak bekerja dengan baik.
  12. Penggunaan secara bersamaan dengan obat sulphadiazin dapat menurunkan kadar asam amino dalam mengatur metabolisme tubuh sehingga obat tidak bekerja dengan baik.
  13. Penggunaan secara bersamaan dengan obat tetracilin dapat menurunkan kadar asam amino dalam mengatur metabolisme tubuh sehingga obat tidak bekerja dengan baik.
  14. Penggunaan secara bersamaan dengan obat tolbutamida dapat menurunkan kadar asam amino dalam mengatur metabolisme tubuh sehingga obat tidak bekerja dengan baik.

Perhatian Sebelum Menggunakan Aminovel 600

Hal-hal yang perlu diperhatikan dengan baik oleh pasien adalah sebagai berikut :

  • Pemeriksaan hati-hati dalam penggunaan obat agar volume urin tidak kurang dari 60-70 mL/jam dan pemeriksaan ulang jadwal pemberian dosis diperlukan bila volume urin di bawah standar.
  • Gunakan segera setelah membuka segel dan jangan gunakan kembali jika masih tersisa.
  • Berhati-hatilah dalam menangani pemberian injeksi karena persiapan yang tidak tepat dapat menimbulkan penyebaran kuman.
  • Tingkat infus maksimum adalah 3 cc/menit
fbWhatsappTwitterLinkedIn